TR #5

6.4K 729 10
                                    

"Sebenarnya ini hanya ilusi stau benar-benar nyata? "

{Veronica Claire}

[Kediaman Duke Carlo, siang hari]

Third PoV

Seminggu telah berlalu, Duchess Marionette adalah pelakunya. Sebagai hukuman, dia dijatuhkan hukuman penggal dan kepalanya di gantung di alun-alun kota sebagai peringatan.

Sementara itu, dikediaman Duke Carlo sedang dihebohkan oleh kedatangan tuan muda mereka, Samuel Claire. Kedatangan Sam, hampir membuat Arina pingsan lagi. Kali ini bukan karena takut dibunuh, melainkan Arina tak kuat melihat visual kakaknya sendiri yang seperti blasteran surga.

Di novel, tertera bahwa Sam sangat menyayangi adiknya Veronica, namun Duke Carlo meminta Sam untuk mengenyam pendidikan di Academy Militer selama 6 tahun sehingga jarak antara keduanya mulai merenggang. Sepulangnya Sam dari akademi, justru ia mulai muak dengan kelakuan adiknya yang selalu mencoba menarik perhatian putra mahkota. Dari cara baik-baik bahkan sedikit ekstrim, semua dilakukan oleh adiknya. Saking muaknya, Sam bahkan tidak perduli saat Vero ditangkap dan mulai membusuk di penjara.

Sungguh tragis kan? Tapi coba lihat apa yang terjadi sekarang.

Sam datang dengan berlari, mengabaikan sapaan dari para pelayan, tidak menyapa Ayah-nya, dan langsung berlari ke kamar Veronica.

Veronica yang mendengar pintu kamarnya dibuka kuat, seketika tersentak.

Arina PoV

Oasu, jancok. Siapa sih yang dobrak pintu?! Kaget ta-

OMG... GBL GBL GBL, GANTENG BANGET LOH!

Tuhan, terima kasih atas nikmatnya hari ini. Gak nyangka di depan gue muncul cowok blasteran surga..

"Maaf, anda ada perlu dengan saya?" Tanya gue sopan.

Lah ko cemberut gitu? Gue salah ngomong kah? Gue liat dia ngerentangin tangan, buat apa? Apa buat... Peluk?!

Gas keun! Kapan lagi ada cogan minta gue peluk ya kan?

Gue yang tadinya duduk santai di sofa, langsung bangun dan meluk ni orang. Gue rasain pelukannya erat banget, wah pasti ada hubungannya sama Vero nih.

"Nic, kakak pulang. Kau tau, aku sangat khawatir mendengarmu sempat pingsan tidak sadarkan diri." Bisiknya di telinga gue.

Wait..

Kakak?

KAKAK?!

Berarti yang didepan gue ini kakak kandung dong? Ck, padahal gue udah mau jadiin dia calon suami.

Kalo gak salah namanya Samuel ya? Coba gue panggil ah..

"Selamat datang kak El, aku juga merindukanmu."

Seketika dia ngelepas pelukannya dan natap gue sambil melotot. Apa? Emangnya gue salah panggil lagi? Apa kata-kata gue ada yang nyinggung dia?

Samuel narik tangan gue ke ruang kerja ayah, jalannya cepet banget bro udah kaya rebutan tiket konser.

Sampe di ruang kerja, gue liat ayah kaget karena liat gue sama Samuel. Apa ayah gak tau kalo Samuel udah pulang?

"Sam? Kenapa kau ada disini?" Nah kan bener, ayah gak tau kalo Samuel pulang.

Transmigration? Really?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang