24. Fakta dan Iksa

2.3K 257 20
                                    

"Antariksa, aku suka kamu."

Kalian dengar apa itu? Jika kalian mengira orang itu adalah Bulan yang kembali menyatakan perasaannya kepada Antariksa maka jawabannya adalah kalian salah besar.

Karena faktanya adalah sekarang bukan Bulan orangnya. Lalu siapa? Dia Berlian. Ya, gadis yang barusan mengutarakan rasa sukanya terhadap Antariksa adalah si cantik primadona sekolah, Berlian Anindya.

Masih ingatkah kalian dengan Berlian? Gadis yang sempat terpergok oleh Bulan di ruang OSIS tempo hari berdua dengan Antariksa.

"ANJING KAGET!"

"BERLIAN BERANI BANGET COY!"

"KAN BENER KATA GUE MEREKA GAK MUNGKIN CUMA SEKEDAR TEMENAN BIASA DOANG!"

"MEREKA EMANG COCOK SIH!"

"GUE YAKIN BERLIAN PASTI LANGSUNG DITERIMA. GAK KAYAK SEBELAH NOH YANG BOLAK-BALIK CONFESS TAPI SELALU DITOLAK WKWKWK."

"SICANTIK DAN SITAMPAN KALAU BERSATU, BISA JADI THE NEXT COUPLE GOALS NIH!"

"KYAAAA KAPAL GUEEEE."

"TERIMA! TERIMA! TERIMA!"

Sorakan demi sorakan warga kantin ditujukan untuk keduanya. Antariksa dan Berlian. Lagi dan lagi Antariksa harus menjadi tontonan. Tetapi lebih dari itu semua Antariksa masih tidak menyangka Berlian bisa seberani itu.

Memang benar, Berlian memang teramat menyukai Antariksa. Bahkan, jauh sebelum mereka berdua dekat, Berlian sudah lebih dulu tertarik dengan paras tampan rupawan milik seorang Antariksa Valentino Addison.

"Lo sehat?" tanya Antariksa dingin. Cowok itu jelas tak menyangka. Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba saja Berlian berbicara seperti itu kepadanya, "Maksud lo ngomong kayak gini apa, Lian?"

Ia kira Berlian mengajaknya ke kantin hanya untuk sekedar makan bersama, tetapi ternyata malah ada maksud terselubung didalamnya.

Berlian tersenyum malu, "Ya, aku suka kamu Antariksa. Udah dari lama sih sebenarnya. Tapi aku baru berani ngungkapinnya sekarang." Butuh keberanian besar untuk mengutarakan perasaannya, "Jadi pacarku, ya Antariksa?"

Bertepatan setelah Berlian mengatakan itu, Bulan bersama ketiga sahabatnya datang memasuki kantin. Mereka terdiam. Ikut menyaksikan drama apa yang sedang berlakon dihadapan mereka saat ini.

Bulan? Gadis itu tentu saja kaget bukan main. Kenapa selalu saja seperti ini? Dia datang diwaktu yang tidak tepat lagi. Jika tau begini, Bulan akan menolak ajakan Sastra dan memilih untuk menunggu dikelas saja.

Lebih baik Bulan kelaparan daripada harus menyaksikan mereka berdua yang selalu saja melukai hatinya.

Bulan yakin pasti cinta Berlian akan diterima oleh Antariksa. Ya. Bulan yakin akan itu. Berlian itu definisi sempurna yang sesungguhnya. Parasnya cantik, lembut, pengertian dan tentu saja berbakat juga bertalenta. Terlebih ia sudah dekat dengan Antariksa cukup lama.

Sangat kecil kemungkinan untuk Antariksa menolak seorang Berlian.

Huft, sudahlah mau bagaimana lagi. Bulan harus siap dengan segala konsekuensinya bukan? Mencintai seseorang yang tidak mencintai kita balik itu memang menyakitkan.

"Lan, you okay? Kita balik kekelas aja yuk?" Jelita bertanya dengan khawatir.

Lagi dan lagi Bulan hanya tersenyum, "Kenapa balik? Katanya tadi lapar. Kita makan dulu ya, Je."

Lovesick GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang