Chapter 184

1.8K 113 12
                                    

◆◇◆◇◆◇◆◇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◆◇◆◇◆◇◆◇

Seungcheol sudah pergi beberapa saat yang lalu untuk mengambil beberapa barang di Apartemennya. Wonwoo sendirian dalam ruang rawat dan menatap wajah Kiran yang sedang tertidur lelap. Rasa sakit Kiran membuat Wonwoo tersiksa, namun ia juga tidak dapat berbuat banyak. Ia hanya omega cacat yang keras kepala dan tidak bisa berbuat banyak.

Kiran memiliki semua masalah ini karena ia tidak bisa menjadi orangtua yang baik dan sempurna untuk Kiran. Memikirkan wajah gemuk Kiran yang memerah karena demam yang dialami Alpha muda yang mencari ketenangan dengan mencium aroma feromon orangtuanya—Wonwoo tidak bisa berbuat apapun tentang itu.

"Maafin Papa ya Kiran, papa mungkin egois tapi... Papa bener-bener gak mau kamu harus kenal dengan orang-orang yang pernah nyakitin papa."

Keberadaan Wiratama sudah lebih dari cukup untuk membuat Wonwoo kesal. Karena itu ia tidak ingin ada entitas lain yang akan mengusik hidupnya, bahkan jika Wonwoo harus lari ke ujung dunia, ia tidak ingin ada banyak hal yang merusak kebahagiaan kecilnya dengan Kiran bayinya.

Tok tok tok—

Suara yang datang dari pintu membuat Wonwoo tersadar dan segera mengusap wajahnya dan pergi membuka pintu. Jihoon berdiri di sana dengan ekspresi wajah yang sulit, Wonwoo tidak tahu kabar apa lagi yang dibawa Jihoon kali ini namun ia tahu, itu bukan hal yang baik.

"Won... Saudara kamu kemana?"

"Lagi balik buat ambil pakaian."

"Saya mau ngobrol berdua dengan kamu sekarang."

"Ada apa?"

Jihoon menatap Wonwoo dan akhirnya ia tidak bisa menahannya lagi, "aku baru dapat beberapa informasi mengenai kejadian ini. Sepertinya dari pihak Tuan Syailendra sedang berupaya untuk mengambil kesempatan bertemu kamu dan Kiran."

"Apa maksud kamu?"

"Data mengenai pemeriksaan awal dan beberapa sampel DNA milik Kiran sedang diperjuangkan oleh Tuan Syailendra untuk melakukan tes garis ayah dengan Kiran."

Mendengar itu Wonwoo tidak bisa banyak bereaksi. Kiran memang benar adalah putranya dan Mingyu, namun memikirkan Mingyu hendak melakukan tes ini, bayangan kabut kesepian dan siksaan itu membuat Wonwoo merinding. Ia tidak ingin mengirim putranya langsung ke mulut singa, bahkan jika ia dan putranya harus hidup miskin—Ia tidak keberatan selama mereka tidak diusik oleh keluarga Wiratama ataupun Mingyu.

"Sat, apa ada cara untuk menghentikan semua ini? Aku bener-bener gak mau putra aku tahu apa yang pernah dilakukan ayahnya yang lain ke aku. Aku juga gak mau dia pergi ke keluarga mantan suami aku."

Jihoon melihat itu dan hanya menunduk lesu. Ia hanya dokter sementara yang ditugaskan di pusat rehabilitasi ini, orang-orang di sini pada dasarnya memiliki etika profesional yang baik, namun atasan mereka adalah cacing gemuk yang memakan banyak uang haram dengan cara memperdagangkan data ataupun rekam medis pasiennya. Melihat Wonwoo yang sedang emosional, Jihoon tahu satu bagian dari berita ini lebih baik ditunda dibandingkan ia harus mengatakannya sendiri.

Dear, My Cruel Destiny • Minwon AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang