Chapter 239

951 51 0
                                    

Kiran berlari di padang rumput dengan gembira memberi makan kelinci-kelinci gemuk yang disediakan oleh pihak pengelola. Wonwoo mengawasi Kiran dengan serius namun tidak ingin menghentikan kegembiraan anaknya yang baru pertama kali pergi ke tempat seperti ini. Mingyu menjemputnya hari ini, setelah beberapa hari melakukan terapi lagi Mingyu dapat merasakan sensasi lain selama berlatih dan ia bisa berdiri selama satu menit.

Untuk merayakannya ia lalu mengajak Wonwoo dan Kiran untuk makan siang di hotel yang memiliki kerjasama dengan perusahaan Mingyu. Ini adalah lahan atraksi baru yang dibuka, beberapa keluarga lain juga menikmatinya, Mingyu dan Wonwoo mengawasi Kiran yang bersemangat sambil duduk di meja Restoran dan menunggu makanan yang mereka pesan dibawa.

"Bagaimana kata Dokter dengan perkembangan kondisi Mas saat ini?" tanya Wonwoo sambil memandang ke arah Kiran.

"Pemulihan memiliki harapan yang lebih besar lagi, mungkin dalam beberapa bulan atau tahun Mas bisa berlari seperti dulu."

"Hmmm meskipun tidak ada cedera, tapi ini masih situasi yang harus diperhatikan. Selama Mas tinggal sendiri tidak ada kejadian seperti Mas terjatuh atau sebagainya kan?"

Mingyu menggeleng dan tersenyum, "tidak ada, biasanya saya kembali ke rumah setelah saya merasa lelah dan biasanya saya hanya akan tidur. Mandi bukan masalah besar karena pengaturan di rumah sudah di sesuaikan."

"Begitu...."

"Ini lebih kepada beban psikologis, saya sering bermimpi buruk dan mengalami insomnia."

"Apa Dokter tau dengan keluhan Mas yang ini?"

"Mas memberitahukan, Dokter mengatakan akan baik untuk memiliki seseorang untuk memberikan dukungan moral dan psikologi saya."

Mendengar hal itu Wonwoo merasa serba salah. Ia tentu ingin Mingyu untuk sembuh, namun ia dan Mingyu telah resmi bercerai, meskipun ada rekonsiliasi antara mereka demi Kiran—tetap saja Wonwoo merasa tidak pantas mengusik Mingyu.

Melihat Wonwoo yang mengambil sikap mundur, Mingyu lalu meraih jemari Wonwoo yang pucat dan menatapnya.

"Saya ingin bertanya apa kamu dan Kiran bisa pindah dan tinggal bersama saya, tapi saya tahu anda pasti akan merasa terganggu dengan permintaan saya ini."

Mingyu menunduk dan terus berbicara, "saya tidak punya siapapun yang dapat berada di dekat saya untuk dianggap sebagai keluarga, saya tahu kesalahan di masa lalu tidak akan dengan mudah dimaafkan dan ini mungkin balasan Tuhan untuk membuat saya sadar tentang semua hal yang sudah saya lakukan. Tetapi saya benar-benar ingin anda ada di sisi saya."

Wonwoo merasa jantungnya berdetak tidak karuan dengan penampilan Mingyu saat ini, ia terlihat rapuh namun juga menyedihkan. Memikirkan upaya dan harapan Wonwoo juga mempertimbangkan kesehatan Mingyu, Wonwoo mengambil napas panjang—

"Aku akan pindah, Kiran dan kamu adalah Ayah-Anak dan aku ingin kita bisa memberikan kenangan baru untuk Kiran. Meskipun hubungan kita tidak bisa kembali, tetapi tidak menapik bahwa Mas, aku dan Kiran adalah orang-orang yang saling terhubung oleh darah dan daging."

"Jadi kamu setuju?" tanya Mingyu sekali lagi seolah tidak mempercayai keputusan Wonwoo.

Wonwoo mengangguk dan tersenyum, "aku akan berusaha juga untuk semua ini. Baik kesehatan Mas ataupun kehidupan Kiran. Aku ingin kita memiliki lebih banyak momen bahagia bersama."

Kiran yang sudah lelah bermain dengan kelinci lalu berlari kembali ke meja Wonwoo dan Mingyu. Dan tidak lama berselang piring pasta dan steak yang di pesan oleh ketiganya di keluarkan—Kiran begitu bahagia melihat ke arah dua Ayahnya yang kini duduk bersamanya dan memanjakannya.

Dear, My Cruel Destiny • Minwon AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang