29. Surat Permintaan Ameira

912 35 4
                                    

Sebelum membaca jangan lupa untuk follow dulu ya☺
Selamat membaca....
-
-
-
-
"Permintaannya sederhana, tapi aku menyukainya"
-
-
-


Hanya sisa tinggal 7 hari status Ameira yang menjadi seorang istri, dia tidak ingin menyia-nyiakan waktunya ini. Ameira dengan memberanikan diri menghampiri Afnan yang tengah duduk di sofa sembari menonton TV.

Kemarin Ameira sempat menjauhi Nalu tapi jujur saja itu karena Ameira tidak tahu harus bersikap seperti apa saat berhadapan dengan Afnan, tapi kali ini Ameira berusaha untuk berani meskipun sangat sulit baginya.

Apalagi saat ini Ameira ingin meminta sesuatu kepada Afnan sebelum waktu kontrak habis,Ameira berjalan dengan ragu kearah Afnan sembari membawa kertas yang berisikan sebuah permintaan Ameira yang perlu ia sampaikan kepada Afnan.

"Kak" Panggil Ameira dengan ragu.

"Hmm" Jawab Afnan.

"Boleh bicara sebentar gak?" Tanya Ameira sopan ia tidak ingin kalau sampai ia mengganggu Afnan.

"Kalau mau ngomong tinggal ngomong gak usah banyak basa-basi" Sahut Afnan membuat Ameira hanya bisa menelan ludahnya saja.

Padahal Ameira berbicara dengan sangat baik, tapi respon Afnan tetap saja seperti itu tidak ada lembut-lembutnya.

Ameira pun perlahan menarik nafasnya dan membuangnya secara perlahan sebelum ia berbicara langsung pada intinya, "Kamu pasti bisa Bina" Gimana Ameira pelan berusaha untuk menyakinkan dirinya sendiri.

Berbicara dengan Afnan ini memang perlu mental yang sangat kuat, apalagi kalau Afnan meresponnya dengan dingin dan cuek.

"Kak ini" Ameira memberikan selembar kertas kearah Afnan.

Afnan yang tadi hanya fokus pada tontonannya saja kini mengalihkan pandangannya, melihat kertas yang diberikan oleh Ameira membuat Afnan mengerutkan keningnya dan mengambil alih kertas itu.

"Ini apa?" Tanya Afnan singkat.

"Aku tahu ini lancang, tapi bolehkan kalau aku minta sesuatu yang aku tulis disana sama Kak Afnan. Selama ini aku juga gak banyak minta sama Kak Afnan, aku cuman mau diakhir waktu pernikahan ini memiliki kesan yang baik" Jelas Ameira kepada Afnan.

Afnan terdiam dan membaca 7 permintaan yang Ameira tulis dikertas itu. Afnan tidak tahu kenapa tiba-tiba Ameira meminta hal ini tapi, entah kenapa permintaan Ameira ini membuat Afnan ingin tersenyum dan menuruti semua permintaan gadis itu.

"Nanti gue pikirin" Ujar Afnan dengan singkat dan meletakkan kertas itu diatas meja.

Ameira yang mendapat respon itu hanya bisa diam, tidak mungkin juga kalau dia harus memaksakan kehendaknya. Disini Ameira hanya ingin memiliki kesan dan kenangan baik untuk dirinya saja tidak untuk Afnan.

Mana mungkin juga Afnan ingin memiliki kesan itu dalam pernikahan ini, dari awal Ameira sudah tahu kalau pernikahan ini hanya sebatas status yang Afnan butuhkan bukan berarti untuk mendapatkan kenangan ataupun kesan seperti yang Ameira inginkan.

Ameira pun memilih untuk kembali ke kamarnya, karena sudah tidak ada hal lain lagi yang akan dia sampaikan kepada Afnan lagipula Afnan saat ini tengah sibuk dengan ponselnya sendiri jadi untuk apa Ameira masih diam disana.

Baru saja 2 langkah Ameira berjalan tiba-tiba Afnan berbicara, "Tunggu, Gue setuju tapi gue gak bisa janji" Ucap Afnan membuat Ameira terdiam sejenak mencerna apa yang didengarnya itu benar atau tidak kalau memang benar Ameira sangat senang tapi, apa Afnan sadar dengan ucapankannya itu?.

WAKTU untuk SABINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang