Part 9♡

3.3K 278 5
                                    

Ku kira 1/3 malam. Setelah asar di hari jumaat. Di antara dhuhur dan asar di hari rabu. Di antara adzan dan istiqomah saja cukup untuk meminta mu kepada sang robb ternyata aku salah aku masih sangat-sangat butuh hujan.

*
*
*

Setelah mengajar gus ali mengobrol santai dengan ustad agam memang sudah menjadi rutinitas keduanya akan mengobrol sejenak setelah mengajar.

"Gus" panggil ustad agam

Gus ali menoleh ke arah ustad agam " iya" jawab gus ali

"Gus beneran dengan keputusan gus ali kali ini?" Tanya ustad agam memastikan bahwa keputusan sahabatnya ini sudah tepat

"In syaa Allah ana sudah yakin, tenang saja ana sudah meminta petunjuk-Nya Dan in syaa Allah memang dia lah jawaban dari do'a-do'a ana" jawab gus ali mantap

"Tapi gus dia terlalu naudzubillah untuk gus yang masyaallah ini ana hanya takut nantinya gus akan menyesal di kemudian hari"

Gus ali tersenyum mendengar ucapan sahabat nya ini " pernah denger kata-kata ini tidak? "Don't judge a book by is cover

Ustad agam bungkam dan  menunduk merasa malu mendengar ucapan gus ali

"Ente pastinya pernah bertemu dengan orang yang begini, begitu melihat penampilan nya saja sudah membuat ente seuzon, jangan berfikir seperti itu terlebih dahulu ente belum tau kan bagaimana dia sebenernya bisa saja sholatnya lebih bagus dari ente, sholat tahajjudnya, bacaan Al qur'annya, amal sholehnya, sedekahnya malah lebih banyak dari ente, kadang penampilannya saja kayak preman tapi siapa sangka ternyata dia penghafal Al qur'an. Kita tidak boleh mempunyai perasangka buruk terhadap sesama lebih baik kalau kita bertemu yang seperti itu kita langsung beristighfar lalu berucap dia pasti lebih baik dari saya. Jadi jangan kebiasaan menilai orang dari penampilan nya saja" jelas gus ali panjang lebar pada ustad agam agar ustad agam tidak terlalu larut dalam fikiran-fikiran negatif

"Astaughfiruallah, terimakasih gus sudah mengingatkan ana akan hal itu, maaf kalau ana sudah lancang menilai seseorang dari luarnya saja" ucap ustad agam menyesal

"Sudah tidak apa-apa. Tapi jangan di ulangin lagi. Lagian bukan kah sudah sewajarnya kita saling mengingatkan" jawab gus ali tersenyum sambil menepuk pundak kawan seperjuangannya ini.

Ustad agam mengangguk mantap sebagai jawaban

Tok ... tok .... tok ... pintu ruangan gus ali di ketok dari luar membuat dua sahabat yang sedang mengobrol harus terpaksa mengakhiri obrolannya.

"Silahkan masuk" suruh gus ali

"Ada apa?" Tanya nayyara to the poin

"Assamualaikum" sindir gus ali karna nayyara tidak mengucapkan salam

"Waalaikumsalam" balas nayyara cuex

"Silahkan duduk dulu nayyara" suruh gus ali dan tanpa basa basi nayyara langsung duduk di kursi depan gus ali

Sedangkan ustad agam hanya memperhatikan keduanya saja tidak mau ikut campur. Ntoh bukannya dia mau menjadi kacang di tengah-tengah mereka tapi gus ali yang memintanya untuk tetap tinggal agar tidak timbul fitnah kalau hanya berduaan dengan nayyara yang bukan muhrimnya.

My Sweet Gus♡ (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang