19. Dia Cinta Pertamanya

801 38 5
                                    

Sebelum membaca jangan lupa untuk follow dulu ya☺
Selamat membaca....
-
-
-
-
"Cinta pertamanyalah yang akan selalu ada dalam hatinya, bukan aku yang baru saja memasuki kehidupannya"
-
-
-
-

Selepas pulang kampus tadi Ameira tidak langsung pulang, Ia malah diam di Caffe milik Raif tanpa ditemani kedua temannya.

For information, Raif memiliki Caffe yang baru dia rintis setahun ini. Dan pastinya Ameira dan kedua temannya selalu jadi pelanggan setia Caffe milik Raif.

Sembari menatap kartu kredit yang Afnan kasih kepadanya membuat Ameira berpikir untuk mengembalikannya kepada Afnan, karena ia merasa tidak pantas jika harus memakai kartu kredit milik Afnan sekali pun statusnya sebagai istri Afnan.

Tapi, ia selalu ingat dalam 1 bulan terakhir ini statusnya akan berakhir. Jadi lebih baik Ameira kembalikan lagi Kartu Kredit milik Afnan.

"Sendiri ajah" Ujar seseorang yang kini tengah berdiri di samping meja yang Ameira tempati.

"Eh.. Iya Kak"

"Mau pesen apa?" Tawar Raif kepada Ameira.
Sebenarnya sendari jauh Raif sudah memperhatikan keberadaan Ameira yang terlihat sedang memikirkan sesuatu. Makanya Raif menghampiri Ameira.

"Gak usah Kak, aku udah pesen minum kok tadi" Jawab Ameira sekenannya.

"Tumben nggak bareng Ana sama Safa?" Tanya Raif yang sedikit heran, karena biasanya Ameira akan datang ke Caffe miliknya ini pasti dengan kedua temannya. Ya salah satunya adalah adiknya juga.

"Sebenernya aku gak ada rencana dateng ke sini, karena kebetulan lewat jadi ya aku mampir deh"

Raif hanya mengangguk paham dengan penuturan Ameira, "Kalau gitu saya permisi dulu ya,saya mau bantu karyawan lain" Pamit Raif kepada Ameira yang diangguki oleh Ameira

Walaupun Raif adalah pemilik Cafe, Raif selalu membantu pekerjaan para karyawannya bukan hanya sekedar menjaga kasir. Bahkan Raif terkadang mengantarkan pesanan kepada pengunjung Cafenya.

Bukan hanya bersikap seperti Boss, tapi Raif juga selalu berperan seperti karyawan yang mengantarkan pesanan ataupun membuat Coffee.

"Kak Raif" Panggil Ameira sebelum Raif berjalan jauh dari hadapannya.

"Iya?"

"Emm.. Boleh nggak kalau aku kerja disini?" Tanya Ameira dengan ragu-ragu.

"Hah? Kamu bercanda?" Kaget Raif mendengar pertanyaan Ameira.

Ameira menggelengkan kepalanya "Aku serius, boleh nggak?" Tanya Ameira kini dengan yakin.

"Kenapa tiba-tiba kamu mau kerja disini?" Kini giliran Raif yang bertanya, Raif heran karena Ameira tiba-tiba bertanya seperti itu.

"Buat pengalaman"

"Yakin? Kamu kan udah punya suami, udah izin sama suaminya?"

Ameira hanya terdiam saat Raif menyinggung tentang 'Suami' entahlah, Ameira merasa lebih baik Afnan tidak mengetahui kalau dirinya bekerja.

"Mei tadi saya liat kamu pengang kartu kredit, itu dari Afnan?" Tanya Raif yang ternyata memperhatikannya.

Ameira tidak tau jika ternyata Raif memperhatikan dirinya sendari tadi, bahkan sampai mengetahui sendari tadi Ameira memengang Kartu Kredit yang diberikan Afnan.

Raif menghela napas, sepertinya Ameira saat ini tengah tidak baik-baik saja. "Mei kenapa?" Tanya Raif dengan halus.

"Aku bingung Kak, Aku gak mau pake sedikitpun uang yang ada dikartu ini"

WAKTU untuk SABINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang