Banyak hal yang terjadi di luar ekspetasi kita. Rencana yang sudah disusun sekalipun sering kali tidak sesuai dengan apa yang diinginkan.
Tidak masalah. Kita ini makhluk, bukan tuhan. Letting go aja. Percayalah ini yang terbaik untuk kita saat ini. Dan besok kita tinggal berusaha kembali untuk mengulang melakukan yang terbaik, bukankah memang seperti itu sebuah kehidupan.~Ali Arbian Amanuel
*
*
*Semua orang sudah berkumpul dirumah sakit setelah mendapat kabar bahwa gus ali dan nayyara kecelakaan, bahkan kedua kakak gus ali pun ikut serta kerumah sakit untuk memastikan tidak terjadi apa-apa kepada kedua pasutri itu.
Gus ali baik-baik saja hanya saja sempat pingsan karna syok, sedangkan nayyara kepalanya terbentur keras pada dasbor dan membuatnya harus tetap ditangani sampai saat ini.
Bunda sendiri yang menangani nayyara, awalnya bunda juga terkejut karna putrinya mengalami kecelakaan namun bunda tetap memaksa untuk bunda sendiri yang akan menangani putrinya meski sudah beberapa kali dilarang oleh petugas lainnya takut nantinya bunda akan syok dan membuat pasien tambah parah.
"Istirahat dulu bang, nanti kalau aida sudah keluar umi bangunin" ucap umi ana yang prihatin melihat kondisi putra sulung yang sudah pucat pasi bagaimana tidak dia merasa sakit dan khawatir diwaktu yang bersamaan.
"Tidak umi, ali baik-baik saja" tolak lembut gus ali
"Sabar dek, semua pasti baik-baik saja, perbanyak istighfar dan do'a saja" ucap gus asyraf abang pertama gus ali sambil menepuk bahu gus ali menguatkan. Gus ali hanya mengangguk sebagai jawaban kepada abangnya.
Semua merasa prihatin melihat kondisi gus ali yang sekarang, rasanya yang mereka lihat sekarang bukanlah gus ali yang mereka kenal dengan ketabahan dan kesabarannya, karna sebelum-sebelumnya gus ali tidak pernah serapuh seperti saat ini.
Setelah itu hanya keheningan mereka saling berdo'a dalam diam, hening dimulut tapi berisik dikepala begitulah istilah yang tepat untuk kondisi mereka saat ini.
Beberapa jam kemudian barulah pintu kamar nayyara di tangani terbuka menampilkan wajah sembab dan lelah bunda yang sangat kentara sekali. Gus ali lalu bangkit dari duduknya untuk menghampiri bunda.
"Bunda gimana keadaan istri ali? Dia baik-baik saja kan?" Tanya gus ali beruntun sangat jelas kekhawatiran diwajah pucat gus ali.Bunda mencoba tersenyum menguatkan "alhamdulillah baik gus, Namun-" jeda bunda "namun apa bund?" Tanya gus ali tidak sabaran bahkan bukan cuma bukan gus ali semua orangpun menunggu kelanjutan ucapan bunda.
"Tidak, tidak apa-apa hanya saja butuh 1 atau 2 hari kemungkinan nayyara untuk sadar karna akibat benturan yang sangat keras" jawab bunda, membuat semua orang lega seketika setidaknya nayyaranya baik-baik saja dan tidak mendapat luka yang serius.
"Boleh kita melihatnya aida?" Tanya umi yang juga tidak kalah khawatirnya
Umi mengangguk" boleh nyai, tapi setelah dipindahkan keruang pasien ya" jawab bunda, bunda menoleh kearah gus ali "gus boleh ikut saya sebentar?" Tanya bunda yang dijawab anggukan oleh gus ali.
"Mi, bi titip nayyara sebentar ya" ucap gus ali pamit lalu mengokori bunda dari belakang.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Gus♡ (LENGKAP)
Teen FictionBismillah Semoga Awal Yang Indah Jangan lupa vote Di sunnahkan follow dulu sebelum membaca😁 *** Bukan Cerita badboy atau badgrils sih hanya saja cerita tentang seorang gadis berparas cantik, yang mempunyai sikap dingin, cuex dan terlalu irit bicara...