Chapter 10

684 61 2
                                    

Lanjutan...

"Huaaa tubuhku terasa sangat lelah. Ingin rasanya segera tidur tapi aku malah kelaparan." Gerutu Shoyo sambil memegang perutnya yang lapar.

"Kalau begitu ayo aku temani makan." Ajak Kiyoomi.

"Eemm terima kasih Kiyoomi-kun." Jawab Shoyo sambil tersenyum. Dibalas anggukan oleh Kiyoomi.

       Sesampainya di ruang makan Shoyo langsung makan dengan lahab tanpa peduli pandangan  sekitar yang menatapnya. Karna Shoyo sudah sangat lapar dia tidak peduli selain dengan makanan.

**Skipp setelah selesai makan.

"Aahh akhirnya kenyang juga." Seru Shoyo sambil mengusap perutnya yang kenyang.

"Sudah kenyang sayang.?" Tanya Kiyoomi.
       
"Eemm sudah Kiyoomi-kun." Jawab Shoyo.
       
"Baiklah sekarang giliranku untuk makan." Kata Kiyoomi sambil menyeringai.
       
"Are..Kiyoomi-kun baru mau makan..tapi makanannya sudah habis. Apa mau aku suruh buat lagi saja." Balas Shoyo.
        
"Tidak perlu. Aku tidak makan disini. Aku makan di kamar karna makananku ada di sana." Lagi-lagi ucap Kiyoomi sambil menunjukkan seringainya.
        
"Owh kalau begitu ayo aku temani makan..Kiyoomi tadi sudah menemaniku sekarang giliranku." Ajak Shoyo langsung menarik tangan Kiyoomi.
        
"Ternyata kau juga sudah tidak sabar ya Shoyo sayang." Ucap Kiyoomi.
        
"Tidak sabar untuk apa Kiyoomi-kun." Shoyo.
        
"Kau nanti juga akan tau sayang." Kiyoomi.

   Setelah berjalan dan sampai di depan pintu shoyo berhenti sebentar karena kelelahan. Kiyoomi yang melihat itu langsung berinisiatif menggendong Shoyo masuk ke kamar.

"Ehh Kiyoomi-kun turunkan aku, aku bisa jalan sendiri." Shoyo.

"Kau kelihatan lelah jadi kau menurut saja." Kiyoomi

         Setelah masuk ke kamar di lihatnya Shoyo pada setiap meja dalam ruangan itu namun tidak ada makanan untuk Kiyoomi.

"Kiyoomi-kun dimana makananmu katanya ada di kamar kenapa tidak ada?." Tanya Shoyo yang masih mencari dimana makanannya. Sedangkan Kiyoomi hanya menyeringai.

      Kemudian Kiyoomi menurunkan Shoyo di tepi tempat tidur dan Kiyoomi berjalan kebelakang Shoyo langsung memeluk Shoyo dari belakang. Kemudian mendekatkan wajahnya di telinga Shoyo dan berbisik.

"Karena makananku itu kamu sayang." Bisik Kiyoomi tepat di telinga Shoyo yang membuat wajahnya merah merona.

"Ehh kenapa aku.?" Tanya Shoyo.

"Apa kau lupa jika aku ini seorang vampire sayang dan kau adalah pengantinku." Kiyoomi

"Ehh iya yaa..kenapa aku bisa lupa..maaf Kiyoomi-kun." Shoyo.

"Tak apa jadi apa boleh sho..aku sudah sangat lapar." Pintanya dengan kepala di sandarkan di pundak tepat pada tanda klaim muncul.

"Ta..tapi nanti pasti itu akan sakit.?" Ujar Shoyo.

"Tidak..tak akan sakit..Sho cukup lakukan seperti waktu pembangkitan saja." Jawab Kiyoomi.

"Emm baiklah akan aku coba." Serunya.

        Setelah mendapat izin Kiyoomi tanpa membuang waktu langsung menancapkan gigi taringnya di leher mulus Shoyo. Seperti kata Kiyoomi kalau itu tidak sakit. Shoyo bisa merasakan darah nya di hisap oleh vampire nya namun ia juga merasakan suatu kekuatan sedang mengisi tubuhnya kembali.

"Aakkhh...Ki..Kiyoomi..kun." erang Shoyo saat Kiyoomi mulai mengigitnya.

       Setelah merasa cukup untuk meminum darah Shoyo, Kiyoomi langsung mencabut giginya dengan perlahan dan meninggalkan bekas gigitan di sana. Namun tak butuh waktu lama bekas gigitan itu langsung hilang sendiri tanpa bekas. Itu karena dalam tubuh Shoyo punya darah Kiyoomi dalam tubuhnya yang bisa menyembuhkan lukanya.

Shoyo is a Vampire Bride --End--Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang