"Tetaplah hidup meskipun lo gak tau fungsinya apa."
{Veronica Claire}
•
•
•
Veronica PoV
Sekarang gue disini, di kasur empuk kesayangan gue. Gue gabut banget sampe nunggu waktu sarapan. Oh iya, setelah kejadian kemarin lusa, gue sempet gak sadar selama sehari. Sedangkan Lia, paginya udah sadar.
Gue denger dari ayah selama gue di rawat, kakak sempet berantem sama Allard, Arlene syok sampe nangis seharian, Lia nemenin gue sampe sadar, dan Teressa ngobatin luka gue sampe akhirnya kulit gue mulus lagi dalam waktu dua hari. Good job Teressa.
Woy, gue juga mau cerita ketika akhirnya gue sadar.
Flashback
Pas pertama kali gue buka mata, gue liat Allard yang lagi-lagi duduk di sofa tempat gue bersemayam. Masalahnya, pertanyaan yang dia ajuin bikin gue ngeblank.
"Kau ingin kepala atau kedua tangan?"
Nah kan, ambigu banget coy! Ini maksudnya dia bukan mau motong kepala atau tangan gue kan?
Dia yang kayanya peka liat muka bingung gue langsung ngomong lagi, "untuk Lady Sylasia dan lady lainnya serta para pria bertopeng itu, mereka telah mencelakai mu dua kali."
Sebenernya gue seneng pas denger si nenek sihir beserta antek-anteknya mau di bunuh, tapi gue takut muncul konflik baru yang lebih parah dari ini. Keberadaan gue aja udah bikin perubahan alur yang besar, gue gak mau kalo dia sampe ngebunuh.
"Apa tidak ada hukuman lain? Aku tidak ingin kau membuat masalah baru."
"Masalah baru? Apa maksudmu?"
"Dengar, ayah dari para lady itu adalah orang-orang yang penting bagi kerajaan. Bagaimana jika setelah hukuman itu di jatuhkan, akan ada pemberontakan?"
Gue liat dia cuma diem, mungkin mikirin ulang perkataan gue.
"Baiklah, akan ku ganti hukumannya. Bagaimana jika aku menurunkan para duke itu dari posisinya?" Lambemu mass!
"Aku lelah, bukankah itu sama saja? Lakukan sesuka mu kepada duke dan lady itu. Tapi boleh aku meminta sesuatu?"
"Katakan."
"Siksa para pria bertopeng itu. Sebelum kau datang, aku yakin mereka berniat untuk 'mencicipi' kami, dan mereka juga melukai Lady Roselia tanpa takut. Aku minta hukuman seberat-beratnya." Minta gue ke dia.
"Sesuai keinginan mu. Aku sendiri yang akan memberi hukuman untuk mereka, kau tidak perlu khawatir."
Mampus kau anj! Siapa suruh jadi bawahannya Sylasia?
Flashback end
Seneng banget gue kalo inget itu rasanya berasa menang undian kulkas 12 pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration? Really?
Fantasy"The Prince" merupakan novel terpopuler saat itu. Novel itu menceritakan bagaimana perjuangan sang antagonis wanita yaitu Veronica Claire untuk mendapatkan cinta dari sang putra mahkota. Namun sayang, posisinya dengan mudah terganti oleh protagonis...