Chapter 111

2.9K 129 2
                                    

◆◇◆◇◆◇◆◇◆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◆◇◆◇◆◇◆◇◆

Beberapa jam kemudian Mingyu turun dari pintu penumpang belakang mobil Rolls-Royce hitamnya dan berjalan ke dalam rumah keluarga Wiratama dengan menyampaikan jasnya di lengan. Pelayan mengambil jasnya dan menghilang, langkah kaki Mingyu tidak goyah hingga dia sampai ke kamar miliknya dan Wonwoo.

Tempat itu gelap dan ada aura gelap di sekitarnya yang memperlihatkan bagaimana Wonwoo begitu enggan meninggalkan kamarnya. Mingyu menyalakan lampu hias dengan cahaya lembut untuk tidak mengganggu Wonwoo jika ia tertidur, namun Wonwoo ada di sana berbaring dengan ponselnya yang menampilkan buku elektronik yang sedang dibacanya.

"Apa kamu sudah makan malam?"

Wonwoo menggeleng pelan tanpa berbalik, Mingyu naik ke atas ranjang dan menyentuh dahi Wonwoo. Tidak demam.

"Saya sudah memesan di salah satu restoran yang baik malam ini, tidak ada seafood di dalam menunya."

"Aku gak mau pergi."

"Apa kamu masih belum merasa cukup baik?"

"Aku gak pernah merasa baik."

Kata-kata itu membuat Mingyu terdiam selama beberapa detik. Sebelum ia mengembuskan napas, ia bangkit dan berputar menuju sisi ranjang tempat Wonwoo menghadap sekarang. Duduk di kursi dan memandangi wajah Wonwoo yang terlihat pucat dan lelah.

"Saya meminta Asisten saya untuk membersihkan salah satu Apartemen yang saya miliki untuk kita tinggali sebelum menyelesaikan pembangunan Villa yang ada di kawasan PI selesai dibangun."

Wonwoo yang mendengar itu akhirnya berhenti mengabaikan Mingyu dan memandanginya.

"Terakhir kali saya menyesal karena tidak memperlakukan kamu dengan lebih perhatian, belum lagi saya sibuk dan sering meninggalkan kamu sendirian. Saya pikir kamu mungkin butuh ruang menyendiri dan melakukan hal-hal yang kamu inginkan. Pengerjaan Villa itu membutuhkan waktu paling lambat satu tahun dan saat ini sudah hampir menyelesaikan pembangunan fasilitasnya. Akan lebih nyaman untuk tinggal di luar sebentar sebelum pindah. Bagaimana menurutmu?"

"A-aku...."

Mingyu meraih tangan Wonwoo dan memandanginya dengan lembut, "saya bukan seseorang yang memiliki kecerdasan emosional yang baik sejak dulu, karena itu saya membutuhkan waktu untuk memahaminya. Saya berpikir untuk pindah juga karena melihat kondisi antara milikmu dan Mama tidak terlalu bisa bersinkronisasi untuk hidup bersama."

"Aku ingin memiliki ruang sendiri."

"Saya paham. Malam ini kita bisa pergi makan malam di luar untuk sementara dan menginap di hotel sebelum besok sore pindah ke apartemen. Apa itu cukup baik?"

Wonwoo mengangguk. Mingyu membantunya bangkit dari tempat tidur dan menuntunnya masuk ke dalam kamar mandi, butuh waktu satu jam sampai seluruh persiapan selesai. Wonwoo sudah membawa barang-barang miliknya dan memandang rumah megah yang terasa seperti penjara baginya dengan tatapan rumit, sebelum berbalik dan pergi dengan Mingyu.

Dear, My Cruel Destiny • Minwon AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang