◆◇◆◇◆◇◆◇
Jihoon memandang Kiran yang sedang meminum susu nya dengan semangat, anak itu memiliki berat badan yang cukup dengan kulit putih dan rambut hitam legam. Seorang bayi yang cantik dan pria di sebelahnya terlihat sangat perhatian juga lembut. Ingatan tiga tahun lalu kembali ke sisi Jihoon dengan cepat.
Itu adalah persalinan yang menyakitkan dan Wonwoo tidak menyerah, ia bahkan menjaga kesadarannya saat mendapat jahitan di perut. Ia yang seorang diri di ruangan rawat inap membuat banyak rekan sejawat Jihoon menaruh simpati padanya.
Omega malang yang memiliki tanda yang diangkat dan seorang putra alpha.
"Apa ada masalah dengan bayimu? Jika itu adalah Alpha mereka cenderung untuk memiliki sisi sensitif dengan mendeteksi aroma feromon di sekitarnya."
"Beberapa waktu yang lalu dokter khusus untuk bagian anak sudah memberikan solusi, itu disebut sebagai ekstraksi feromon yang banyak beredar. Cukup disemprotkan ke barang-barang bayi maka tidak ada yang akan menjadi masalah ke depannya. "
"Apa kamu menyesali pengangkatan kelenjarmu?"
Wonwoo diam sejenak sebelum menggeleng.
"Itu lebih baik tidak memilikinya, lagipula tidak ada hal baik dengan memiliki kelenjar yang ditandai sedangkan aku sudah berpisah dengan Alphaku."
"Saya tahu, makanya saya berharap kamu dan bayi kamu bakalan hidup dengan lebih baik."
"Pasti. Aku pasti hidup dengan baik."
Wonwoo menatap wajah Jihoon dengan senyuman lembut. Tentu saja ia akan hidup lebih baik dari sebelumnya, putranya ada di dunia ini dan hanya dia yang dapat memberikan kebahagiaan itu untuknya.
◆◇◆◇◆◇◆◇
Kiran tertidur pulas dalam perjalanan pulang, Wonwoo beberapa kali menenggok untuk melihat keadaan putranya. Hatinya selalu diliputi kebahagiaan setiap kali ia melihat bayi mungil itu. Anaknya ceria dan tidak pernah menyusahkannya atau suka membuat keributan. Itu adalah bayi yang sangat diinginkan oleh setiap orang yang melihatnya.
Dan Wonwoo bersyukur telah membawa anak itu ke dunia. Ingatan akan masa-masa sulit pemulihan setelah dihancurkannya feromon miliknya membuat ia merasa kecil dan kesepian, namun Jihoon yang merawatnya selama pemulihan menyadari ada sesuatu yang tidak beres pada Wonwoo dan benar saja, Wonwoo tengah hamil muda.
Kondisi psikis Wonwoo harus terjaga dan Jihoon memastikan bahwa ia akan aman dan tidak perlu merasa cemas. Jika Wonwoo bertekad membawa anak itu dan menjaganya Jihoon akan membantunya, namun Jihoon tahu dia tidak bisa melakukannya sendiri jadi ia meminta adiknya ikut membantu. Ardhino Chandra membantu merahasiakan dan menjaga Wonwoo di masa-masa awal kehamilan.
Tentu saja itu tidak mudah, beberapa kali Wonwoo jatuh sakit dan menderita gangguan feromon namun ia berhasil melaluinya berkat dukungan Jihoon dan Dino, dua orang baik yang menolongnya dan Kiran. Terkadang Wonwoo akan memandang wajah putranya dalam diam dan tidak bisa mengelak bahwa anak itu banyak mengambil sisi Mingyu.
Benci dan dendam Wonwoo pada Minggu tidak hilang meski Kiran ada di sisinya, namun ia juga bukan orang bodoh yang akan membiarkan orang egois seperti Mingyu merasa hidupnya akan baik-baik saja bahkan jika Wonwoo pergi. Kepergian Wonwoo adalah tindakan yang telah ia inginkan, namun berpamitan jelas tidak ada di dalam agendanya. Rasa sakit saat itu dan kegelapan di hidupnya terlalu pekat, ia tidak bisa memaafkan siapapun bahkan dirinya sendiri karena mendorongnya hingga sejauh ini karena sesuatu yang disebut perasaan dan kebahagiaan.
Namun Wonwoo tidak mau lagi menyalahkan dirinya lagi dan ingin hidup tanpa harus mengingat masa lalunya. Karena Wonwoo tahu seberapa dalam rasa trauma nya dan sakit yang di deritanya, memaafkan dan mengikhlaskan segala sesuatunya demi masa depan jelas bukan hal yang mudah.
◆◇◆◇◆◇◆◇
Mingyu terbangun lagi malam ini dari mimpi buruk yang berulang, jeritan yang sama, darah bahkan tangisan permintaan agar Mingyu berhenti membuat bulu romanya meremang. Itu adalah mimpi yang telah lama Mingyu alami selama dua tahun ini, ia segera bangun dan duduk. Melihat di tengah kegelapan ruangan kosong dan sepi itu sekali lagi dalam diam.
"Aku di rumah rupanya."
Ia bangkit dan membuka jendela, langit masih gelap, baru pukul tiga pagi. Padahal ia baru kembali pada tengah malam, tertidur setelah pukul satu dan ia kembali terbangun di jam ini. Tidak ada lagi istirahat yang menyenangkan ataupun tidur yang lelap. Mingyu menjadi kuyuh hanya dalam waktu dua tahun ini, pikirannya menjadikan kacau dan ia selalu merasa dihantui sesuatu.
Perpisahan mungkin adalah sesuatu yang menjadi pelatuk dari mimpinya namun pada kenyataannya itu mungkin adalah gambaran rasa bersalahnya. Tubuhnya yang dulu tegap kini mulai membungkuk, Ia hampir kehilangan 20kg dalam setahun, lingkaran hitam di bawah matanya menjadi semakin gelap dari hari ke hari. Meski ia bisa bekerja seperti biasa, namun Seungkwan yang melihat bagaimana kondisi bosnya beberapa kali menyarankannya untuk cuti. Namun Mingyu menolak, hanya saat ia bekerja saja perasaan itu berhenti sejenak.
Mingyu tidak butuh cuti atau liburan jika ia tidak bisa menghilangkan rasa bersalahnya. Sudah dua tahun lebih sejak ia melihat Wonwoo di pengadilan dengan pemikiran bahwa perpisahan mereka bisa berjalan lancar dan bersih, namun emosinya yang melihat Wonwoo dan Kai bersama membuatnya kesal. Memang benar Kai berbuat ulah dengannya dan bersekongkol di belakang beberapa dewan direksi untuk menunjuk Kai sebagai pewaris Wiratama karena dianggap ia memiliki partner yang dapat menguntungkan grup Wiratama dibanding Mingyu.
Meskipun Mingyu berhasil membuktikan kekuatannya, namun tidak ada rasa pencapaian di sana. Bergandengan dengan Jeonghan tidak membuatnya mengalami perubahan apapun dan perlahan kebingungan itu mulai terjawab perlahan-lahan. Wonwoo tidak memiliki hutang atau kesalahan apapun, namun ia menyakitinya dan mengabaikannya selama ini—Begitu fokus untuk membuktikan diri sebagai Wiratama. Menunjukkan ke siapapun bahwa Jeonghan dan Wonwoo berada di pihaknya dan akan mendukungnya.
Kebodohan Mingyu baru disadarinya setelah beberapa bulan Wonwoo pergi, Jeonghan datang kepadanya dalam keadaan bahwa Seungcheol, kakak dari Wonwoo membuat perhitungan dengannya dan menggigit kelenjarnya. Membuat Jeonghan tidak punya pilihan lain selain menikahi Seungcheol dan mundur dari posisinya, Mingyu tidak memperhitungkan itu dan begitu marah namun kemudian ia sadar bahwa apa yang dilakukannya pada Wonwoo jauh lebih buruk. Jeonghan sudah menjadi korban dan begitu juga Wonwoo, Mingyu tersesat dengan pemikirannya.
Jika ia bisa lebih sabar, apa akan ada perubahan?
Jika ia memiliki kekuatan keluarga Kelana di sisinya, apa dirinya bisa menerima Wonwoo seutuhnya?
Bagaimana dengan hasil pemeriksaan bahwa Wonwoo tidak bisa memiliki anaknya?
Pertanyaan-pertanyaan itu berputar di benak Mingyu setiap saat dan akhirnya ia selalu kembali ke titik yang sama, itu semua salahnya. Ini hanyalah ambisi bodohnya untuk menjadi keluarga Wiratama, menjilat Ayah dan Ibunya adalah kebiasaan, bersaing dengan Kai adalah kesehariannya, merasa ditolak dan diasingkan adalah sesuatu yang sudah ia kuasai. Namun saat pertemuan dengan Wonwoo yang cemerlang di hari itu Mingyu benar-benar berjanji bahwa ia akan membangun keluarga yang harmonis dengan omega manis di depannya.
Senyum Wonwoo begitu indah, gigi taring kecilnya terlihat saat ia tertawa dan Mingyu menyadari bukan pengaruh keluarga Kelana atau Wiratama yang terlintas dipikirannya saat ia membuat janji itu, ia hanya ingin memiliki omega di depannya itu dan membuatnya banyak tertawa. Namun tragedi demi tragedi yang dibawanya telah mengikis senyum dan aura kehangatan sosok itu, jika saja waktu bisa berputar kembali dan ia bisa kembali ke hari itu—Mingyu ingin menghentikan dirinya sendiri dan mengatakan bahwasannya—
"Kamu tidak bisa membahagiakan siapapun Rendra, hanya akan ada tragedi yang mengikuti orang-orang yang peduli denganmu."
Ya, seharusnya ia tidak pernah serakah dan menyadari bahwa tidak akan pernah ada yang bahagia dengan orang yang berada di sisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, My Cruel Destiny • Minwon AU
FanfictionThis Narration Part for Minwon Social Media AU On Twitter With The Same Tittle. ◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇ Tag: Abusive Character, PTSD, Divorce, Manipulated Character, dark jokes, face slapping, twisted and Omegaverse. Minwon as main pairing. ◆◇◆◇...