Shoyo is a Vampire Bride --End--

Chapter : 7

       

        Karena merasa bingung dengan situasi sekarang  dan Shoyo yang tak bisa menahan rasa penasaran nya langsung saja bertanya.

"Ano..kenapa para petinggi juga ada di sini. Apakah akan ada rapat lagi.? Tanya Shoyo dengan tenang.

"Tidak. Mereka disini untuk mengikuti upaca pembangkitan kakuatanmu." Jawab Kiyoomi singkat.

"Benar Shoyo-sama kami disini datang sebagai saksi atas kebangkitan kekuatanmu dan ini juga menjadi aturan di istana ini." Tambah Kuro atas jawaban sang Master.

"Kami dulu waktu membangkitkan kekuatan pengantin kami juga disini bersama yang lain karna yang bisa melihat kekuatan pendamping yang telah bangkit hanyalah Master." Giliran Osamu yang berbicara.

           Shoyo yang mendengar penjelasan para petinggi hanya ber ~ohh~ sambil manggut - manggut.

"Aku juga begitu dulu waktu aku membangkitkan kekuatan Kita-chan, tubuh Shin-chan la~....Eehhmmm" Belum sempat menyelesaikan ucapannya mulut Atsumu sudah di bungkam oleh Shinsuke.

"Maaf Master, Shoyo-sama tidak usah di dengarkan apa kata Atsumu." Shinsuke yang meminta maaf atas kelakuan Atsumu.

"Aku..aku juga sama..tapi saat aku dan iwa-chan bahkan lebih be~....Plaaakkk." Terdengar suara geplakan di belakang kepala sang penjaga wilayah barat Oikawa oleh sang pengantin.

"Maafkan perilaku Oikawa tadi Master, Shoyo-sama." Kini giliran Iwaizumi yang meminta maaf.

"HEY  HEYY  HEYYY...." Belum sempat berbicara kata - kata Bokuto sudah di potong Akaashi. "Bokuto-san jangan coba-coba ikut berbicara." Potong Akaashi pada perkataan Bokuto.

"Saya juga mohon maaf Master, Shoyo-sama." Ucap Akaashi sopan.

        Shoyo hanya menganguk dan sedikit terkejut dan juga heran  pada ketiga vampire dan pengantin nya itu. Karena  vampire dan pengantin nya yang lain tetap diam. Sang master yang sudah sering malihat hal itu hanya mengangguk.

"Langsung kita mulai saja Master, tidak perlu memperdulikan mereka bertiga." Kini giliran Ushijima yang dari tadi diam mulai angkat bicara. Dan yang merasa di sebut langsung menatap tajam ke arah Ushijima.

"Baiklah mari kita mulai." Sang master benjalan mendekati pengantinnya yang telah berada di tengah lingkaran khusus.

"Apa kau sudah siap sayang." Bisik sang vampire yang hanya bisa di dengar oleh Shoyo.

"Apa ini akan menyakitkan." Tanya balik pada sang vampire.

"Tidak..ini tidak akan sakit, kau cukup tenangkan pikiranmu dan rasakan saja maka semua akan selesai dengan cepat." Jelasnya pada telinga si surai jingga.

          Dan Shoyo hanya mengangguk faham dan percaya akan omongan vampire nya itu. Setelah cukup tenang sang vampire mulai menurunkan kimono yang di pakai Shoyo hingga terlihat bagian pundak yang putih mulus tanpa bekas luka saat kimono itu sudah turun sampai lengan bagian atasnya. Sang vampire mulai melihat bekas gigitan sebelumnya yang terdapat tanda klaim yang belum terlalu jelas.

          Kemudian sang vampire mulai menjilati bekas gigitan itu dan mulai menancapkan taring nya pada bekas gigitan itu lagi. Hingga terdengar suara erangan lirih keluar dari bibir mungil itu.

"Ehmm..." Shoyo mencoba menahan suaranya dan berusaha untuk tenang dan merasakannya seperti kata sang vampire nya tadi.

        Setelah tenang Shoyo mulai merasakan ada sesuatu yang masuk dalam tubuhnya. Shoyo merasakan sesuatu itu mengalir keseluruh tubuhnya dan seakan membuat tubuhnya memanas. Shoyo juga yakin jika itu mungkin darah sang pangeran vampire. Karna saat Shoyo membaca di buku syarat pembangkitan dengan gigitan bangsa vampire adalah meminum atau memasuk kan darah sang vampire pada tubuh pengantinnya.
 
         Setelah itu sang vampire langsung mencabut gigitan nya pada Shoyo yang sudah dalam posisi duduk namun tetap di pelukan vampire nya saat pertama kali di gigit. Tak butuh waktu lama tanda yang berada di ceruk leher Shoyo kini mulai bercahaya dan mulai menampilkan bentuk tato klaim sempurna. Itu juga menandakan bahwa kekuatan dalam diri Shoyo mulai bangkit. Dengan Shoyo yang masih menahan rasa panas akibat reaksi dari darah vampire nya itu. Dan para  petinggi yang lain hanya menatap kagum.