TR #10

3.7K 467 1
                                    

"Yang gak gue suka dari novel kerajaan kaya gini tuh cuma satu, membunuh atau dibunuh."

{Veronica Claire}

Allard PoV

Hari ini tugasku sebagai putra mahkota lumayan banyak. Ikut rapat bersama ayah, berlatih pedang, menyelesaikan masalah rakyat, dan memperingatinya untuk makan siang nanti. Ah, tunggu. Aku lupa bahwa hari ini dia dan Lady Roselia sedang berada di acara minum teh sekarang.

Kalian mungkin sedikit bertanya sejak kapan aku melakukan itu? Maksudku untuk mengingatkan jam makannya. Tentu saja sejak saat itu, dimana dia terbaring dengan wajah yang begitu pucat serta penuh dengan keringat. Aku tidak suka. Aku tidak suka saat mata itu tertutup, aku lebih suka saat mata emerald itu menatapku dengan penuh rasa ketidaksukaan. Aku juga lebih suka saat wajah itu menggambarkan banyak ekspresi dibanding wajah datar dan penuh keringat itu.

Sejak kecil aku di didik untuk tidak mudah percaya dengan siapapun. Oleh karena itu ketika aku menemukan seseorang yang menarik (selain Samuel tentunya) aku akan terus memperhatikannya karena pada akhirnya akan ada keputusan yang aku ambil. Semakin tertarik dan menyukainya, atau bosan dan melupakannya. Terdengar kurang pantas, tapi begitulah caraku agar mendapatkan orang-orang yang berkualitas dan aku yakin mereka tidak akan mengkhianati ku.

"Tuan."

Aku menarik kesadaran ku, ia mata-mata yang ku sewa. Sedang apa dia disini? Bukannya sudah aku memberinya untuk terus memantau dua lady itu?

"Ada apa? Katakan." Jawabku.

"Begini, terjadi keributan di acara minum teh, tuan,"

Keributan? Apakah yang dia maksud adalah pertengkaran biasa antar perempuan? Tapi sepertinya tidak.

"Lady Sylasia selaku tuan rumah telah membuat keributan. Lady Sylasia meminta para lady lainnya untuk menyerang Lady Roselia dan Lady Veronica. Saya hanya melihat kedua lady yang menghindari serangan, mungkin mereka menyadari keanehan yang terjadi."

"Keanehan?"

"Benar. Area yang digunakan untuk pesta tidak terlihat satupun prajurit yang berjaga ataupun pelayanan yang berlalu lalang. Jika kedua lady melakukan perlawanan, maka tidak ada satupun orang yang bisa bersaksi untuk mereka berdua. Sedangkan Lady Sylasia dan para lady lainnya bisa saja memutar fakta sehingga kedua lady akan di salahkan." Yang dikatakannya memang benar, tapi bagaimana dengan nasib mereka?

"Lalu? Bagaimana akhirnya?"

"Maafkan saya. Di tengah keributan, Lady Veronica bisa melihat saya dan saya terpaksa menarik diri."

Benarkah dia bisa melihat mata-mataku? Bukankah itu hebat? Aku pernah menemukan mata-mata atas perintah kerajaan lain dan ku akui jaraknya sangat jauh, bagaimana bisa ia melihat dengan jarak yang begitu jauh? Ini semakin menarik.

"Putra mahkota, apa anda ingin mencari keberadaan kedua lady?" Tanyanya tiba-tiba.

"Apa terjadi sesuatu?"

"Anak buahku berkata bahwa ada sekelompok orang berbadan besar serta bertopeng membawa kedua lady entah kemana."

Apa lagi ini? Apa ini rencana Lady Sylasia agar tidak di salahkan atau memang ini penculikan?

Transmigration? Really?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang