Chapter 17

468 46 3
                                    

Mohon maap kalo banyak typo.
Dan selamat membaca semoga senang.

Lanjut...

      Pagi hari Shoyo terbangun karena cahaya matahari yang masuk melalui jendela besar yang menampakkan lagit cerah meskipun sedikit berkabut. Shoyo langsung bangun dari tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi.

      Shoyo berjalan ke kamar mandi sambil memikirkan mimpinya semalam. Karena tidak biasanya dia bermimpi buruk seperti itu.

"Kenapa aku bermimpi tentang Tou-san dan Kaa-san. Dan kenapa mereka berpesan padaku agar melindungi orang yang aku sayang." Lirih Shoyo dengan wajah sedih setiap kali mengingat orang tuanya dalam mimpi.

"Apa ini sebuah pertanda buruk akan terjadi sesuatu. Semoga saja tidak akan terjadi sesuatu pada Kiyoomi-kun atau pada yang lain." Lirih Shoyo yang terus memikirkan mimpinya.

      Sampai selesai mandi pun Shoyo masih memikirkan mimpinya. Ia berusaha menepis pikiran buruk yang ada di pikirannya. Berharap semua itu tidak akan dan tidak pernah terjadi.
       Selesai mandi Shoyo keluar kamar berniat mencari Kiyoomi namun tidak menemukannya.

"Apa kau tau dimana Kiyoomi-kun.?" Tanya Shoyo pada salah satu penjaga.

"Master sepertinya sedang di ruang rapat bersama para petingggi disana Shoyo-sama." Jawab penjaga tadi dengan sedikit membungkuk.

"Oh begitu..terima kasih." Ucap Shoyo lalu berjalan setelah mendengar jawaban penjaga tadi.

       Karena Kiyoomi sedang di ruang rapat bersama para petinggi jadi Shoyo memilih untuk pergi ke ruangannya untuk meneliti tanaman Rumput Biru Perak yang dia dapat kemarin.

"Mungkin Osamu-san sudah kembali jadi ingin melapor ke Kiyoomi-kun." Batin Shoyo berpikir.
"Kalau begitu aku akan meneliti tanaman itu." Tambahnya dalam batin sambil berjalan menuju ruangannya.

     Saat sampai di depan pintu ruangan terlihat Gintama sedang menunggu.

"Selamat pagi Shoyo-sama." Sapa Gin terlebih dahulu.

" Ohh Gin-san...ohayoo~." Balas Shoyo.

"Saya sudah mendapatkan barang yang anda minta Shoyo-sama." Ucap Gin sambil menunjukkan barangnya.

"Oh benarkah..terima kasih Gin-san..ayo bawa masuk ke dalam." Kata Shoyo sambil berjalan masuk ruangan di ikuti Gin di belakang.

"Gin-san taruh saja barangnya di atas meja." Perintah Shoyo.

"Baik Shoyo-sama." Jawab Gin dan langsung menaruh barangnya di meja.

      Kemudian Shoyo membuka tas berisi barang-barang yang di mintanya pada Gin kemarin. Tiba-tiba terdengar juga suara pintu terbuka dan terlihat pangeran vampire datang menemui Shoyo. Sang vampire langsung masuk dan duduk di kursi yang ada di ruangan itu.

"Selamat datang Master." Salam Gin memberi hormat dan di balas anggukan oleh sang master.

"Oh Kiyoomi-kun selamat datang." Sapa Shoyo dan langsung kembali melihat isi dalam tas.

"Wahh ternyata banyak juga barangnya." Seru Shoyo saat melihat isi tas.

"Benar Shoyo-sama. Saya mendapatkan semua nya dari tempat berbeda jadi nanti bisa di bandingkan satu sama lain." Gintama.

"Benar juga katamu Gin-san. Sepertinya juga bahan peraknya bisa di buat macam-macam bentuk sesuai keinginan." Shoyo.

"Dan juga saya mendapat info jika bahan perak terdapat bebagai macam jenis Shoyo-sama." Tambah Gintama.

"Jadi maksudmu ada banyak jenis perak disini." Tanya Shoyo.

"Benar Shoyo-sama. Disini ada jenis perak biasa, perak murni, dan perak langka. Sebenarnya masih ada jenis perak lain namanya perak api tapi saya tidak bisa menemukannya karena sedikitnya informasi. Saya mohon maaf Shoyo-sama." Jelas Gintama tentang tugasnya.

"Tidak apa Gin-san ini sudah cukup membantu kok. Seharusnya aku yang minta maaf karena merepotkan Gin-san." Ucap Shoyo sambil memikirkan penjelasan dari Gin tadi.

"Kalau begitu saya pamit undur diri Shoyo-sama, Master. Silahkan panggil saya jika ada tugas untuk saya lagi." Gintama pamit untuk kembali.

"Hmmm silahkan Gin-san." Ucap Shoyo sambil mendekati sang vampire yang dari tadi hanya duduk diam mendengarkan.

"Maaf Kiyoomi-kun tidak mengajakmu biacara tadi." Ucap Shoyo dengan mata puppy eye's yang di buat-buat.

"Tidak apa. Lanjukan saja aku tidak akan mengganggumu. Aku hanya ingin menemanimu di sini." Jawab Kiyoomi.

     Shoyo diam sejenak dia memikirkan sesuatu. Shoyo merasa bahwa ada yang aneh dengan sifat Kiyoomi. Tidak biasanya vampirenya akan menunggu Shoyo di ruangannya karena jika ingin menunggu ia akan menunggu di kamar atau di ruanganya sendiri.

"Ada apa Kiyoomi-kun. Apa ada masalah katakan saja mungkin aku bisa membantu." Shoyo bertanya dengan penuh selidik.

"Tidak ada aku hanya ingin menemani mu disini saja. Apa tidak boleh sayang." Jawab Kiyoomi dengan nada menggoda.

"Baiklah..tapi kalau bosan bilang saja nanti aku temani." Ucap Shoyo sambil berjalan menuju meja yang penuh pelatan.

      Shoyo akhirnya melanjutkan meneliti dua barang yang sudah di dapatnya. Pertama Shoyo membuat racun untuk memusnahkan tanaman Rumput Biru Perak. Namun berkali - kali gagal dan terkadang malah membuat bahan tadi medelak di wajah Shoyo.

       Sesekali Shoyo melirik Kiyoomi yang masih setia menunggu duduk di kursi dari tadi. Sekilas juga terlihat Kiyoomi tertawa kecil saat melihat percobaan Shoyo meledak dan membuat wajah Shoyo sedikit hitam karena asap.

"Na Kiyoomi-kun apa kau tidak bosan diam disana." Tanya Shoyo yang masih mencoba membuat racun.

"Tidak. Aku disini sibuk melihat malaikat jatuh di depanku." Ucapan Kiyoomi yang seketika membuat wajah Shoyo semerah tomat.

"Apa maksudmu Kiyoomi-kun. Aku ini manusia..ehh tidak-tidak maksudku undead Shoyo hihihi." Ucap Shoyo percaya diri sambil tertawa kecil.

"Malaikat kan juga abadi sayang~...jadi sama saja." Ucap Kiyoomi yang masih menggoda Shoyo.

"Moouu..sudahlah Kiyoomi-kun jangan menggodaku terus nanti aku gagal fokus." Seru Shoyo yang wajahnya semakin merah.

"Aku tidak menggodamu sayang aku bicara apa adanya sekarang." Ucap Kiyoomi lagi.

      Boommbbb...Sesaat setelah bicara terdengar suara ledakan kecil dari tempat Shoyo duduk dan terlihat asap hitam juga mengebul di sana.

"Moouu Kiyoomi-kun ini ulahmu karena terus menggodaku." Ujar Shoyo seraya berbalik dan terlihat wajahnya yang sudah sedikit hitam terkena asap dari ledakan kecil tadi.

"Tapi itu benar Sho. Tapi kau tetap manis kok. Apa mau aku bantu bersihkan." Ucap Kiyoomi sedikit tertawa membuat Shoyo semakin malu.

"Tidak perlu aku bisa sendiri. Pokoknya malam ini Sho nggak mau bicara sama Kiyoomi-kun. Kiyoomi-kun jahat." Rengek Shoyo sambil menautkan bibirnya tanda marah namun malah terlihat menggemaskan menurut Kiyoomi.

        Shoyo akhirnya pergi ke kamar mandi meninggalkan Kiyoomi di ruangan sendiri. Sang vampire justru senang saat melihat pendampingnya marah karena terlihat menggemaskan.
       


~Bersambung~

Okey sampai sini dulu
Terima kasih sudah membaca
Kririk dan saran diterima di komentar

Shoyo is a Vampire Bride --End--Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang