"Dia adalah satu-satunya Omega di keluarga Kelana. Dan dia memiliki sisi Omega Resesif.""Bukankah itu yang terburuk? Maksudku dia tidak memiliki feromon yang kuat, namun ia hanya bisa menjadi ladang Alpha menebar benih nya."
"Hei bukanlah lebih baik menjadi Beta saja? Setidaknya ia tidak akan terganggu oleh feromon."
"Menyedihkan, dia hanya akan dilempar ke meja perundingan untuk mencari Alpha mana yang menginginkannya."
"Keluarga Kelana rupanya tidak sehebat itu."
Wonwoo sudah sering mendengar jenis ejekan itu sejak ia pertama kali mendapatkan hasil tes identifikasi gender keduanya. Ibunya mengalami histeria dan memukulinya, Kakaknya dingin kepadanya dan Ayahnya hanya bisa menghela nafas.
Sejak itu sesuatu seperti "Lebih baik tidak berbuat apapun yang akan membuat orang menjadi tidak nyaman karena diriku" terus terpatri di dalam diri Wonwoo. Ia selalu membiarkan dirinya berdelusi bahwa keluarganya mencintainya, menerimanya dan akan menjaganya.
Memang Wonwoo tidak pernah dipukuli atau dimarahi dengan buruk. Namun pengacuhan yang selalu di terimanya dan keheningan itu membuat Wonwoo selalu merasa kebingungan dengan bagaimana ia harus bersikap. Itu adalah sisi yang Wonwoo coba sembunyikan sejak lama, ia yang diacuhkan mungkin tidak pernah benar-benar dirundung oleh orang lain karena memikirkan keluarganya, tetapi itu yang membuat Wonwoo terlihat semakin menyedihkan. Auranya yang murung membuat orang tidak dapat mengambil sikap dan ia terlalu takut dengan pemikiran buruk orang lain.
Sampai kemudian Wonwoo bertemu dengan Alpha yang memperlakukannya dengan baik. Pertemuan pertama itu terjadi jauh sebelum janji pertunangan dan pernikahan dilaksanakan, itu adalah Wonwoo yang baru memulai masa sekolah menengah atas nya dan bertemu Mingyu di acara alumni. Mingyu menolongnya untuk mendapatkan inhibitor* dan membawanya ke tempat yang aman.
*inhibitor adalah zat yang menghambat laju reaksi kimia, biasanya di ABOverse ini digunakan untuk menekan reaksi heat atau rut yang dialami oleh Omega atau Alpha.
Sebuah tindakan yang sangat menganggumkan untuk dilihat. Wonwoo menaruh perhatian namun tidak berani membiarkan perasaan itu tumbuh dengan sisinya yang seperti ini. Ia memendamnya, hingga saat ia bertemu Mingyu sekali lagi, tidak dapat membohongi diri sendiri bahwa ia merasa bahagia bahwa ini adalah pertemuan takdir. Wonwoo bersemangat untuk mengenal sosok Alpha yang disukainya lebih jauh. Membuatnya tidak bisa berhenti tersenyum dan selalu berharap untuk dapat mencium sedikit aroma Alpha yang akan menjadi pasangannya.
*FYI: di cerita ini, apabila Alpha atau Omega melepaskan feromon satu sama lain itu berarti mereka tertarik dan ingin melakukan mating.
Dan Wonwoo adalah si bodoh yang menahan segala keluhannya sendiri. Menjadi bom waktu yang kemudian menghancurkan diri sendiri.
Memikirkan kenangan itu Wonwoo selalu bertanya-tanya, apakah dunia hanya diisi oleh jenis kisah seperti ini. Ia yang tidak dapat melakukan apapun pada Mingyu yang bahkan tidak memikirkan Wonwoo lagi di hatinya, membuat Wonwoo merasa terluka untuk kesekian kalinya. Ia ingin melupakan, namun tidak ada yang bisa berubah dari pengorbanannya.
Wonwoo tidak melangkah masuk, hanya berdiri di teras depan rumah keluarga Wiratama dan menunggu Mingyu yang dalam perjalanan. Wonwoo masih tidak ingin menyerah, ia tahu tindakannya bodoh namun ia tidak ingin semuanya menjadi sia-sia. Setidaknya jika Mingyu mau sekali saja mencoba, Wonwoo yakin semuanya bisa menjadi lebih baik.
Roll Royce hitam terparkir dengan rapi dan sosok tinggi berjalan keluar. Itu adalah Pramastya Kai Wiratama. Ia berjalan dengan sombong ke depan Wonwoo dan bersiul.
"Melakukan pengejaran pada adikku?"
"Kakak ipar."
"Kenapa kamu ngerendah sampai sejauh ini Rakai, apa kamu pikir seorang Syailendra akan luluh?"
"Aku harus mencoba, dia tetap Alpha ku dan kami diikat dalam hubungan pernikahan yang sah."
"Kamu salah memilih Alpha."
"Semua itu gak akan mengubah kenyataan kalau Mas Rendra yang jadi Alpha aku. Dan aku adalah suami dan Omega dia."
Kai tertawa pelan dan melirik Wonwoo dalam diam. Ia tidak mau ikut campur urusan Wonwoo dan Mingyu, jadi ia melangkah menjauh. Sebelum Wonwoo bisa menenangkan hatinya, sosok tinggi Mingyu yang mengendarai Maybach S-class hitamnya muncul di kejauhan. Langkahnya mantap menuju Wonwoo sebelum dahinya mengernyit.
"Apa ini."
"A-apa?" tanya Wonwoo gugup.
"Kalau kamu mau berbicara pastikan kamu tidak beraroma seperti Alpha lainnya."
Wonwoo menenggang dan kebingungan, ia tidak berada di dekat Alpha lain sejauh ini, ia juga memakai stiker penghambat di lehernya untuk berjaga-jaga. Namun Mingyu mencium aroma Alpha lain?
Mingyu meraih pergelangan tangan Wonwoo dan mencengkramnya. Hanya dalam waktu beberapa detik Wonwoo menyadari kemarahan besar Mingyu padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, My Cruel Destiny • Minwon AU
FanfictionThis Narration Part for Minwon Social Media AU On Twitter With The Same Tittle. ◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇ Tag: Abusive Character, PTSD, Divorce, Manipulated Character, dark jokes, face slapping, twisted and Omegaverse. Minwon as main pairing. ◆◇◆◇...