27. Berusaha Kuat

747 33 3
                                    

Sebelum membaca jangan lupa untuk follow dulu ya☺
Selamat membaca....
-
-
-
-

'Sekuat apapun aku bertahan,kalau rasa sakit ini terus mnghujam hatiku. Aku tidak akan bisa menahan sakit itu lebih lama,aku hanya manusia biasa yang bisa kapan saja hancur'
-

-
-
-

Ameira pulang dengan keadaan hati yang sakit,ia tidak tahu harus menanggapi semua ini seperti apa,pernikahan yang sekan-akan menjadi bahan permainan.Ameira tidak pernah berharap kalau pernikahannya akan bernasib seperti ini.

Pernikahan yang hadir karena keterpaksaan,kehidupan suami-istri yang hanya sebagai status dimata keluarga dan sebagai orang asing dimata orang lain.Kalau ada yang bertanya kepada  Ameira apa ini melelahkan,Ameira akan bilang iya ini melelahkan.

Kehidupannya sekarang terlalu banyak drama yang harus ia perankan, Ameira juga tidak menyangka hal ini akan menjadi bagian dalam kehidupannya, tapi Ameira selalu yakin kalau semua yang terjadi pada dirinya adalah salah satu bentuk kepercayaan Tuhan kepadanya.

Karena Tuhan tahu kalau Ameira ini mampu untuk menjalani semua ini, sebagai manusia kita hanya menjalankan apa yang diperintahkannya berdo'a dan berusaha tentang hasilnya semua Ameira serahkan kepada pemilik semua yang ada didunia ini.

"Assalamu'alaikum" Ucapan salam dari seseorang yang baru memasuki rumah.

"Wa'alaikumsalam" Jawab Ameira.

"Baru datang?" Tanya seseorang itu yang tak lain adalah Afnan.

"Nggak udah dari tadi" Jawab Lyra sebenarnya.

Afnan hanya mengangguk-angguk saja menanggapi jawaban Ameira, kini Afnan duduk disamping Ameira dan menyenderkan Kepala tiba-tiba dibahu Ameira,membuat gadis itu kaget.

"Ken-apa Ka-k" Tanya Lyra gugup.

"Kenapa apanya?" Afnan kini malah balik bertanya.

"Nggak bukan apa-apa" Ucap Ameira lagi, ia tidak tahu harus berbicara apa sekarang.

Terkadang Ameira tidak mengerti dengan setiap tindakan kecil yang Afnan tunjukkan, contohnya seperti sekarang dengan tiba-tiba Afnan menyenderkan Kepala dibahu Ameira.

"Besok lo nggak usah bikin bekal ya" Ucap Afnan yang tengah menyenderkan kepalanya dibahu Ameira.

"Kenapa Kak?" Tanya Ameira,ia menjadi semakin yakin sekarang kalau hubungannya dengan Afnan tidak akan pernah menjadi lebih baik.

"Besok gue ada janji soalnya" Jawab Afnan dengan santainya,tapi jawaban itu semakin membuat Ameira overthingking.

Ameira sudah terlalu percaya diri karena perubahan Afnan padanya yang ternyata masih sama saja,perubahan Afnan itu mungkin hanya sebatas rasa tanggung jawab Afnan atau memang Afnan berusaha untuk tidak memperlihatkan ketidaksukaannya kepada Ameira.

"Janjian sama siapa kak?" Tanya Ameira yang kini terlihat sangat begitu bodoh,tolong siapapun ingatkan Ameira untuk tidak banyak bertanya mengenai privasi Afnan.

"Tasya" Jawab Afnan yang sangat begitu tidak merasa ragu ataupun canggung karena membicarakan gadis lain didepan istrinya sendiri.

WAKTU untuk SABINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang