39. Mulai Terpesona

684 31 0
                                    

Sebelum membaca jangan lupa untuk follow dulu ya☺
Selamat membaca....
-
-
-
-
"Semakin diperhatikan semakin membuatku terkagum dengan gadisku"
-
-
-
-
-

Hari ini adalah hari pertama mereka melakukan kegiatan sosial mereka setelah mereka sampai kemari, kegiatan ini sebenarnya selalu diadakan setiap tahunnya di kampus mereka.

Mereka akan dibagi beberapa kelompok yang terdiri dari campuran senior dan junior, mereka juga memiliki tugas yang akan mereka lakukan selama kegiatan ini.

Mulai dari mengajar anak-anak, membantu para petani, ataupun membantu warga dalam memperbaiki lingkungan sekitar secara gotongroyong.

Ameira kali ini diberikan tugas untuk mengajar anak-anak disana, mulai dari membaca, menghitung dan semua pelajaran dasar yang bisa diajarkan kepada anak-anak disana.

Sedangkan Afnan memiliki tugas untuk membantu warga disana membersihkan lingkungan mereka, semuanya memiliki tugas untuk membantu para warga disana.

Pandangan Afnan selalu tertuju pada Ameira yang selalu terlihat bahagia dan tersenyum lebar saat ia mengajar anak-anak disana membuat Afnan juga tanpa sadar tersenyum tipis.

"Bersyukur banget gue punya istri sebaik Sabina" Batin Afnan yang tiba-tiba saja membayangkan masa depannya nanti setelah mereka memiliki anak.

Bagaimana Ameira akan berperan sebagai ibu yang penyayang dan mengajari anaknya belajar, Afnan  terus saja memperhatikan Ameira dan membayangkan suatu saat dia memiliki anak bersama Sabina dan hidup mereka di penuhi kebahagiaan.

"AFNAN WOIII" Tegur Zafran yang kini kesal karena Afnan yang tanpa sadar menyapu kakinya terus-menerus.

"Apaan sih lo berisik anjing" Balas Afnan yang kesal juga karena suara Zafran.

"Fokus boss dari tadi lo nyapu kaki gue bego" Ujar Zafran.

Afnan yang baru sadar hanya menanggapinya dengan cengiran tanpa sambil memasang wajah polos tanpa dosanya, "Lagian siapa suruh kaki lo disini".

" Hahh... Untung lo sobat gue kalau bukan udah gue sleding juga pala lo" Ucap Zafran yang menahan diri untuk tidak menyeleding Afnan.

"Sebelum lo sleding kepala gue, gue duluan yang bakal potong kaki lo" Ancam Afnan tidak mau kalah.

"Lo yang salah juga lo yang lebih sadis, emang sobat biadab lo" Balas Zafran.

"Liatin siapa sih?" Tanya Zafran yang terheran-heran karena Afnan yang sangat fokus pada pandangan didepan sana.

Zafran mengikuti arah pandang Afnan karena begitu penasarannya, setelah lahir diikuti Zafran tersenyum dan menepuk bahu Afnan.

"Emang ya Karma itu bisa datang tanpa diduga-duga" Celetuk Zafran.

"Gak jelas lo" Ujar Afnan yang belum paham dengan apa yang dikatakan Zafran.

"Untung ajah lo udah sadar kalau belum juga sadar udah gue embat tuh Ameira" Zafran berusaha menggoda Afnan.

Mendengar itu kini tatapan mata Afnan beralih kepada Zafran dan menatap Zafran dengan tajam seakan Afnan siap menerkam Zafran.

"Busett serem amat cokkk" Zafran langsung menampar wajah Afnan pelan untuk membuat Afnan tidak menatapnya lagi.

"Sekali lagi lo ngomong ngasal kaya tadi gue gak akan segan tendang lo" Ancam Afnan kepada Zafran.

WAKTU untuk SABINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang