Jangan menyakiti seseorang yang taat agama, jika dia sudah menggelar sajadahnya disepertiga malam.
Percayalah kau dalam bahaya karna bukan dia yang membalas tapi tuhannya.~Ali Arbian Amanuel
*
*
*"Tunggu" ucap orang itu sebelum nayyara pergi menjauh dari dalam dirinya kembali.
"Apa lagi?" Ucap nayyara kesal
"Izinkan aku memperjuangkan lo kembali. maafkan gue kay" ucapnya dengan rasa sesalnya
"Perjuangan seperti apa lagi yang harus gue percaya? Maaf? Gue selalu memaafkan lo agar lo tak pergi waktu itu. tapi apa setiap gue selalu memberi lo kesempatan, memberi lo maaf pada akhirnya lo apa? Lo gak pernah tau betapa sakitnya gue untuk selalu bisa memaafkan lo agar lo tetap bertahan bersama gue. Tapi lo gak pernah menghargai itu lo tetap saja mengulanginya lagi, lagi dan lagi" ucap nayyara menusuk kedalam hati orang itu
"Tapi sekarang gue berjanji gal bakal mengulanginya kembali, percayalah gw mohon" ucapnya meyakinkan
Nayyara tersenyum sinis meski air matanya tak dapat ia berhentikan "pada hakikatnya cowok brengsek akan tetap brengsek. Janji? Janji hanya sebuah penenang semata. Kadang kalau cowok udah tau si ceweknya terlalu sayang kadang suka kurang ajar ya!" Ucap nayyara
"Aku mohon kay" mohonnya
"Tolong pergi sejauh mungkin dari hidup gue, biarkan gue hidup tenang. Gue sudah bisa terbiasa tanpa lo meski tak sepenuhnya bisa lupa akan segalanya namun belakangan ini hidup gue sudah lebih baik lagi, jadi gue mohon jangan pernah muncul dalam hidup gue kembali " mohon nayyara mulai prustasi
"Kenapa? Kenapa lo tak mau memberikan gue kesempatan lagi, kita masih bisa memperbaiki segalanya kan?" ucapnya
Nayyara menggeleng pelan " nggak karna gue sudah menikah, aku ingin hidup tenang dengan suami gue" ucap nayyara memohon
Orang itu menggeleng tak percaya "kay lo bercanda kan? Itu semua bohongkan?" Tanya nya memastikan
"Itu kenyataannya" jawab nayyara cepat
"Apa suami lo tau tentang semua yang terjadi dimasalalu kita? Apa dia bisa menerima itu?" Tanya orang itu
Pertanyaan macam apa itu kenapa bisa pertanyaan yang tak pernah nayyara pikirkan bisa terlontar dengan begitu entengnya dari mulut orang itu.
Nayyara hanya bungkam tak tau harus menjawab apa."Jika suami lo tak bisa menerima lo apa adanya, kembalilah dalam pelukan gue lagi, bukankah gue yang merusak lo?" Ucap nya santai seakan - akan semua itu hanya sebuah lelucon saja baginya
Nayyara benar-benar tak tau harus menjawab apa, tangan nya mengepal menahan emosi yang begitu besar namun nayyara tetap bungkam dan menunduk, apa yang harus nayyara jawab nayyara saja masih tak berani untuk menceritakan segalanya pada gus ali meski nayyara sudah merasakan bahwa sudah ada benih-benih cinta dalam dirinya pada gus ali namun nayyara masih tak bisa untuk jujur pada gus ali.
"Dia bisa menerimanya jelas sangat bisa menerima ara apa adanya, bahkan nayyara sangat beruntung karna bisa mendapatkan yang lebih, lebih, lebih baik dari lo" ucap mira karna melihat sahabatnya tak bisa menjawab.
"Gue gak bertanya pada lo" ucap nya menatap sinis kearah mira
"Tapi gue saksinya karna gue yang setiap hari melihat kemesraan yang dilakukan keduanya" ucap mira membuat orang itu mengepal tangannya merasa sangat kesal. Ntah mengapa orang itu mendengar nayyaranya dengan orang lain sudah sangat membuatnya jengkel apalagi jika dirinya harus melihat secara langsung adegan manis itu.
"Apa buktinya? Kenapa kau bisa seyakin itu?" Tanya nya masih mencoba tak percaya
"Suami nayyara putra bungsu kyai ditempat kami mondok, dia adalah seorang hafidz, paham agama, dan sangat sempurna jauh sangat berbeda dari pada lo yang seperti berandalan ini" ucap mira semakin memanas-manisi orang itu
"Anjing" umpatnya sambil melihat nayyara dari atas sampai bawah yang membuat nayyata risi karna ditatap seperti itu.
Ternyata orang itu baru sadar bahwasannya penampilan nayyara sudah berubah dari terakhir kali mereka bertemu, penampilan nayyara sekarang sudah sangat tertutup memakai gamis yang lebar dan krudung yang menutup dadanya.
"Kay kau masuk pesantren?" Tanya yang hanya dijawab anggukan oleh nayyara
"Dan kau sudah menikah?" Tanyanya kembali. Lagi-lagi nayyara hanya mengangguk sebagai jawaban
"Hahaha lelucon apa yang sedang lo perankan ini kay? Judul apa yang pantas di berikan pada dramamu ini kay?" Tanya nya masih tetap berusaha tak mempercayai segalanya
"Ini bukan lelucon ataupun drama tapi inilah kenyataannya buka matamu lihat lah dunia ini bukan cuma tentang keindahan atau tentang hawa nafsumu semata " ucap nayyara mengingatkan
"Mulai sekarang perbaiki dirimu kembali, sholat lah dekatkan dirimu kepada Allah, maka lo juga akan menemukan yang lebih, lebih, lebih baik lagi dari gue yang sekarang" ucap nayyara lalu pergi meninggalkan mereka tanpa menunggu respont yang akan diberikan oleh orang tersebut.
*****
Tanpa nayyara dan mira sadari ada dua orang lain lagi yang mendengar percakapan mereka, memperhatikan keduanya dari jarak jauh. Ya mereka berdua mendengar tentang semua yang mereka bicarakan.
Awalnya keduanya tak mau ikut campur namun ketika mendengar sesuatu yang mengganjal dipendengarannya membuat keduanya malah memperhatikannya.
Ketika melihat nayyara menangis sampai seperti itu bukannya mereka tak mau menghampiri dan menolong nayyara namun mereka lebih memilih tetap memantau dari kejauhan terlebih dahulu baru jika orang itu sampai memakai kekerasan maka merekalah yang akan turun tangan langsung.
Dua orang itu adalah gus ali dan ustad agam, awalnya keduanya hanya berjalan santai menuju stan foto copy untuk membeli kertas karna stok di pesantren sudah kosong namun dipertengahan jalan ustad agam tanpa sengaja malah melihat nayyara dan mira, awalnya mereka kira mereka hanya berdua jadi mereka berniat untuk menghampiri keduanya namun belum sempat melangkah gus ali malah melihat orang lain diantara keduanya maka dari itu mereka lebih memilih memantau saja.
Gus ali berfikir keras tentang apa yang nayyara tutupi darinya, rahasia besar apa yang nayyara sampai tak berani untuk menceritakannya padanya.
Kenapa tadi setelah mendengar pertanyaan bahwa dirinya bisa menerima atau tidaknya nayyara malah memilih bungkam.
"YA Allah rahasia besar apa yang istrinya sembunyikan padanya?" Ucap gus ali dalam hati
Gus ali terus berfikir, tadi gus ali mendengar kata "rusak" apa yang rusak? Jika gus ali bertanya langsung pada nayyara apakah nayyara bakal menceritakan segalanya ataukah gus ali harus menunggu sang istri agar menceritakan sendiri kepadanya. Namun gus ali sudah terlanjur penasaran dengan semua yang terjadi. Apalagi pada sosok lelaki yang akhir-akhir ini masuk dalam cerita hidupnya.
Lain halnya dengan ustad agam yang malah ikut-ikutan melamun memikirkan wanita pemberani yang begitu gigih membela sahabatnya. Wanita yang tak kehabisan akal untuk menjawab pertanyaan yang akan menyakiti sahabatnya.
Ustad agam sangat salut dengan persahabat mereka, ntah mengapa ustad agam malah terus memikirkan wanita itu dan malah membuatnya senyum-senyum sendiri seperti orang gila mengingat mira sahabat qoribnya nayyara.
Kedua sahabat itu sibuk dengan fikiran mereka masing-masing satunya sibuk memikirkan apa sebenarnya yang ditutupi oleh istrinya kepadanya satunya lagi malah sibuk dengan wanita yang belum halal baginya.
Bersambung....
Banyak typo.
Harap maklum.Karya abal-abal dari manusia yang ingin berkarya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Gus♡ (LENGKAP)
Teen FictionBismillah Semoga Awal Yang Indah Jangan lupa vote Di sunnahkan follow dulu sebelum membaca😁 *** Bukan Cerita badboy atau badgrils sih hanya saja cerita tentang seorang gadis berparas cantik, yang mempunyai sikap dingin, cuex dan terlalu irit bicara...