"Dia seperti mawar. Begitu indah dan rapuh, tapi juga sangat berbahaya."
{?}
•
•
•
Veronica PoV
Itu Lia?!
Semoga mata gue salah liat, gimana caranya-
ARGHHH! GUE LUPA!
Disini harusnya tempat pertemuan pertama pemeran pria dan wanita. Kalo gitu, berarti disini ada putra mahkota juga dong?
Kepala gue udah muter 360° dan gue gak nemu satupun manusia yang visualnya mirip dia.
Allardyce Zenequeen, putra dari King Rafael Zenequeen. Toko utama pria dengan visual yang bikin gue jadi reog setiap inget visual dia. Rambutnya pirang, matanya sebiru lautan dalam. Tapi sekarang dia dimana?
Gue terus nyari, sampe akhirnya pandangan gue gak sengaja bertabrakan dengan mata biru seseorang.
ANJIR, FIX ITU ALLARD!
Cuma keluarga kerajaan yang punya mata sebiru laut. Tapi ko dia diem aja pas liat Lia di giring? Gak punya hati ya? Ya udah deh gue aja yang selametin dia. Itung-itung jadi pahlawan kesiangan, siapa tau gue di undang ke istana terus dikasih sepeda.
Baru gue mau ngibrit, eh ada tangan yang nyekal tangan gue.
"Anj sia- kakak?"
"Mau kemana? Kau bilang ingin ke toilet?"
"Tak ada banyak waktu! Jika kakak ingin, kakak bisa ikut bersamaku." Tawar gue dan dia cuma ngangguk.
"Apa kakak bawa senjata?"
"Bawa, tapi hanya dua pisau kecil ini..."
"Berikan satu padaku. Dengar, yang kita hadapi adalah tiga pria berbadan besar di depan sana. Tujuan utama kita adalah mengambil sandra, setelah itu kita kabur. Kau paham?" Lagi-lagi dia hanya mengangguk.
Gue lari duluan, siapin ancang-ancang. Pisau udah siap di tangan kanan gue. Begitu semakin deket, lari gue semakin kenceng dan---
HEADSHOOT!
Pertama kalinya gue bangga sama diri sendiri. Walaupun bisa bela diri, tetep aja headshoot kepala orang sampe pingsan adalah yang terbaik.
Beruntung sekarang gue lagi gak pake gaun, kalo pake mungkin gue udah ribet sendiri.
Satu udah pingsan, tapi dua lainnya langsung nyerang kak Samuel.
"Woy, by one lah ajg! Gede doang, tapi gak berani satu lawan satu!"
Awalnya mereka cuma diem, mungkin gak ngerti kalimat pertama gue, haha. Tapi pas denger kalimat kedua, salah satu dari mereka mulai ngelawan gue.
Dia tangan kosong, oke lah gue terima. Gue bersyukur banget masih inget gerakan bela diri yang gue pelajarin di les gratis. Iyalah gratis, orang gue ngerekam diem-diem dari luar. Coba kalo masuk lewat pintu depan, pasti disuruh bayar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration? Really?
Fantasy"The Prince" merupakan novel terpopuler saat itu. Novel itu menceritakan bagaimana perjuangan sang antagonis wanita yaitu Veronica Claire untuk mendapatkan cinta dari sang putra mahkota. Namun sayang, posisinya dengan mudah terganti oleh protagonis...