TR #7

5K 654 11
                                    

"Kau benar-benar cerminan tokoh utama. Cantik, pemberani, dan cerdas. Tapi aku masih lebih baik darimu."

{Veronica Claire}

[Siang hari, kediaman Duke Carlo]

Veronica PoV

Seperti yang kalian duga, pembicaraan empat mata antara gue sama Lia pasti bakal terjadi. Lia mapah gue sampe ke taman, tempat favorit gue disini. Tenang, gue yang minta kok, dan dia keliatannya nurut-nurut aja.

Di taman, gue sama Lia cuma saling pandang, sebelum akhirnya dia perkenalin diri terlebih dahulu.

"Perkenalkan, saya Roselia Algeria. Anak dari pasangan Marquess dan Marchioness Algeria."

Gue udah tau mba, tapi gapapa deh, gue senyumin aja.

"Perkenalkan, saya Veronica Claire. Anak dari Duke dan Duchess Claire."

"Sebelumnya, saya ingin berterima kasih kepada lady yang telah menyelamatkan saya, bahkan anda sampai terluka. Seandainya mereka tidak diberi cairan yang membuat saya pingsan, mungkin saya bisa melawan."

Cairan yang bikin pingsan? Bius maksudnya? Gila, nemu resep obat bius dari mana coba? Apa jangan-jangan si pelaku punya kenalan dibidang itu? Tau ah, pusing gue.

"Tidak usah terlalu formal, anda bisa memanggil saya Vero."

"Baiklah, lalu apa nama panggilan untukku?"

"Bagaimana dengan Lia? Rose sepertinya terlalu pasaran?"

"Aku setuju."

Apa nih? Cepet banget akrabnya. Gue kira harus pake segala drama dan tetek bengek buat deket sama dia. Pastes dia jadi tokoh utama, udah paras kaya malaikat gini, friendly juga, gimana gak klepek-klepek tuh Allard.

"Vero, tipe pria yang kau suka itu seperti apa?" Tanyanya tiba-tiba.

Wah, gue suka nih. Baru topik awal aja udah ngomongin tipe cogan.

"Aku suka pria yang setia, jujur, berkharisma, bisa melindungi ku, dan tentunya tampan. Kalau kau yang seperti apa?" Tanya gue balik.

"Aku suka pria dengan sifat dewasa, lebih mengungkapkan rasa sayang dengan tindakan dibanding perkataan, handal dibidang militer, dan tentunya sama sepertimu, harus tampan."

Tanpa sadar kami berdua ketawa kecil. Ternyata emang harus ada unsur tampan di setiap kriteria. Dan ngomong-ngomong asik juga ngobrol sama dia, kalo jaman sekarang mungkin nyebutnya satu frekuensi.

Tapi tunggu, apa tipenya itu adalah putra mahkota?

"Em.. Apa tipe mu adalah putra mahkota, Lia?"

"Hahaha, bagaimana kau bisa berpikir seperti itu? Jika boleh jujur, memang aku menyukainya saat pertama kali bertemu putra mahkota,"

Ya elah, masa kita harus bersaing sih? Padahal udah gue anggep bestie por eper.

"Tapi ternyata itu hanya sebatas rasa kagum saja. Kau tau, aku mulai menyukai orang lain."

Transmigration? Really?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang