3 | Meet

3K 349 23
                                    

Hola pagi menuju siang
Saya langsung double up ye
Saya itu nulis gak suka bikin
Pembaca nunggu- kalau biasanya
Mereka (beberapa yang nulis) punya jeda waktu buat Up biar Reader-nya penasaran sambil nungguin view-votenya nambah dulu baru up Beda lagi sama saya ...

Saya tipe orang yang suka ngegas aja soal view + vote terserah kalian para warga budiman😘

Dibaca abis itu di Vote syukur
Gak dibaca tapi di Vote doang juga syukur
Terserah aja yang mana bikin kalian senang.

Saya nulis juga buat senang-senang dan bikin kalian terhibur dan senang dengan cerita saya. Bukan ngejar angka atau apapun sebutannya itu.

Saya lebih suka baca komen daripada
liat angka view+vote nya saja
Karena sejatinya saya lebih suka interaksi langsung sama pembaca daripada sekedar banggain angka yang tertera di layar hp.

Haha malah curhat-kebiasaan.

Oke. Kkeutt!

Selamat membaca😘🖐️🤝

Jimin menghela napas lega. Lelaki bersurai hitam rebel dengan netra kecoklatan itu akhirnya tiba di Seoul menggunakan moda transportasi KTX (Korea Train Express) dengan menghabiskan waktu kurang lebih
sekitar tiga jam lamanya. Cukup membosankan hanya duduk diam di kereta. Sebuah kurva cantik nampak di wajah cantik nya- Jimin sudah tak sabar bekerja dan bermain dengan anak kecil.

"Woah selamat datang di Seoul Park Jimin!! Wah pantas Hoseok betah disini, ternyata Seoul benar - benar menakjubkan. Aku pasti betah kalau seperti ini."

Jimin bergumam pelan, kemudian segera memesan taksi untuk menuju apartemen sepupunya- Hoseok sudah menunggunya.

Di perjalanan menuju apartemen Hoseok- Lelaki cantik itu ta henti - hentinya memeriksa penampilannya. Ia harus terlihat baik saat bertemu calon majikannya nanti. Jimin tak ingin menciptakan kesan buruk di pertemuan pertama mereka. Bagaimana pun Jimin harus memperhatikan penampilan.

"Ahjussi-"

"Nee?"

"M-Mian, apa kau punya cermin kecil? aku ingin meminjam sebentar- hehe aku butuh bersolek sebentar sebelum kita sampai."

Sang sopir tersenyum ramah sebelum akhirnya mengangguk- beruntung, paman sopir selalu membawa kaca kecil yang ia taruh di dalam dashboard untuk digunakan saat sedang istirahat dan butuh untuk menjaga penampilan agar lebih enak di pandang oleh penumpang.

Dan hanya butuh dua puluh menit saja, Jimin akhirnya tiba di sebuah apartemen mewah- Victory Suite House.

Jimin keluar dari taksi dan langsung di peluk erat oleh sepupu tampannya yang sudah sejak tadi menunggunya di lobi apartemen.

Hoseok bersorak ria saat melihat penampilan sepupunya yang- err keren dan tentu saja can-tik!

"Yeay!! Jiminie kau keren sekali ... wow sepertinya ini membuat ku sedikit terkejut tapi harus kuakui penampilan mu memang keren ... dan Can-tik!!"

Wajah Jimin merona. Lelaki itu tersenyum lebar meninggalkan mata segaris. Lucu sekali. Saking gemasnya, Hoseok sampai mencubit pipi gempil sepupunya kemudian segera membantu Jimin membawa barang barangnya.

 Saking gemasnya, Hoseok sampai mencubit pipi gempil sepupunya kemudian segera membantu Jimin membawa barang barangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bayi KelinciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang