19. Cemburu?

2.7K 291 29
                                    

Prince💩
Lo dmn?
Bls jngn di read doang!

Me
Kantin

Prince💩
Sm sp?

Me
Arsen

Read

•••

Tak kunjung mendapatkan balasan dari Altarel, Jelita lebih memilih mematikan ponselnya dan fokus kembali dengan Arsen, yang juga tengah sibuk memakan Soto Ayam dihadapannya dengan lahap.

"Masih gak nyangka gue, cowok kayak lo masih suka nonton Upin-Ipin." Jelita berceletuk sambil memperhatikan Arsen.

Sementara, Arsen hanya menatap Jelita dengan alis berkerut kesal, "Kenapa emang? Gak boleh gitu? Suka-suka gue lah mau suka atau nonton apa aja. Itu bukan urusan lo," balas Arsen dengan nada ketus.

Semua itu dimulai ketika Jelita tak sengaja memergoki Arsen didalam kelas yang tengah menonton serial kartun tentang dua anak kembar dengan kepala botak yang tak lain dan tak bukan adalah kartun animasi Upin-Ipin. Kartun yang sampai sekarang masih menjadi favorit bagi seorang Arsen Anggara selama 17 tahun ia hidup.

Kalian bayangkan saja jika sampai orang-orang tau, kalau cowok yang terkenal cool dan pendiam di SMA Cakrawala ini masih menonton hal-hal seperti itu. Ya, walaupun tidak ada salahnya sih.

"Awas aja, ya. Kalau sampai lo ember ngasih tau anak-anak soal tadi!" ancam Arsen dengan tajam.

Jelita tersenyum miring lalu terkekeh pelan, "Ide bagus tuh."

"Jelita!" Arsen mendengus.

Jelita sontak tertawa renyah, "Lagian gak apa-apa kali kalau orang-orang pada tau. Toh juga lo 'kan gak berbuat dosa dengan itu."

"Ya, tapi---_" Arsen menggantung perkataan. Gugup sekaligus malu bila mengingat fakta, Jelita telah mengetahui rahasianya,"---Gue malu..."

"Pftt--- AHAHAHA TERNYATA ARSEN BISA MALU JUGA YA!" Tawa gadis itu seketika meledak dengan sendirinya, "Ulululu anak kesayangannya Mama." Tanpa sadar tangan Jelita langsung mencubit pipi Arsen gemas. Bisa-bisanya dia merasa gemas sekaligus heran, baru kali ini ia menemukan sosok laki-laki seperti Arsen. Luarnya saja ganas, cuek, dingin. Tapi didalamnya? We never know...

"Ish! Sakit goblok!" erang Arsen. Hancur sudah harga diri yang sudah ia bangun dengan susah payah dihadapan Jelita. Gadis itu dengan mudah masuk kedalam kehidupannya dan menghantuinya.

Benar apa yang sang Bunda katakan padanya tempo hari. Iya, memang benar Jelita lah orangnya..

Terlalu senang. Sampai-sampai mereka berdua tidak sadar bahwa ada sepasang mata setajam pedang yang menatap kearah Jelita dan Arsen dari kejauhan dengan tangan yang saling bertautan, mengepal kuat melihat interaksi keduanya.

"Brengsek..."

Lirih Altarel sebelum pada akhirnya laki-laki itu memilih pergi dari sana dengan suasana hati yang berantakan. Terbakar dengan api kemarahan yang sudah menguasai dirinya.

Lihat saja apa yang akan Altarel lakukan nanti pada gadis kecil kesayangannya itu...

***

Lovesick GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang