47.Canggung!

662 33 3
                                    

Sebelum membaca jangan lupa untuk follow dulu ya☺
Selamat membaca....
-
-
-

Kejadian kemarin malam membuat keadaan pagi ini menjadi sangat Canggung, Ameira yang tengah menyiapkan sarapan dan Afnan yang baru saja selesai bersiap-siap  mereka saling berhadapan satu sama lain.

Ameira mencoba menggeser ke arah Kanan begitupun dengan Afnan, saat Ameira menggeser kesebelah kiri Afnan ikut juga yang awalnya mereka ingin memberikan jalan kepada masing-masing malah membuat keduanya malah saling bergeser secara bersamaan.

Keduanya menghela nafas, "Lo duluan" Ucap Afnan kepada Ameira.

"Kak Afnan duluan" Ucap Ameira bersamaan dengan Afnan juga.

Mereka saling tatap dan tertawa canggung satu sama lain, keadaan pagi ini benar-benar di penuhi dengan kecanggungan yang tidak berujung.

Sebenarnya mereka juga tidak tahu mengapa mereka tiba-tiba secanggung itu hanya karena kejadian semalam, hal seperti ini bukan terjadi pertama kali bagi mereka.

Masih dengan keadaan yang canggung mereka menyantap sarapan mereka tanpa adanya obrolan apapun, mereka fokus dengan sarapannta masing-masing.

"Bina?" Panggil Afnan memulai obrolan.

"Iya Kak?" Jawab Ameira.

"Nanti siang lo gak ada acara apa-apakan?" Tanya Afnan kepada Ameira.

"Emm.. Gak ada sih Kak, emangnya kenapa?" Tanya Ameira kembali.

"Lo bilang Bunda sakitkan, gue mau jenguk Bunda" Sebenarnya Afnan hanya ingin memastikan kalau apa yang diucapkan Ameira semalam adalah benar.

"Lo ikut gue jenguk Bunda" Lanjut Ameira.

"I-iya Kak" Ameira sedikit gugip, kalau benar nanti siang Afnan akan menjenguk Bundanya maka Ameira harus mengabari Aqlan agar laki-laki itu tidak datang ke rumah sakit.

Karena kalau sampai Afnan dan Aqlan bertemu maka Afnan bisa saja salah paham atau mungkin saja Afnan akan tahu kalau Aqlan adalah Kakak Ameira, mungkin akan lebih baik kalau Afnan tahu masalah ini tapi sepertinya ini terlalu cepat untuk Afnan tahu.

Sebenarnya Afnan bukan hanya ingin menjenguk mertuanya itu,dia juga ingin menyakinkan dirinya kalau semalam Ameira diantar oleh Aqlan hanyalah sebuah kebetulan, entahlah rasanya Afnan ingin mengetahui apa sebenarnya niat Aqlan padanya yang selalu saja mendekati Ameira.

Karena Afnan khawatir jika Aqlan memanfaatkan Ameira untuk membalaskan dendamnya, Afnan berpikir mungkin saja itu terjadi apalagi masalah ini masih menjadi masalah yang rumit. Meskipun saat ini Afnan sudah tidak memiliki hubungan lagi dengan Tasya.

"Nanti kalau lo selesai kelas, lo tunggu gue di parkiran" Ucap Afnan setelah ia menghabiskan sarapannya.

Ameira terdiam sejenak, "Kak gimana kalau aku tunggu di depan halte aja" Ujar Ameira ragu.

Ameira tidak ingin kalau ia menunggu diparkiran, Ameira takut kalau ia menunggu diparkiran nanti ada mahasiswa yang melihat dan menyebarkan rumor yang tidak-tidak. Kalaupun memang ada rumor antara Ameira dan Afnan sebenarnya tidak masalah karena toh mereka memang sudah menikah tapi tetap saja Ameira tidak mau menjadi sasaran empuk untuk menjadi bahan gosip satu kampus.

WAKTU untuk SABINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang