2.Berawal Dari Perjodohan

999 46 1
                                    


Sebelum membaca jangan lupa untuk follow dulu ya☺
Selamat membaca....

📍📍📍

Selepas pulang kampus tadi Ameira dan kedua sahabatnya langsung menemui Bunda Ameira untuk menjenguknya. Hanya beberapa menit saja sampai akhirnya Safa dan Rana berpamitan untuk pulang.

Begitu juga dengan Ameira yang izin pulang kepada Bundanya untuk berganti pakaian.

Sorenya seperti biasa Ameira menemani sang Bunda yang masih harus dirawat di Rumah Sakit,Bunda Ameira sendiri tadi menatap Ameira tanpa henti membuat Ameira menjadi bingung.

"Bina" Panggil sang Bunda.

'Bina' adalah panggilan sayang dari kedua orang tuanya sejak Ameira kecil bahkan sampai sekarang jika Ameira berada di rumahnya maka dia akan dipanggil dengan nama 'Bina' berbeda dengan saat dia dipanggil di sekolah dan teman-temannya.

"Iya Bund" Jawab Ameira dan tak mendapatkan jawaban lagi dari sang Bunda yang hanya menatapnya.

"Bunda ngapain sih liatin Bina terus" Ujar Ameira saat Bundanya semakin lama menatapnya.

"Ternyata anak gadis Bunda udah dewasa ya" Ucap sang Bunda sembari tersenyum dan terus menatap.

"Bundaaa udah liatinnya ishh"

"Kenapa? Masa Bunda gak boleh liat anak Bunda sendiri sihh"

"Bina malu diliatin kaya gitu"

"Sayang, Bunda mau ngomong sesuatu sama kamu serius, tapi kamu jangan potong ucapan Bunda dulu ya sebelum selesai" Kini Bunda Ameira menatap Ameira dengan serius.

"Bunda mau ngomong apa? Kok Bina jadi takut kalau Bunda serius gini"

"Kamu tau kan tante Sella?"

Ameira hanya mengangguk menandakan ia tau siapa orang yang Bundanya bicarakan.

"Tante Sella mau kamu bantu dia, bisakan?"

"Bantu apa Bun? Kalau emang Bina bisa Bina pasti bantu"

"Sekarang dia kan harus mengurus keponakannya dan keponakannya tante Sella bener-bener butuh bantuan untuk jadi lebih baik lagi"

"Maksud Bunda?" Tanya Ameira yang tidak mengerti arah dari pembicaraan sangat Bunda.

"Tante Sella minta bantuan Bunda untuk kamu mau dijodohkan dengan keponakannya, kamu mau kan nerima perjodohan ini, tante Sella juga udah rencanain semuanya,Bunda harap kamu setuju"

"Bunda gak usah bercanda Bina masih kuliah, Bina juga belum siap dengan perjodohan apapun itu alasannya" Jawab Ameira dengan wajah yang tak bisa diartikan.

"Tapi sayang dengan kamu menerima perjodohan ini, Bunda yakin kamu bisa merubah keponakannya tante Sella jadi lebih baik lagi, Bunda mohon sama kamu" Mohon Bunda Ameira.

Entah sekarang apa yang ada dalam pikiran sang Bunda yang menyuruhnya untuk menerima perjodohan yang sama sekali tidak pernah ada dalam bayangannya.

"Masih ada cara lainkan untuk merubah seseorang nggak harus dengan perjodohan, lagi pula Bina juga gak kenal siapa orangnya" Ucap Ameira berharap sang Bunda tidak akan meneruskan rencana perjodohan ini.

"Nanti kamu juga akan tau siapa orangnya, Bunda Mohon kamu mau ya nerima perjodohan ini"

Disela perbincangan keduanya tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu ruangan rawat inap Bunda Ameira, yang ternyata adalah Tante Sella yang datang.

"Assalamu'alaikum" Ucap Salam tante Sella.

"Wa'alaikumsalam" Sahut Ameira dan Bundanya bersamaan.

Setelah tante Sella memasuki ruangan dan diikuti oleh seseorang dari belakangnya yang membuat Ameira memantung saat mengetahui siapa orang yang berada di belakang tante Sella.

WAKTU untuk SABINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang