Sebelum membaca jangan lupa untuk follow dulu ya☺
Selamat membaca....
-
-
-
-'Memanfaatkan waktu yang ada untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya'
-
-
-
-
Setelah kejadian di perpustakaan tadi Ameira terus memikirkannya ia tidak tahu sebenarnya apa yang selalu membuat Afnan emosi,Ameira tidak pernah sekalipun mencoba untuk memancing emosi Afnan selama ini.Tapi lelaki itu sendiri yang selalu emosi saat bersama dengan Ameira.
Apakah hal ini terjadi karena Afnan merasa terbebani dengan pernikahan ini maka dari itu Afnan selalu emosi saat berhadapan dengan Ameira,sepertinya hubungan yang terjadi karena terpaksa akan berakhir dengan perpisahan dan tidak akan ada sedikitpun kesempatan untuk berakhir dengan bahagia.
Saat Ameira melihat tanggal pada layar ponselnya ia baru mengingat kalau minggu ini adalah satu minggu terakhir bagi Ameira menjadi istri dari seorang Afnan.Ameira harus bisa memanfaatkan waktu singkat ini setidaknya diakhir pernikahannya ini ia bisa melakukan perannya sebagai istri dengan baik.
Meskipun Ameira tahu ini sangat sulit untuk ia jalani,tapi Ameira harus bisa melakukannya dengan baik. Sekarang Ameira tengah memasak menyiapkan makan malam untuk Afnan karena kebetulan hari ini Ameira libur bekerja dicafe milik Raif jadi ia bisa memasak untuk Afnan.
"Non mau bibi bantu" Tawar Bi Inah kepada Ameira yang tengah memotong sayuran.
"Gak usah Bi,aku bisa sendiri kok" Tolak Ameira dengan sopan.
Ameira pun melanjutkan masaknya membuat makanan yang simpel saja untuk malam ini,Ameira juga tidak tahu apakah masakannya ini akan dimakan atau tidak.Bahkan Ameira juga tidak tahu Afnan hari ini pulang jam berapa,tapi Ameira tetap saja memasak karena ia ingin hari-hari terakhir ini bisa dia selesaikan dengan baik.
Setelah Ameira selesai beberapa masakan ia pun menatanya dimeja makan, "Masakannya udah jadi,tinggal nunggu Kak Afnannya aja deh" Gumam Ameira setelah menyiapkan makan malam.
Sambil menunggu kedatangan Afnan,Ameira memilih untuk membersihkan dirinya dulu dan setelah itu ia akan makan mungkin bersama Afnan.
Beberapa jam sudah berlalu tapi Afnan belum juga pulang,makanan yang ada diatas meja pun sekarang sudah dingin.Ameira terus saja menunggu bahkan sesekali melihat kearah pintu berharap saat ia melihat kearah pintu Afnan pulang.
Ameira menyenderkan punggungnya disofa ruang tamu dan memejamkan matanya,Ameira tahu hal ini pasti akan terjadi,Ameira juga tahu selama apapun Ia menunggu pada akhirnya Afnan akan menolaknya untuk makan.Tapi tidak ada salahnyakan untuk Ameira mencoba lagi siapa tahu nanti Afnan mau memakannya.
Sudah hampir jam 9 malam tapi Afnan belum juga pulang,sepertinya Afnan akan pulang sangat larut malam Ameira pun berencana untuk tidur saja daripada menunggu lagi yang entah kapan datangnya.
Baru saja Ameira berdiri untuk memasuki kamarnya,tiba-tiba pintu terbuka menampilkan Afnan yang kini keadaannya sudah berantakan. Ameira pun langsung menghampiri Afnan,Ameira melihat wajah Afnan yang terlhat lembab membuat Ameira menebak kalau laki-laki itu habis berkelahi tapi Ameira tidak tahu dengan siapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAKTU untuk SABINA
Подростковая литератураBagi Afnan pernikahan yang dipaksakan dan atas dasar perjodohan itu hanyalah pernikahan yang hanya sementara dan akan berujung dengan perceraian. Sampai pada akhirnya dia yang melanggar semua perjanjian yang dibuatnya dan ingin mempertahankan perni...