"Je, itu bukannya Kak Altarel ya? Itu dia sama siapa?" tanya Naya, yang merupakan salah satu teman satu ekskul cheersnya.
Jelita yang tadinya sedang beristirahat sambil meminum air dari botol tupperware miliknya, mendadak langsung dibuat terdiam dengan pemandangan yang ada didepan sana.
Dimana seorang Altarel Danadyaksa, cowok yang berstatus sebagai tunangannya itu tengah merangkul seorang gadis yang Jelita sendiri tidak tau siapa itu, karena jarak mereka yang terlalu jauh.
"Anya bukan sih ceweknya?" celetuk Serena yang entah sejak kapan sudah duduk disampingnya dan Naya.
Jelita hanya diam. Namun dalam hatinya dia menggeram kesal, tak melepaskan tatapannya dari dua insan yang perlahan mulai menghilang dari pandangannya.
"Emang bener-bener ya si cabe satu itu. Ganjen banget jadi cewek. Minggu kemarin deketin Kak Jingga, terus sekarang deketin Kak Altarel. Padahal semua orang juga tau kalau Kak Jingga sama Kak Altarel itu temenan." Serena berkata dengan kesal. Gadis bertubuh tinggi itu sangat tidak menyukai Anya, lantaran gadis itu pernah sekali mengusik hubungannya dengan sang kekasih hingga nyaris kandas.
"Serena jangan kompor. Kasihan tau Jelita," celetuk Bella.
"Jangan salah paham dulu, Je. Siapa tau Altarel sama Anya emang ada urusan." Naya, gadis dengan gigi kelinci itu hanya bisa menepuk bahu Jelita pelan mencoba memberi semangat.
"Emang harus banget rangkul-rangkulan gitu, ya?" lirih Jelita pelan.
Naya, Serena dan Bella hanya bisa menukar pandang satu sama lain. Mereka tau betul bahwa saat ini Jelita sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja.
"Udahlah gak usah dipikirin. Sekarang kita fokus dulu buat latihan gimana?" ajak Bella.
Serena dan Naya langsung berbinar penuh semangat. Lalu kemudian merangkul Jelita dan membawa gadis itu untuk pergi dari sana menuju ruang seni. Tempat dimana mereka latihan untuk menyambut Turnamen Basket yang akan diadakan Tiga bulan mendatang.
Selain Hazel, Bulan dan Sastra. Jelita juga memiliki beberapa teman dekat. Seperti tiga gadis ini, Serena, Naya dan Bella. Mereka berempat saling mengenal ketika mereka sama-sama mengikuti ekskul yang sama di SMA Cakrawala, yaitu Cheerleaders.
Mereka tidak sadar bahwa sedari tadi ada sepasang mata yang menatap kearah Jelita dari jauh sambil mengarahkan kamera yang dibawanya, memotret Jelita dari kejauhan seperti yang selalu ia lakukan setiap harinya.
Tak lama bibirnya membentuk segaris senyum yang terlihat begitu menawan. Ditatapnya foto Jelita yang diambilnya barusan secara diam-diam dengan seksama. Entah sudah berapa kali dirinya dibuat kagum oleh paras ayu milik seorang Jelita Dhananjaya.
Tapi sayangnya gadis itu sudah menjadi milik orang lain, yang tentu saja bukan dirinya. Mau sekuat apapun dirinya berusaha, Jelita tetap tidak akan pernah meliriknya. Apalagi dengan Altarel yang selalu berdiri disamping gadis itu. Yang tentu saja semakin mempersulitnya untuk mendekati Jelita.
"Aurel, you are mine..."
***
Hazel membuka matanya secara perlahan. Seharian ini gadis itu habiskan dengan berisitirahat dirumah. Sebenarnya Hazel ingin bersekolah hari ini, tapi Jelita dan Arkana melarang, dengan dalih bahwa dirinya baru saja keluar dari Rumah Sakit.
Hazel berjalan menuju dapur untuk mengambil air putih. Dirumah ini Hazel memang hanya sendirian. Kemarin Papa memberi tahunya bahwa mereka bertiga, Raharja, Michelle, dan adik tirinya Rachel tengah berlibur ke Paris untuk merayakan hari jadi perusahaan Aditama yang ke-21, tanpa mengajak Hazel yang notabennya adalah pewaris tunggal dari seluruh aset keluarga Aditama, selepas kepergian sang Kakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovesick Girls
Fanfiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] {On Going} _The Begin --Blackpink ft Boys-- Kisah ini menceritakan tentang 4 gadis remaja. Jelita, Hazel, Bulan dan Sastra. 4 gadis yang dipaksa untuk harus terus bertahan didalam alur tuhan yang tak pernah sejalan. Je...