09. Si Misterius

2.5K 288 18
                                    

"Aduh...."

Jelita tertunduk sambil merintih kesakitan memegangi kepalanya. Karena dirinya terburu-buru ingin menuju kelas berniat mengerjakan PR, jadinya Jelita malah menabrak punggung seseorang.

Masih dengan mengelus-elus dahinya, Jelita mulai tersadar sesaat ketika ada tangan besar yang mengulur ke arahnya.

Jelita mendongak dan dia benar-benar dibuat terkejut ketika tau, siapa orang yang ditabraknya tadi.

Orang itu, Arsen.

Jelita benar-benar masih tidak menyangka ketika tau orang itu Arsen. Dari banyaknya murid dan guru yang ada di Sekolah ini kenapa harus Arsen?

"Lo mau duduk disitu terus?"

Kalimat pertama yang keluar dari mulut Arsen untuk Jelita selama mereka menjadi teman sekelas. Wow, jujur saja Jelita masih speechless saat ini.

"Berdiri!"

Mendengar nada dingin itu, sontak membuatnya gelagapan. Tanpa berpikir lama lagi, Jelita langsung menerima uluran tangan si cowok dengan cepat.

Bersyukur, saat ini koridor belum terlalu ramai. Hanya ada beberapa siswa, yang tentunya tidak akan peduli dengan apa yang terjadi diantara mereka.

Dan beruntung nya lagi, pagi ini Jelita tidak berangkat kesekolah bersama dengan Altarel, sebab laki-laki itu ada keperluan penting bersama teman-teman nya. Kalau tidak, bisa dipastikan bahwa Jelita tidak akan aman hari ini.

Canggung.

Satu kata yang terlintas di kepala Jelita. Dia bingung, harus berbicara apa kepada Arsen. Ingin meminta maaf, tapi tidak tau harus memulai dari mana. Ingin langsung pergi saja, tapi nanti dikira Jelita tidak sopan dan tidak bertanggung jawab.

"Arsen..."

Arsen masih menatap kearah Jelita datar. Menunggu gadis itu berbicara. Sementara Jelita yang ditatap se-intens itu oleh Arsen, hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Gue---_"

"Apa?" Dingin, tajam dan menusuk. Itulah kata yang pas untuk Arsen sekarang ini.

"G-gue minta maaf," cicitnya menunduk. Karena sumpah demi tuhan, Arsen sekarang ini terlihat sangat menakutkan. Mata tajam dan wajah yang terkesan datar itu membuat Jelita tidak bisa menilai, apa yang tengah dipikirkan laki-laki itu?

Jika disuruh memilih, Jelita akan lebih memilih mengerjakan 100 soal fisika, daripada harus bertegur sapa dan berurusan dengan Arsen. Si cowok Misterius yang sekalinya bersuara dapat langsung membuat hati orang lain bergetar karenanya.

Sungguh, baru kali ini Jelita merasa nyali nya ciut didepan lawan jenisnya. Terkecuali Altarel dan juga Ayahnya, Jelita tidak akan pernah merasa terintimidasi seperti keadaan nya sekarang. Niat hati ingin mengerjakan PR dengan cepat, tapi malah terjadi hal yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya menimpa Jelita.

Tidak mendapat jawaban dari sang lawan bicara. Dan Jelita yang sudah tidak ingin berdekatan lebih lama lagi dengan Arsen, seusai mengatakan hal itu Jelita langsung berlari pergi dari sana, meninggalkan Arsen yang masih terdiam sambil menatap punggung Jelita yang perlahan mulai menghilang dari pandangannya.

Lovesick GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang