TR #16

1.9K 281 4
                                    

"Bagaimana bisa kau begitu sempurna hingga aku tak ingin orang-orang terus menatapmu."

[Lima hari kemudian]

Third PoV

Suasana yang mencekam terjadi disini, dimana Lucian berdiri sebagai seorang pembunuh. Namun, Lucian tetap berdiri penuh percaya diri, yakin bahwa ia tidak salah dalam mengambil keputusan.

"Raja Lucian, benarkah anda membunuh tunangan anda yaitu lady Claudia?" Tanya sang hakim.

"Benar." Jawabnya singkat.

"Mengapa anda melakukan itu?"

"Tentu saja karena dia seperti wanita penghibur dan dia mengkhianati ku."

Perkataan itu membuat beberapa orang yang hadir di persidangan merasa terkejut, bahkan orang tua Claudia merasa tak terima putri mereka dihina seperti itu.

"Raja, tolong jaga perkataan anda." Tegur sang hakim.

"Untuk apa? Aku mengatakan sebuah kebenaran. Hei, bawa semua bukti yang telah ku kumpulan."

Seseorang maju, dan menyebutkan semua perbuatan yang dilakukan oleh Claudia. Mulai dari menggoda pria lain, bertemu secara diam-diam dengan pria lain, bahkan yang terbaru yaitu melakukan hal tidak senonoh dengan orang lain.

Orang-orang yang hadir semakin tidak menyangka bahwa perbuatan Lady Claudia akan begitu tidak terhormat. Mereka mulai berpikir, bukan kah kelakuan tercelanya telah mencoreng nama keluarganya sendiri serta menghina keluarga kerajaan?

Ternyata hal ini belum usai, karena tak lama beberapa penjaga yang mengetahui sesuatu tentang Lady Claudia juga melakukan sumpah untuk semua kesaksian yang mereka ucapkan. Mereka mengatakan beberapa hal yang bahkan baru Lucian tau saat ini, suatu kebenaran yang sepertinya semakin membuat Lucian tidak menyesal.

"Sebenernya saya pernah mendengar bahwa Lady Claudia sempat mengandung, tapi tak berapa lama beliau menggugurkan bayinya."

Semua yang ada disana terkejut, bahkan Lucian. Dia tidak pernah mengetahui hal ini sama sekali. Apa dia kurang tepat dalam memilih mata-mata? Kenapa hal sebesar ini bisa terlewatkan oleh Lucian? Menurutnya perbuatan Claudia sudah kelewat batas, bagaimana bisa dia mengugurkan anak hanya demi tahta?

Orang-orang mulai kembali berkomentar. Mereka diam-diam sangat menyetujui apa yang di lakukan oleh raja mereka, namun tentu akan ada orang yang memilih pihak kontra.

"Aku tetap tidak terima! Sebesar apapun kesalahan anakku, bagaimana bisa kau membunuhnya? Aku rela jika dia harus di penjara, apakah tidak ada cara lain selain membunuh?"

Ibu dari Claudia mulai menangis, bahunya bergetar bahkan ia hampir kehilangan kesadarannya. Ia sangat tau semua perbuatan putrinya sudah kelewat batas, tapi apakah pantas dibunuh?

Keadaan semakin menegang. Pendapat pro dan kontra mulai berdatangan. Lucian? Dia tetap santai dan tak gentar sedikitpun. Dia seorang raja, bagaimana nasib rakyatnya jika memiliki seorang raja dengan mental yang lemah.

"Aku harus membunuhnya. Jika kau lupa, dalam surat perjanjian itu tertera aku sebagai pihak pertama berhak untuk memberi hukuman apapun kepada pihak kedua yaitu putri anda jika dia memiliki kesalahan yang besar." Jelas Lucian dengan tenang.

Begini, sepertinya perlu ku jelaskan. Perjanjian yang selama ini dibicarakan yaitu menyangkut perjanjian perdamaian.

Dahulu terjadi konflik yang lumayan besar antara raja sebelumnya (ayah Lucian) dan orang tua Claudia yang merupakan raja serta ratu sekarang. Perang dingin antara kedua kerajaan itu terjadi karena perebutan wilayah. Awalnya memang tidak ada yang ingin mengalah sebelum akhirnya Claudia kecil tertarik pada seseorang yang lumayan tampan untuk usianya, Lucian.

Transmigration? Really?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang