My Sweet Gus♡ (LENGKAP)

Part 7♡

Ku buka hatiku dengan "Alfatihah" agar hatiku kuat saat tergucang oleh "Al Zalzal" karna aku tau hatiku tak sekuat "Al Hadid" melainkan selembut "Ar Rohman"

~Ali Arbian Amanuel

*
*
*

Gus ali menuruni tangga dia mempunyai jadwal mengajar di santri putri sekarang, niatnya berangkat lebih dulu sebelum waktunya agar bisa mendatangi ustad agam di asramanya  tapi setelah gus ali berada di tangga terakhir abinya malah memanggil untuk mendekat

"Nggeh bi" ucap gus ali setelah berada di dekat abi sholeh

"Udah sampai waktunya mengajar belum bang?" tanya abi pada gus ali

Gus ali melihat ke arah jam tangan yang melingkar sempurna di tangan kirinya lalu menjawab pertanyaan abi "Belum sih bi masih ada waktu 15 menit sebelum bel masuk"

Abi hanya mengangguk menanggapinya "bang gimana?" Tanya abi to the poind

Gus ali yang sudah mengerti kemana arah percakapan itu hanya menunduk.

Gus ali adalah putra bungsu kyai sholeh dan umi ana kedua saudaranya sudah menikah bahkan sudah mempunyai anak. Gus ayyan dan gus asyraf lebih memilih untuk tidak tinggal di ndalem.
Dan karna itu abi dan uminya memaksanya agar lekas berkeluarga di umur yang masih 22 tahun itu atau tidak abi dan uminya yang akan mencarikan jodohnya sendiri.

Bukannya gus ali tidak mau di jodohin tapi ntahlah gus ali hanya ingin menikahi pilihannya saja nanti. Seorang gus ali yang tidak pernah dekat dengan perempuan manapun kecuali uminya.

"Bang kok diem aja? Gimana bang? Atau mau di jodohin saja bang?" Tanya beruntun sang umi

"Tidak mi ali tidak mau" balas nya setelah terdiam sejak lama

"Lalu apakah kamu sudah menemukan pilihanmu bang?" Sekarang giliran abi yang bertanya

"In syaa Allah bi"

"Masyaallah yang bener bang? Siapa bang? Umi kenal tidak bang?" Tanya umi antusias

"Nggeh mi"

Umi membulatkan mata tak percaya karena bisa mengenalnya tapi siapa wanita yang sudah menjadi pilihan  putranya "siapa bang umi penasaran ni?"

Sedangkan abi hanya tersenyum beliau yakin bahwa pilihan putranya pasti sudah yang terbaik dan di minta langsung sama Allah jadi abi tidak khawatir siapapun wanita tersebut.

"Nayyara mi" ucap gus ali tambah menunduk karna merasa malu pada abi serta uminya

"Nayyara siapa bang? Nayyara nya bunda aida?" Tanya abi

Gus ali mengangguk membenarkan pertanyaan abinya "nggeh bi"

"Subhanallah umi mah kalo yang itu setuju banget bang" ucap umi senang

"Tapi bang ... abang tau sendirikan gimana sikap serta sifatnya dia kayak gimana?" Kata abi ingin melihat seserius apa putranya dengan ucapannya tadi

"Iya bi ali paham, maka dari itu ali bertekat untuk membuatnya berubah kejalan yang benar menuntunnya menuju jannah bersama ali" jawab gus ali tegas