Bulan dan Sastra saat ini tengah makan bersama di kantin. Hari ini mereka hanya berdua saja. Lantaran Jelita yang izin tidak masuk sekolah, sebab menjaga Hazel di Rumah Sakit atas permintaan dari Arkana.
Hazel sendiri sudah sadar sejak kemarin. Tapi masih harus banyak istirahat sampai kondisinya benar-benar pulih.
"Lan, nanti lo duluan aja ya ke Rumah Sakit nya. Gue ada kumpul dulu sama anak-anak Taekwondo," kata Sastra sambil menyantap Soto Ayam dihadapannya.
"Iya. Nanti Bulan sama Kak Regal kok perginya." Bulan membalas. Semalam memang Regal sempat mengajaknya untuk menjenguk Hazel bersama kalau semisal Sastra tidak bisa menemaninya hari ini.
Sastra mengerutkan dahinya heran, "Gue lihat-lihat makin hari makin deket aja ya lo sama Kak Regal. Udah move on dari Antariksa nih ceritanya?" ledek Sastra bercanda.
"Dih, enggak! Kan udah berapa kali Bulan tegasin dari awal. Kalau Kak Regal sama Bulan itu tuh pure cuma temenan. Malahan Bulan udah anggap Kak Regal itu kayak Kakak Bulan sendiri," sahut Bulan memberi penjelasan.
"Lan, lo tuh emang bener gak peka atau cuma pura-pura gak tau sih sebenarnya? Kak Regal tuh suka sama lo, Nabulan." Sastra berbicara dengan sedikit menaikkan nada bicaranya, "Masa lo gak bisa bedain sih mana cowok yang beneran cuma anggap lo teman, dan mana cowok yang bener-bener serius suka sama lo?"
"Gini deh. Sekarang Bulan balikin, kamu sendiri gimana sama Aksara?" tanya Bulan balik.
"Kenapa tiba-tiba jadi bahas Aksara coba? Ini tentang lo sama Kak Regal ya, Bulan. Bukan tentang gue sama Aksara," ketus Sastra sedikit kesal.
"El, El. Kamu sama Bulan itu sama aja. Sama-sama gak pekanya," kekeh gadis itu sambil menatap Sastra gemas.
"Gak peka gimana coba? Oke, gini deh. Gue sama Aksara itu sahabatan. Hanya Sahabat gak lebih dan gak akan pernah ingin lebih dari itu," jelas Sastra memberi pengertian.
"Yaudah kalau gitu Bulan juga gitu. Bulan sama Kak Regal juga cuma temenan biasa gak lebih. Sebatas adik kelas sama kakak kelas, udah itu doang. Sama aja kayak kamu dan Aksara." Gadis itu masih keukeuh dengan alasannya.
Sastra meringis pelan. Bagaimana Bulan bisa berpikir seperti itu? Secara hubungan keduanya saja sudah berbeda dilihat dari sudut mana pun itu. Di antara hubungan pertemanan Bulan dan Regal, itu salah satunya ada yang menyimpan perasaan lebih, yaitu Regal. Sedangkan diantara Sastra dan Aksara? Wajar jika mereka berdua dekat. Karena mereka sudah bersahabat sejak mereka kecil tanpa ada yang menyimpam perasaan lebih kepada salah satunya. Benar begitu bukan?
Itu sebabnya menurut Sastra kisah mereka sungguh berbeda dan tidak bisa dijadikan tolak ukur persamaan.
"Tapi, Lan---_" Belum sempat Sastra menyelesaikan perkataannya, Bulan keburu meletakkan telunjuknya di bibir kecil Sastra, meminta gadis itu untuk diam.
"Shuttt! Bulan mau makan. Jangan bahas cowok dulu, El. Bulan lagi gak mood!" sarkas Bulan sambil memanyunkan bibirnya lucu.
Sastra hanya mampu terdiam. Baiklah, ia akan membicarakan mengenai hal itu lain hari saja. Sastra paham Bulan sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja sekarang. Sebab semalam gadis itu lagi-lagi harus bertengkar hebat dengan sang Ayah untuk kesekian kalinya. Belum lagi masalah Hazel yang masih dirawat di Rumah Sakit. Sastra peka dan dapat merasakan jikalau Bulan benar-benar terlihat banyak pikiran hari ini.
***
Kak Biskuit🍪
Gue tunggu di Parkiran ya cantikMe
Iya, otwKak Biskuit🍪
Udh makan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovesick Girls
Fiksi Penggemar[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] {On Going} _The Begin --Blackpink ft Boys-- Kisah ini menceritakan tentang 4 gadis remaja. Jelita, Hazel, Bulan dan Sastra. 4 gadis yang dipaksa untuk harus terus bertahan didalam alur tuhan yang tak pernah sejalan. Je...