TR #19

1.6K 226 7
                                    

"Jadi gini rasanya di rebutin cowok... ANJAY, SERU AHAHAHA!"

Veronica PoV

Kalian tau perasaan gue sekarang? Seneng, takut, sama pengen ngakak tuh jadi satu. Kenapa? Takut karena Lucian di samping gue, seneng karena mereka perebutin gue, dan ngakak karena mereka sekarang tatap-tatapan sampe matanya kaya mau keluar gitu.

"Yang mulia Lucian, bisa hentikan ini? Mata kalian seakan ingin lepas dari tempatnya." Ucap gue yang coba ngelerai.

"Lucian saja, lady. Dan aku sudah berbicara dengan baik dengannya, tapi dia sangat sombong."

"Orang bodoh mana yang membiarkan istrinya pergi sendiri bersama pria lain?" Seketika gue nyemburin minuman yang gue minum.

Sialan, serangan dadakan. Pantes sekarang jantung gue jedag jedug.

"Cih, kau saja belum bertunangan dengannya, bagaimana dia menjadi istrimu? Dengar, dia adalah calon ratuku!"

Anjir, serangan combo. Rasanya badan gue mulai menguap.

"Sampai kapan pun dia hanya akan menjadi milikku." Bantah Allard.

"Hei lady, apa kau menyukai pria tampan?" Tanyanya ke gue.

Buat apa di tanya lagi, tentu jawabannya, "iya."

"Apa kau menyukai seorang raja?" Tanya nya lagi.

"Ya."

"Apa kau menyukai posisi ratu?"

"Tidak."

Em, itu bukan gue yang jawab, sumpah dah. Barusan yang jawab itu Allard.

"Kenapa kau yang menjawab? Aku bertanya padanya."

"Karena aku lebih mengetahuinya daripada dirimu, dia tidak tertarik dengan kehidupan politik kerajaan." Jelas Allard.

Gila, makin lope gue sama Allard, gue kira dia gak sadar-sadar.

"Kalau begitu apa aku harus turun dari posisi ku sebagai raja?"

Si goblok~~

Ohh si goblok~~

Orang tolol mana yang korbanin posisi pentingnya demi cewek yang baru pertama kali dia temuin? Ada sih, nih si Lucian.

Gue kaget sebenernya karena Lucian itu fans Roselia garis keras, ini kenapa sekarang belok ke gue semua? Padahal seinget gue dia punya tunangan, namanya Claudia. Walaupun mereka kurang akrab sebagai suami istri, mereka cukup handal dalam menjalankan pemerintahan.

"Lucian, bukankah anda memiliki seorang tunangan?" Tanya gue ke dia.

"Ah-- aku paham. Apa kau tidak ingin berdekatan denganku karena dia? Tenang saja, mungkin dia sudah menjadi debu sekarang."

Transmigration? Really?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang