Chapter 30

413 42 1
                                    

Mari kita lanjutkan.
.
.
.
.

     Karena cukup lama tidak ada jawaban dari manusia serigala itu Shoyo langsung membuka tutup botol cairan berwarna hijau. Kemudian mengajukan pertanyaan pada para manusia serigala.

"Pertanyaan pertama apa tujuan kalian memasuki istana pangeran.?" Tanya Shoyo sambil memegang botol yang siap di tuangkan.

"...." Lagi-lagi tidak ada jawaban yang keluar dari mulut manusia serigala itu.

    Tiba-tiba suara teriakan dari manusia serigala itu terdengar menggema di ruangan saat satu tetes cairan hijau itu menyentuh kulit. Manusia serigala itu mencoba memberontak namun gagal karena di kekang oleh para petinggi vampire.

"Pertanyaan kedua siapa yang menyuruh kalian melakukan ini.?" Ucap Shoyo melempar pertanyaan lagi.

"...." Dan untuk kesekian kalinya mereka tidak menjawab pertanyaan dari Shoyo.

       Kedua kalinya juga terdengar teriakan dari manusia serigala itu saat tetesan kedua menyentuh kulit mereka.

"Pertanyaan ketiga kenapa kalian membantai bangsa manusia. Aku sebagai manusia tidak terima jika bangsaku kalian bantai seenak kalian." Tanya Shoyo yang kesabarannya sudah hampir habis.

"...." masih tidak ada jawaban yang keluar dari mulut manusia serigala itu.

      Kesabaran Shoyo kini sudah habis sebab ketiga pertanyaannya tidak di jawab oleh mereka manusia serigala. Shoyo langsung memerintahkan para petinggi untuk membuat mereka tidak sadarkan diri melalui komunikasi batin. Setelah semua tidak sadar mereka di ikat terpisah dan sedikit di beri jarak.

"Akaashi-san sekarang giliranmu." Titah Shoyo pada Akaashi.

"Baik Shoyo-sama." Jawab Akaashi.

     Akaashi langsung mendekati salah satu dari mereka. Menyentuh kepala dari salah satu manusia serigala itu. Kemudian mulai memasuki alam pikiran dari manusia serigala itu berharap bisa mendapat informasi. Beberapa saat kemudian terlihat tubuh Akaashi mulai melemah dan hampir jatuh namun sempat di pegang oleh Bokuto.

      Shoyo yang melihat itu mencoba merasakan energi kekuatan dari Akaashi yang ternyata semakin melemah. Kemungkinan saat menggunakan kekuatan nya energinya terkuras banyak. Shoyo langsung mendekat ke arah Akaashi dan Bokuto untuk membantu.

"Bokuto-san tenang saja dan tetap pegang Akaashi-san aku akan membantunya." Seru Shoyo lirih dan di balas anggukan dari Bokuto.

      Lalu Shoyo memegang bahu dari Akaashi dan menyalurkan energi kekuatannya pada Akaashi agar energi kekuatan Akaashi bisa tetap stabil. Akaashi pun kembali terlihat fokus setelah menerima energi dari Shoyo. Kegiatan itu berlangsung cukup lama sampai Akaashi membuka matanya yang menandakan bahwa prosesnya sudah selesai. Namum tiba-tiba pandangan Shoyo mulai buram dan jatuh terduduk di lantai.

"Sho-sama anda kenapa.?" Tanya Oikawa panik saat melihat Shoyo jatuh terduduk dan mendekat.

"Aku tidak apa-apa Oikawa-san aku hanya sedikit lemas energiku terkuras tadi." Jelasnya pada Oikawa.

"Apa benar hanya itu Sho-sama.?" Tanya Oikawa menyakinkan.

"Iya Oikawa-san tenang saja." Jawab Shoyo menyakinkan.

     Shoyo pun memposisikan tubuhkan nya duduk bersila dan berkonsentrasi. Menutup matanya dan membuka jalur energi menuju tempat Bunga Higanbana. Shoyo ingin mengambil energi yang disimpan dibagian bunga tersebut. Sehingga dia tidak perlu mengambil energi murni dari Bunga Higanbana itu.

     Tiba-tiba di depan Shoyo muncul sebuah bunga yang sama seperti tanda klaim nya. Bunga itu bersinar untuk sesaat dan kembali meredup. Dan energi Shoyo yang semula terkuras pun kembali seperti semula.

"Huuhh akhirnya energiku kembali lagi." Gumam Shoyo.

"Bagaimana anda mengembalikan energi anda secepat itu Shoyo-sama." Tanya Atsumu penasaran.

"Aku mengambil energi yang aku simpan di bagian Bunga Higanbana ku Atsumu-san. Dan Akaashi-san bagaimana keadaannya.?" Jelas dan tanya Shoyo.

"Aku baik-baik saja Shoyo-sama..malah saya ingin berterima kasih karena sudah menyalurkan energi anda pada saya." Jawab Akaashi mendekat ke Shoyo.

"Tidak apa Akaashi-san karena rencana ini dariku jadi aku juga harus tanggung jawab jika terjadi sesuatu pada yang lain." Ujar Shoyo menjelaskan.

"Jadi informasi apa yang kau dapat Akaashi-kun." Tanya Shinsuke.

"Baiklah akan aku ambil kesimpulan dari informasi dalam pikirannya. Pertama ternyata bangsa serigala sekarang sudah mendapat pemimpin mereka yang baru. Yang kedua, alasan mereka membantai bangsa manusia karena mereka memiliki sebuah ramalan yang mengatakan bahwa akan lahir seorang bangsa manusia yang bisa memusnahkan bangsa serigala mereka. Yang ketiga bangsa serigala memiliki satu kelemahan yaitu di jantungnya..jika kita hancurkan jantungnya maka serigala itu akan mati. Itu info yang menurutku penting karena info lain hanya memori biasa karena mungkin dia bukan salah satu bagian terpenting dari bangsa serigala jadi tak banyak informasi penting." Jelas Akaashi panjang lebar sambil menatap satu persatu semua yang berada disana.

"Terima kasih Akaashi-san. Dan sekarang yang membuatku penasaran adalah siapa dan seberapa kuat pemimpin bangsa serigala itu.?" Tanya Shoyo sembari berfikir tentang informasi tadi.

"Sepertinya kita harus menunggu informasi yang di dapat oleh Ushijima-kun, Osamu-chan dan Suna-chan." Sahut Oikawa.

"Kau benar Oikawa-san. Seharusnya mereka akan segera kembali karena batas waktunya sudah hampir habis." Seru Shoyo mambalas perkataan Oikawa.

    Kemudian para petinggi dan pengantin mereka pergi meninggalkan para manusia serigala yang masih tidak sadarkan diri di ruang bawah tanah. Mereka kembali ke ruangan Shoyo bersama. Saat sebelum mereka membuka pintu tiba-tiba pintu itu di buka dengan kasar oleh seseorang dari dalam dengan keadaan panik.

"Gin-kun ada apa denganmu..Kenapa kau panik." Tanya Atsumu saat melihat Gintama membuka pintu dalam keadaan panik.

"Shoyo-sama terjadi sesuatu pada Master..wajahnya terlihat kesakitan dan kata Sakamoto-san energinya menurun drastis dan saya di suruh melapor pada anda." Jelas Gintama masih dalam keadaan panik.

     Shoyo yang mendengar itu langsung berlari masuk tanpa berkata apapun. Di lihatnya Sakamoto sedang menyelimuti tubuh sang pangeran dengan energi. Shoyo langsung membawa Bunga Higanbana  yang tadi dia ambil energinya dan mendekat ke arah sang pangeran.

"Terima kasih Sakamoto-san kau boleh berhenti biar aku saja yang melanjutkan." Seru Shoyo mendekat sambil membawa bunga itu.

"Baik Shoyo-sama." Jawab Sakamoto.

   Kemudian Shoyo kembali menyalurkan energi pada sang pangeran. Namun energi itu berasal dari energi murni Bunga Higanbana sehingga tidak berpengaruh pada energi Shoyo. Perlahan bunga itu mengembalikan energi sang pangeran seperti semula. Energi itu terus mengalir ke tubuh sang pangeran tanpa berhenti yang membuat keadaan nya menjadi stabil.

   Yang berada disana pun hanya bisa terdiam melihat  betapa hebat pemimpin mereka. Dan merasa lega saat Pangeran Vampire sudah dalam keadaan stabil.




~Bersambung~




Okey sampai sini dulu nanti mungkin masih ada lagi.

Makasih buat yang setia baca book ini

Makasih juga buat yang bantu vote book ini

Shoyo is a Vampire Bride --End--Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang