”Secara batin gue emang terluka, secara emosi gue kacau, dan secara mental gue dirusak, tapi secara fisik gue tersenyum seolah gue ini baik-baik aja."
---
---Queennara Hazeline Aditama
***
Queennara Hazeline Aditama namanya. Orang-orang lebih sering memanggilnya dengan nama Hazel. Gadis populer dengan pribadi yang dingin dan terkesan jutek disekolahnya.
Anak kedua dari pasangan Hanandya Saraswati dan juga Tuan Raharja Aditama. Mempunyai satu kakak laki-laki dan juga satu adik tiri perempuan yang selalu diagung-agungkan oleh Ayahnya.
Hazel. Mungkin jika orang-orang baru mengenalnya pasti berfikir bahwa dia adalah gadis yang sempurna. Mempunyai keluarga yang lengkap. Dan mempunyai sahabat yang setia juga tulus kepadanya.
Ya, sahabat bukan teman.Selama 17 tahun ini. Hazel tidak pernah memiliki seorang teman. Pribadi Hazel yang tidak mudah percaya pada orang lain. Membuatnya selalu dijahui oleh orang-orang.
Dalam hidup Hazel hanya mempunyai empat orang yang bisa ia percaya dan juga ia sayangi dengan tulus. Kakaknya, Jelita, Sastra dan juga Bulan. Merekalah orang-orang yang begitu berharga bagi Hazel.
Lalu orang tuanya? Keluarganya? Cih! Jangan tanya. Hazel sangat membenci mereka semua.
Papa nya, Raharja Aditama adalah seorang pengusaha terkenal. Dan Ibu kandungnya pergi entah kemana meninggalkan Hazel dan juga sang kakak yang saat itu masih membutuhkan banyak perhatian dan juga kasih sayang lebih dari seorang Ibu.
Sedangkan, Hazel sendiri? Ia hanyalah gadis nakal dan pemberontak didalam keluarganya.
Tidak dianggap dan hanya bisa menyusahkan.
Setidaknya begitulah yang selalu Papanya katakan kepadanya.
Hanya Kakaknya yang Hazel punya setelah kepergian sang Bunda.
Jika saja saat itu perempuan iblis itu tidak datang ke dalam keluarga kecil nya dan mengacaukan keluarganya dalam waktu semalam saja. Mungkin saat ini Kakaknya tidak memilih pergi dan masih bersama Hazel disini hingga sekarang.
Ibu yang telah melahirkannya pergi. Kakak nya, keluarga satu-satunya yang ia miliki pun ikut pergi entah kemana.
Hazel sendirian.
Dia kesepian.
Hazel yang selalu dituntut untuk menjadi sempurna dan menjadi apa yang mereka inginkan. Hazel yang selalu dipaksa untuk selalu bersikap baik didepan masyarakat. Seolah Hazel adalah orang paling bahagia dan juga beruntung di dunia ini. Dan Hazel yang selalu merasa diasingkan oleh Papanya sendiri.
Hazel benci mengakuinya. Tapi itulah yang selalu ia rasakan semenjak Papa nya menikah lagi.
"Hazel, antar Rachel ke sekolah sekalian ya, Nak." Hazel langsung menatap Michelle tanpa minat, "Bukannya Hazel nolak. Tapi apa gunanya supir banyak-banyak dirumah ini kalau pada akhirnya Hazel juga yang harus antar jemput dia?"
"Hazel..." tegur Papanya sambil menatap Hazel tajam.
"Udah gak apa-apa, Mas. Nanti biar aku aja yang antar Rachel kesekolahnya. Ya, walaupun hari ini ada pemotretan penting. Tapi gak apa-apa nanti aku bisa re-schedule ulang," ucap Michelle, ibu tirinya.
Hazel berdecih pelan. Wanita itu penuh drama sekali. Benar-benar definisi dari wanita ular berkepala dua yang sesungguhnya.
Raharja merasa bersalah, "Hazel, Papa minta tolong sama kamu untuk antar Rachel ke sekolah ya, Nak. Apa kamu tidak kasihan sama Mama kamu?" Hazel menghela nafasnya panjang, "Terus Hazel? Papa emang gak kasian sama Hazel? Jarak sekolah Rachel sama Hazel itu jauh, Pa. Lagian juga sekolah kami berlawanan arah. Hazel udah sering telat. Karena nganterin Rachel dulu. Belum lagi kalau dia minta ini itu ditengah jalan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovesick Girls
Fanfiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] {On Going} _The Begin --Blackpink ft Boys-- Kisah ini menceritakan tentang 4 gadis remaja. Jelita, Hazel, Bulan dan Sastra. 4 gadis yang dipaksa untuk harus terus bertahan didalam alur tuhan yang tak pernah sejalan. Je...