TR #12

3.1K 402 11
                                    

"SAATNYA CARI COGAN!"

{Veronica Claire}

[Siang hari]

Roselia PoV

Hari ini adalah hari yang ku tunggu! Bagaimana tidak, Vero meminta ku untuk bertemu di kamarnya. Sebenarnya surat tadi malam cukup menjelaskan tujuannya sekarang.

"Hai Lia. Kau tau, hidup yang kita jalani itu terlalu berat. Menjadi cantik dan anggun sangat menyusahkan, mereka selalu menatap kita dengan kagum. Kau pasti lelahkan? Maka dari itu, ayo ikut bersama ku untuk mencari pria tampan di sekitaran tempat ku dan tempat mu. Jika kau setuju, kau bisa datang besok siang. Sampai jumpa!"

Kalian lihat itu?! Astaga, ini yang kutunggu tunggu. Aku sangat tidak sabar untuk bertemu dengannya, hari ini pasti akan sangat menyenangkan.

Oleh karena itu, sekarang aku berdandan dengan cantik namun tidak berlebih-lebihan, tentu saja seperti kak Vero, dia panutanku! Aku turun tangga dengan anggun dan memberi kabar ke orang tuaku bahwa Vero akan bertamu kesini nanti. Lihat, mereka bahkan lebih antusias dariku.

Aku menaiki kereta kuda dengan perlahan. Semua menatapku heran, mungkin karena aku terus tersenyum sejak tadi. Aku mengabaikan mereka, memangnya kenapa jika aku senyum? Tak suka? Ayo gelud! Ah ya, ngomong-ngomong aku mendapat kata itu dari Vero. Dia berkata saat aku tidak menyukai seseorang, aku bisa mengucapkan kata itu. Bagus bukan? Akan ku praktikan nanti pada putra mahkota.

Entah mungkin karena bahagia atau kusir yang berkendara dengan cepat, tanpa sadar aku sudah sampai di tempat yang sangat aku sukai ini.

Ah ya, aku lupa bercerita tentang kemarin, bagaimana hebatnya Vero dalam memasak. Jujur sebenarnya aku tak tau makanan apa yang dibuat Vero, semuanya terlihat asing untukku. Walau begitu, aku tetap menemaninya masak dan sesekali membantu. Aku memotong bahan, memasukkannya, lalu mengaduknya. Aroma yang pekat mulai tercium, bisa ku tebak aromanya menyebar ke seluruh tempat ini. Aku tak sabar untuk memakannya.

Vero menamai makanan itu dengan mie dan bakso. Bentuk mie sendiri seperti cacing, sedangkan baso berbentuk bulat kecil terbuat dari daging. Aku cukup lelah ketika membuat baso, karena dalam membuatnya kita harus mencincang daging hingga halus.

Setelah semuanya selesai, para pelayan mulai memanggil anggota lainnya untuk makan. Aku menarik kursi di samping kiri Vero, sedangkan putra mahkota yang baru datang duduk di samping kanan Vero. Duke dan Samuel masih sama, duke di depan Vero dan Samuel di depan putra mahkota.

Para pelayan mulai memasukkan mie serta baso kedalam sebuah mangkuk kecil. Aku mengambil sendok, memotong, dan perlahan memakannya.

"Astaga, ini enak! Rasanya aku rela membuat menu ini setiap hari." Aku berkata lumayan kencang. Haha, maaf.

"Benarkah? Terima kasih. Jika kau menyukainya, aku akan membuat menu lain yang tak kalah enak." Tuh kan, dia benar-benar terbaik!

"Ekhem, aku juga sangat menyukainya. Akan ku perintahkan koki istana untuk membuat ini nanti." Ucap putra mahkota yang di angguki duke dan Samuel.

Hah? Apa ini? Ikut-ikutan saja. Aku memasang raut tidak suka dan menatapnya tajam. Putra mahkota sepertinya menyadarinya, sehingga dia memberikan senyum yang sangat menyebalkan itu.

Transmigration? Really?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang