4.Kesepakatan ?

708 39 0
                                    

Sebelum membaca jangan lupa untuk follow dulu ya☺
Selamat membaca....

📍📍📍

"Dari mana ajah kamu?" Ucap seseorang yang kini sedang duduk santai di ruang tamu.

"Bukan urusan Papah" Jawab Ketus lelaki yang tak lain adalah Afnan.

"Inget ya sebentar lagi kamu itu bakal jadi seorang suami, gimana kamu bisa ngurus istri kamu nanti" Peringat seseorang itu yang diyakini adalah sang Papah.

Setelah menongkrong bersama temannya Afnan memutuskan untuk pulang dan beru saja ia menginjakkan kaki di rumahnya sudah disuguhi pertanyaan yang membuatnya jengah.

"Kalau seandainya Afnan salah ketika Afnan menjadi suami, yang harus disalahkan itu Papah bukannya Papah kan yang maksa Afnan untuk Nikah sama orang yang sama sekali gak Afnan kenal" Jawab Afnan.

"Afnan jaga bicara kamu ya"

"Kenapa Pah? Papah takut kalau Afnan gagal dalam pernikahan Afnan Dan Afnan nyalahin Papah"

"Papah gak takut,karena kita udah sepakat kalau sampai kamu membatalkan pernikahan ini semua fasilitas dan Aset yang Papah kasih ke kamu akan Papah ambil, kamu gak lupa sama ucapan kamu kan Nan"

"Oke"

Setelah perdebatan itu Afnan pergi meninggalkan sang Papah begitu saja, Afnan memang tidak begitu dekat dengan sang Papah sendari dulu Afnan lebih dekat dengan sang Bunda yang selalu ia temani.

Tapi kini Bundanya sudah berada di syurga, 2 tahun yang lalu sang Bunda meninggalkannya saat ia menginjak kelas 12 dan sampai sekarang ia masih merasakan sakitnya ditinggalkan oleh sang Bunda.

Sebenarnya Afnan adalah anak yang baik penuh perhatian dan selalu mementingkan orang lain terlebih dahulu dibandingkan dirinya dan selalu bisa meredakan emosinya. Ya, sangat bertolak belakang dengan Afnan yang sekarang.

"Gue kangen sama lo, apa lo gak ada niatan untuk ngabarin gue. Gue tau gue emang keterlaluan sama lo tapi kondisi saat itu gue bener-bener butuh waktu sendiri" Lirih Afnan sembari melihat foto kebersamaannya dengan seorang gadis yang kini entah berada dimana.

"Satu minggu lagi gue bakal nikah dan hati gue masih tetap berharap lo datang dan pernikahan ini gak akan pernah ada" Lanjut Afnan.

        -----------------------✨✨✨-----------------------

"Eh Nan lo kan tinggal ngitung hari nih ya buat nikah" Ucap Raafiq yang langsung direspon cepat oleh Zafran.

"Iyah tuh Nan bentar lagi lo bakal jadi suami" Sela Zafran.

"Terus? " Jawab Afnan cuek.

"Lo deg-degan gak sih, yang gue tau nih ya kalau kita mendekati hari H pernikahan tuh rasanya deg-degan takutnyakan salah pas Ijab qabul" Raafiq memulai pembicaraan randomnya.

"Fiq lo ngapain sih bahas nikah?" Celetuk Benazir.

"Ya gue kan pengen tau ajah kali gimana rasanya mendekati hati H pernikahan"

"Bener tuh, Nan lo udah belajar  ngomong buat ijab qabul belum? " Tanya Zafran kepada Afnan.

"Kepo banget lo pada sama kehidupan gue" Jawab Afnan membuat Raafiq dan Zafran memasang wajah kecewa.

WAKTU untuk SABINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang