Chapter 2

1.2K 124 2
                                    

Shoyo yang pingsan karena darahnya yang hampir habis di hisap oleh vampire itu dan di bawa ke sebuah istana milik vampire tersebut. Sesampainya di istana vampir itu disambut oleh beberapa pelayan dan juga petinggi - petinggi di kasti tersebut.
Mereka sedikit terkejut dengan pemimpin mereka itu karena dia kembali dengan membawa seorang lelaki yang terlihat sangat manis di gendongannya sambil tersenyum tipis namun masih bisa di lihat oleh para petinggi di sana.
Mereka berfikir mungkin pemimpin mereka sudah menemukan apa yang di cari olehnya dan tidak berani mengganggu suasana hati dari pemimpin mereka itu.

"Heyy lihat master datang, tapi sepertinya master membawa seseorang." Bisik Kuro pada yang lain saat menyambut masternya datang.

"Iya, siapa dia. Dia terlihat sangat manis walau sedang pingsan." Sahut Atsumu yang di samping Kuro sambil memandangi lelaki itu lekat.

Namun pandangan itu buyar ketika adiknya Osamu memukul belakang kepala Atsumu.

"PLAKK....jaga sikapmu di depan master." Ucap sang adik sambil memukul kepala Atsumu.

"Ittaii...sialan kau Samu." Umpat atsumu pada adiknya sedangkan Osamu hanya diam dengan tatapan malas.

Dan yang lainnya hanya diam tanpa menanggapi tingkah si kembar dan menyambut sang master dengan badan yang sedikit membungkuk dan tangan kanan berada di dada dengan sopan. Dan di balas anggukan oleh sang master kemudian langsung pergi menuju kamar miliknya.

Sampainya di kamar pria itu meletakkan lelaki manis itu di atas tempat tidur dengan lembut. Di usapnya surai jingga yang lembut itu dan turun di pipi kanannya dan berakhir pada bibir mungil merah muda itu. Di ciumnya aroma manis dari si surai jingga dan aroma khas jeruknya. Sebelum pria itu sempat merasakan bibir mungil itu si surai jingga sudah mengerjapkan matanya tanda ia mulai bangun dari pingsan nya. Sontak si surai jingga itu kaget karena di depannya terdapat pria tampan yang berniat ingin melumat bibir mungil miliknya.

"HAAAAA....ap..ap..apa yang mau kau lakukan." Teriak kaget sekaligus takut lelaki manis itu sambil bangun dan mundur ke belakang.

Dilihatnya pria tampan di depannya dengan surai ikal hitam legam dengan mata merah menyala walaupun di sana keadaan gelap. Pria itu pun menyeringai menampilkan taringnya yang dapat di lihat oleh si surai jingga.

"Ka..ka..kau seorang vampire." Tanya si surai jingga dengan rasa takut pada pria tampan di depannya.

Pria itu menyeringai padanya."Yaa..aku seorang vampir, namaku Sakusa Kiyoomi. Dan siapa nama mu manis." Jawab dan tanya pria bersurai ikal itu pada lelaki mungil di depannya.

"Ore..Hi..Hinata Shoyo desu. Dan lagi aku ini tampan bukan manis." Jawab shoyo yang tadinya gugup namun tidak jadi karena di kata manis oleh pria di depannya dan langsung mengembungkan pipinya.

Pria itu hanya menatapnya sambil tersenyum karna betapa manisnya lelaki mungil di depannya. Dia tak berniat mengalihkan pandangan darinya. Sampai suara lembut terdengar dari bibir mungil itu.

"Etto..ini di mana yaa? Kenapa aku bisa ada disini? Apa kau yang membawaku kemari? Lalu dimana orang tua ku?." Pertanyaan beruntun keluar dari bibir mungil itu.

"Sabar sayang, aku akan menjawab sumua pertanyaanmu itu tapi tenanglah dulu." Jawab sang vampir pada lelaki surai jingga itu.

Shoyou kaget karena di panggil sayang namun tidak terlalu perduli dengan itu. Dia lebih menunggu jawaban atas pertayaan - pertanyaan nya tadi. Sambil menunggu jawabannya Shoyo terus memandangi pria tampan itu berharap mendapat jawaban yang memuaskan.

Pria bersurai ikal itu juga menatap shoyo dalam - dalam memandangi mata madu yang nampak sangat manis semanis orangnya. Pandangan mereka bertemu satu sama lain. Dan saat shoyo di pandang oleh pria di depannya, jantungnya entah kenapa berdegup kencang seakan ingin loncat keluar dari tempatnya.

Setelah cukup lama saling pandang dan yang di pandang juga merasa tidak aman saat jantung nya yang dari tadi berdegub kencang memberanikan diri untuk membuka suara.

"Anoo...tuan bisakah anda menjawab pertanyaan ku tadi." Tanya shoyo.

"Baiklah sebelum aku jawab pertanyaan mu itu, jangan panggil aku tuan."Jawab sekaligus perintah pada shoyo.

"Lalu aku harus memanggilmu apa.?" Tanya Shoyo.

"Kau bisa memanggilku dengan namaku saja." Jawabnya sambil mengelus pipi mulus milik shoyo.

"Kalau begitu bolehkan jika aku panggil Kiyoomi-kun saja." Tanyanya dengan nada gugup. Dan di balas anggukan oleh si punya nama. "Tentu saja sayang kau boleh memanggilku seperti itu."

"Dan untuk pertayaanmu tadi, kau sekarang sedang berada di istanaku, aku yang membawamu kemari setelah menyelamatkanmu dari bangsa serigala yang ingin menyerangmu. Dan untuk orang tuamu mereka sudah tewas dibunuh oleh para serigala itu sebelum aku datang menyelamatkanmu." Jawab Kiyoomi panjang lebar pada Shoyo.

Shoyo yang mendengar jawaban dari Kiyoomi hanya bisa menunduk dalam diam. Dia merutuki dirinya sendiri karena tak bisa menolong orang tuanya. Shoyo merasa sedih sekaligus marah pada serigala yang telah membunuh orang tuanya. Kiyoomi yang berada di dekatnya mengerti keadaan dari pengantin nya itu. Kiyoomi mencoba menenangkan Shoyo dengan memeluknya berharap dia bisa tenang.

"Apa kau marah, benci, murka pada bangsa serigala itu Sho.?" Tanya Kiyoomi.

"Tentu saja aku marah, aku benci, jika saja aku punya kekuatan untuk membunuh mereka aku ingin memusnahkan semua serigala-serigala itu." Jawabnya dengan nada kesal.

Tanpa di sadari Shoyo, Kiyoomi yang mendengar jawaban dari lelaki manis itu menyeringai dengan tatapan bangga. "Kau memang pantas menjadi pengantin ku Hinata Shoyo." Batinnya merasa bangga.

"Jika kau memang ingin membalas dendam atas kematian orang tua mu aku akan membantumu sayang." Ucap Kiyoomi sambil mengelus rambut halus Shoyo.

"Benarkah kau mau membantuku, tapi itu pasti akan merepotkanmu juga nantinya." Tanya Shoyo ragu.

"Tentu saja sayang, lagipula bangsa serigala juga musuh kami bangsa vampire. Selain itu karna kau juga adalah pengantinku maka tentu aku akan membantu mu." Jawab Kiyoomi dengan memegang dagu shoyo sambil menatap mata madunya.

Karena tidak faham dengan perkataan Kiyoomi tadi Shoyo langsung saja menanyakan maksud dari itu semua.

"Pengantin.? Apa maksudnya.? Lalu kenapa bangsa vampire kalian bisa bermusuhan dengan bangsa serigala.? Lalu bagaimana caranya aku membalas dendam dengan bangsa serigala.? Tanya Shoyo pada Kiyoomi yang berada di sampingnya.

Pertayaan demi pertanyaan keluar dari bibir mungil yang sedari tadi ingin sekali di lumatnya itu. Kiyoomi merasa gemas dalam hatinya melihat tingkah lucu dari pengantinnya itu.

"Kalau kau ingin tau, sebelum itu cium aku dulu." Goda Kiyoomi dengan menunjuk pipinya dengan jari.

Wajah Shoyo pun langsung memerah bagai tomat mendengar godaan Kiyoomi.

"Mooouuu...Kiyoomi-kun jahat." Balas Shoyo dengan menggembungkan kedua pipi nya. Namun tetap Shoyo mencium pipi Kiyoomi dengan lembut.

"Cuupppp~"

Kiyoomi yang tak menyangka bahwa Shoyo akan menurutinya hanya bisa terkejut dan tersenyum. Sedangkan Shoyo yang sudah sangat malu menutup muka nya dengan sepuluh jarinya agar tidak terlihat wajahnya yang sudah semerah tomat.

"Baiklah karna kau sudah sangat menurut maka akan aku jelaskan semuanya." Jawab Kiyoomi dan di balas anggukan dari Shoyo.

"Jadiii......"




~Bersambung~








*Kritik dan saran di terima dalam komentar.
*Arigato~ sudah mau baca buku pertama ku.

Shoyo is a Vampire Bride --End--Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang