TR #26

1.1K 146 1
                                    

"Kenalin, gue Arin. Hobinya? Diculik."

Arina PoV

Tania Voltia, seseorang yang udah lama gak gue sebut namanya. Menurut gue peran dia sebagai ibu udah sangat baik tapi peran dia sebagai istri mungkin gak cukup baik. Ya, seenggaknya itu pendapat gue dulu sebelum baca buku ini.

Buku dengan title "The Prince" yang gue baca sekarang, beda jauh sama yang dikasih Ica (Jessica) dulu. Isinya tentang Veronica yang dicintai oleh semua tokoh lain meski Roselia sebagai peran utamanya. Yang bikin gue kaget adalah peran dari duke dan step mom Vero, asli biadab banget!

Dia ngejatuhin mental Vero sampe akhirnya Vero putus asa dan bunuh diri. Setelah kematian Vero pun mereka berdua gak peduliin Vero, justru Raja dan Ratu yang sangat berduka akan kematian Vero. Sinting banget dua mahluk ini, untung gak ada step mom juga, bisa-bisa ikutan bundir gue.

Ratu? Iya, dia masih hidup buku ini. Hidup bertiga sama Allard yang penuh senyum, bukan Allard yang dingin kaya kulkas 20 pintu.

Terlepas dari itu, sesuatu di halaman terakhir bikin gue penasaran. Biasanya di halaman terakhir kan ada profil penulis, atau sesuatu yang berhubungan sama penulis kan ya, tapi yang gue liat justru sebuah surat.

"Hai, aku tau tidak akan ada seorang pun yang membaca surat di akhir halaman ini selain aku sendiri, karena buku ini akan berbeda dengan yang beredar di pasaran.

Sebenernya aku ingin menulis banyak hal, terutama tentang putriku. Tunggu, apa dia benar-benar putriku? Haha, setidaknya selama ini saya selalu memanggilnya dengan "anakku."

Aku berharap dia tidak pernah menemukan surat ini, tetapi rasanya seperti menyembunyikan mayat. Entah kapan, dia pasti akan membaca ini. Tak banyak yang bisa ku katakan karena aku tak berhak mengatakan apapun padanya.

Anakku, maaf atas segala kesedihan yang kau dapat selama ini. Maaf karena meninggalkan mu di kerasnya dunia, tapi ibu hanya ingin kau kuat.

Ibu yakin akan satu hal, ketika kau sudah membaca surat ini, maka kehidupanmu lebih bahagia dibanding sebelumnya. Dan itu artinya sebentar lagi kau akan mendapat kebenaran bahwa-"

Demi odading mang oleh, halamannya kenapa sobek?! Pas gue hidup, gue dibikin penasaran sama orang yang kirim chat terus di apus padahal gue belum baca. Dan sekarang udah mati pun gue masih dibikin penasaran cuma gara-gara halaman sobek.

Gak ada cara lain, mau gak mau gue harus sok tau.

Di paragraf kedua dia bilang, "tunggu, apa dia benar-benar putriku?" Nah, itu yang bikin gue over thinking.

"KALO GUE BUKAN ANAK DIA, GUE ANAK SIAPA ANJ!" Teriak gue agak depresot sampe pengen kayang.

"Arin? Kenapa berteriak?" Eh? Ada Lia ternyata.

"Masuk aja, lagi mencari jati diri nih."

Lia masuk dan tengkurep di samping gue terus nanya, "jati diri? Bukankah sudah jelas?"

Transmigration? Really?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang