Chapter 121

2.2K 131 3
                                    

◆◇◆◇◆◇◆◇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◆◇◆◇◆◇◆◇

Wonwoo menunduk sambil  menggaruk latte yang dipesannya dengan pikiran yang terus berkecamuk. Baginya saat ini baik dirinya maupun Kakaknya memiliki banyak hal yang ingin disampaikan  dan saat ada langkah suara kaki yang semakin mendekat; Wonwoo berhenti mengaduk kopinya dan mengangkat kepala.

Wajah kakaknya yang tidak dilihatnya selama lebih dari delapan bulan membuatnya terkejut. Raut miliknya tidak cemerlang seperti biasanya, bibir yang sering menyeringai penuh ide jenaka kini tertekuk ke bawah dan kumis juga rambut acak itu membuat Wonwoo sedikit terkejut.

"Maaf aku baru bisa ketemu ama kamu sekarang, dek."

Wonwoo tidak mengatakan sepatah katapun karena ia tidak dapat mendorong dirinya sendiri untuk mengatakan sesuatu kepada orang yang ada di depannya. Kekecewaan dan rasa sedih yang membendung di hatinya tidak dapat diusir dengan cepat, namun Wonwoo juga tidak dapat mendorong orang yang datang kepadanya dengan tujuan untuk menjelaskan keadaan yang terjadi dari insiden yang membuat posisi Wonwoo menjadi buruk di keluarga Wiratama saat ini.

Vernon yang melihat bahwa kakak-beradik ini ingin memiliki waktu sendiri berdua untuk berbicara, lalu berinisiatif untuk pergi ke konter pemesanan minuman.

"Ada banyak hal yang terjadi, lebih dari apa yang kamu bayangkan di keluarga kita."

Irivan tahu bahwa adiknya tidak ingin menanyakan tentang apa yang terjadi padanya saat ini, namun kesempatan ini ingin Irivan manfaatkan dengan baik untuk memulihkan kesalahpahaman yang terjadi.

"Dari awal kamu tahu kan kalau kakak gak setuju dengan keputusan Ayah buat nikahin kamu dengan Alpha dari keluarga Wiratama. Dia adalah anak haram dan dia melamar kamu dengan niatan untuk mengamankan posisi dia di keluarganya, keluarga kita memiliki uang dan status yang cukup baik. Tapi enam bulan berturut-turut ada masalah di cabang perusahaan dan Kakak butuh waktu untuk bekerja lebih keras untuk mencari tahu apa yang terjadi dan tikus yang terlibat dalam hal ini bersembunyi sangat dalam sehingga butuh waktu."

Sambil menarik napas dan mengembuskannya untuk menenangkan diri, Irivan menatap wajah adik laki-lakinya yang menjadi sama kuyuhnya dengan dirinya saat ini.

"Itu dikirim sendiri oleh suami kamu, Syailendra yang bekerja sama dengan keluarga Regan. Omega yang berada di sisinya selama ini."

Wonwoo terbelalak dan tidak bisa memercayai apa yang dikatakan oleh Kakaknya.

"Kenapa... Kenapa Kakak bisa mengatakan itu?"

"Itu demi mempersiapkan diri untuk merebut posisi di kursi ketua baru. Keluarga Regan tidak memiliki posisi seperti keluarga kita di mata direksi perusahaan Wiratama, karena itu mereka mencoba menggaet kita dengan cara kotor itu. Kemunculan dan sikap baik dari anak itu tidak tulus, dari awal tidak ada hal baik tentang dia."

"Jadi itu yang ngebuat kakak ngomong kalau aku bukan anak kandung Ayah?"

Irivan memandang wajah adiknya dengan tatapan terluka sebelum mengangguk, "mereka mungkin akan mundur dari hadapan keluarga kita karena tahu tidak ada kesempatan, namun mereka tetap tidak peduli dan Ayah terlalu marah untuk mendengarkan aku ataupun Kak Adam."

"Maksud kakak, Kak Adam juga tahu hal ini?"

Irivan mengangguk, "dia tahu."

Wonwoo mendengus dan ia diam sebelum mengangkat kepalanya ke arah Irivan dan memandangnya lama.

"Lalu apa yang terjadi? Kalian gak bisa menyelamatkan aku tepat waktu, ngebiarin aku sendirian di dalam kegelapan tanpa tahu apa yang terjadi. Aku gak bisa kembali ke rumah Kelana, bahkan gak bisa tinggal di rumah keluarga Wiratama. Kalian paham gimana salahnya posisi aku selama ini?"

"Orang itu selalu ngeblokir upaya aku dan Kak Adam untuk ketemu kamu."

Memikirkan sikap Mingyu yang mengontrol Wonwoo secara berlebihan membuatnya selama ini merasa tidak nyaman, namun jika apa yang dikatakan oleh Kakaknya benar. Maka semua alasan dari tindakan dingin, tidak peduli dan mengontrol Mingyu itu membuat Wonwoo merinding. Mingyu dapat melakukan apapun untuk mencapai apa yang dia inginkan.

"Kita biarkan Rakai setuju dengan kamu memiliki kekasih untuk memiliki anak."

Apa semua itu sesakit ini saat Wonwoo pertama kali mendengarnya?

"Jadi Mas Rendra merencanakan semuanya, setelah dia memiliki koneksi dengan menggunakan posisinya sebagai menantu keluarga Kelana... maka semuanya harusnya jelas," gumam Wonwoo pelan.

"Saat ini bukti tentang pelanggaran yang dilakukan oleh Rendra masih sedikit dan butuh waktu untuk mengumpulkannya. Karena itu apapun yang terjadi ke depannya harus lebih berhati-hati, Serian akan membantu kita terhubung dan bertemu."

Irivan meraih jemari Wonwoo dengan lembut dan meremas nya pelan.

"Aku akan melakukan apapun untuk membawamu keluar dari tempat itu sepenuhnya."

Dear, My Cruel Destiny • Minwon AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang