Chapter 3

1.1K 97 2
                                    

Happy Reading..semoga suka ama book ini..

Selanjutnya..

"Jadi maksud dari kau menjadi pengantinku adalah disini kau akan menjadi persedianan darah untukku karna kau sudah menjadi milikku sepenuhnya. Namun kau tak perlu takut mati karna kau tidak akan mati sebelum aku mati karna aku sudah meng-klaim mu. Dan kau juga tidak bisa lari dariku. Kau boleh pergi jika mendapat izin dariku tapi jika kau pergi tanpa izin dariku aku akan langsung bisa menemukanmu." Jelas Kiyoomi panjang lebar pada Shoyo dan hanya di balas anggukan anggukan lucu yang menandakan kalau dia faham.

"Jaa~ kalau begitu jika di dunia manusia itu sama seperti pasangan suami dan istri ya." Tanya Shoyo dengan mata yang berbinar binar karena Shoyo masih polos.

"Jika kau menganggapnya seperti itu maka akan lebik bagus, sayang." Jawab Kiyoomi dengan menggoda pengantin nya itu.

Langsung saja Shoyo yang di goda merasa malu dan pipi nya memerah.

"Lalu apa alasan kalian bermusuhan dengan bangsa serigala." Tanya nya lagi setelah mengingat pertanyaan itu.

"Alasan kami bangsa vampire membenci dan bermusuhan dengan bangsa serigala karena bangsa serigala suka se-enaknya membantai para bangsa manusia tanpa pikir panjang." Jawab Kiyoomi.

"Tapi kalian kan juga membantai bangsa manusia untuk di hisap darahnya." Tanya Shoyo lagi.

"Kami tidak sama dengan mereka..kami bangsa vampire mencari manusia hanya sesekali setiap kekuatan kami menurun itupun hanya terjadi beberapa tahun sekali karna kami bisa minum darah binatang jika hanya untuk menghilangkan rasa haus kami jika tidak menemukan manusia." Jawabnya sedikit menjelaskan dan yang mendengar hanya ber ~ohh~ ria.

"Dan juga kami bangsa vampire tidak sesadis bangsa serigala yang membantai habis bangsa manusia tanpa pandang bulu."Tambahnya.

"Maka dari itu kami juga memiliki niat membasmi bangsa serigala." Tambahnya lagi.

"Jadi apakah kau sudah paham sayang, hmm." Tanya Kiyoomi.

"Heemmm sudah Kiyoomi-kun." Jawab Shoyo dengan wajah gembira.

"Jadi sayang, kau bersedia menjadi pengantinku dan tinggal di disini bersama ku." Tanya Kiyoomi sambil memegang dagu Shoyo dan bersiap ingin melumat bibir mungil di depannya.

Mengerti akan tindakan yang ingin Kiyoomi lakukan Shoyo segera menjawab dengan nada gugup karena malu dengan wajah yang memerah.

"Emm haik..aku bersedia tapi sesekali izinkan aku untuk melihat rumahku sekaligus makam orang tuaku, apakah boleh." Tanya Shoyo menunduk ragu-ragu dengan sedikit takut.

"Baiklah itu bukan masalah asal kau tidak berusaha kabur dariku." Jawabnya dengan nada sedikit menekan.

"Wakatta..aku berjanji tidak akan kabur darimu....cuuppp~ dan terima kasih sudah mau membantukku." Ucap Shoyo sambil mencium sekilas bibir milik kiyoomi.

"Kau sekarang mulai berani ya sayang." Ucap Kiyoomi yang duduk di sampingnya langsung melumat bibir mungil yang daritadi ingin sekali dia merasakannya.

Tanpa aba - aba Kiyoomi dengan rakusnya melumat bibir lembut Shoyo. Membuat Shoyo terkejut karnanya. Shoyo yang terkejut tindakan Kiyoomi hanya pasrah dan menuruti Kiyoomi. Hingga hampir setengah menit mereka berciuman Shoyo yang hampir kehabisan nafas memukul dada bidang milik Kiyoomi harap-harap membari isyarat kalau dirinya sudah kehabisan nafas.

Kiyoomi yang merasa pukulan ringan di dadanya mengerti kalau orang yang di depannya kini sudah tidak kuat lagi. Langsung saja dia melepaskan ciuman panas itu dan melihat wajah pengantinnya yang sedang terengah-engah karena kehabisan nafas. Dan Kiyoomi hanya menyeringai dengan menampilkan taringnya.

Shoyo is a Vampire Bride --End--Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang