"Nyatanya gue sendirian ditempat ini."
{Arina Voltia}
•
•
•
[Istana, pagi hari]
Carlo PoV
"Hei, kapan kau akan memulangkan ku?"
"Untuk apa kau pulang? Ada seseorang yang kau rindukan disana?" Tanyanya yang tak lain adalah pemimpin negeri ini, Rafael.
"Ck, putri kesayanganku menunggu."
"Putri kesayangan mu? Jangan bercanda denganku Carlo. Bukan kah kau tak pernah menganggapnya ada?" Ucapannya barusan membuatku terdiam.
"Kau lupa? Itu karena yang mulia sendiri. Kau memberi ku tugas yang banyak dengan manusiawinya."
"Lalu apa hubungannya dengan putrimu?" tanyanya lagi.
Astaga, rasanya aku ingin mencekiknya sekarang.
Dia yang telah membuatku terlihat seperti penjahat di mata putriku sendiri. Bagaimana aku bisa bertemu dengannya sementara dia selalu membawa tugas berlimpah dengan senyum tanpa dosa?
"Aku malas berdebat denganmu. Lebih baik aku mundur dari posisi ini dan hidup seadanya dengan putriku."
Cukup lama keheningan ini terjadi sebelum akhirnya mendengar tawa menyebalkan nya.
"Hahaha, baiklah. Kau bisa bersama putrimu selama semingu-"
"Tidak, aku ingin sebulan." Potong ku.
"Hah? Bagaiman--" ucapnya kembali terpotong karena seseorang meminta untuk bertemu.
Dan ternyata dia adalah Cale, orang yang ku tugaskan untuk mengawasi pertumbuhan putriku meskipun aku terlihat seperti mengabaikannya.
Kenapa aku melakukan itu? Entahlah. Aku hanya tidak ingin menyesal karena mengabaikannya suatu saat nanti.
"Ada berita apa?" tanyaku padanya.
"Nona, dia.."
Cake menyampaikan semuanya padaku dan Rafael. Mulai dari keseharian Vero, tragedi, serta perbuatan baiknya baru-baru ini yang membuatku cukup tercengang.
Tanpa menunggu persetujuan Rafael, aku bergegas pergi menaiki kereta kuda. Tak sabar ingin melihat wajah putriku sekarang.
*****
[Academy Militer, malam hari]Samuel PoV
Hah.. aku merindukan adik kecilku. Bagaimana rupanya sekarang? Kalau tak salah umurnya sudah 18 tahun, tentu saja cantik seperti mendiang ibu kan?
Rasanya seperti kakak yang gagal ketika kau tak bisa melihat langsung pertumbuhan adikmu. Karena paksaan ayah bodoh itu, aku terjebak disini bersama orang bodoh lainnya. Tak apa lah, lagipula tahun ini aku lulus.
Sekarang aku sedang berada di sekolah khusus, sekolah yang sama dengan putra mahkota. Kami bisa dibilang tidak dekat (atau sebenarnya hanya aku yang menganggap kami tidak dekat?)
Sebenarnya putra mahkota selalu mengekor kemanapun aku pergi dan terkadang aku merasa risih. Tapi ketika ditanya kenapa dia selalu mengikuti ku, dia hanya menjawab, "ayahku saja menempel pada ayahmu, kenapa aku tidak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration? Really?
Fantasy"The Prince" merupakan novel terpopuler saat itu. Novel itu menceritakan bagaimana perjuangan sang antagonis wanita yaitu Veronica Claire untuk mendapatkan cinta dari sang putra mahkota. Namun sayang, posisinya dengan mudah terganti oleh protagonis...