44. Fakta Mengejutkan

746 36 7
                                    

Sebelum membaca jangan lupa untuk follow dulu ya☺
Selamat membaca....
-
-
-
-
"Hampir saja, aku akan memanfaatkan adikku untuk melawan musuhku"
-
-
-
-

Hari ini Ameira tidak diizinkan untuk masuk kampus oleh Afnan, karena Afnan tidak mau kejadian kemarin terulang lagi. Afnan tidak mau kalau sampai Ameira pingsan lagi saat dirinya tidak ada di dekat Ameira.

"Lo istirahat aja beberapa hari, gue bakal bilangin ke dosen lo kalau lo sakit" Ucap Afnan sebelum ia berangkat ke kampus.

"Kak sebenernya aku udah sehat kok, jadi kalau masuk kampus juga gak apa-apa" Balas Ameira yang merasa ia tidak perlu meliburkan diri.

"Kalau udah sehat semalam lo gak akan mungkin demam tinggi, gak usah maksain diri ke kampus" Ucap Afnan, awalnya semalam Afnan masuk kamar Ameira hanya untuk mengecek apakah gadis itu baik-baik saja tapi saat ia masuk ke kamar Ameira.

Dia melihat wajah Ameira yang begitu pucat, semalam juga gadis itu terlihat tidak nyaman suhu tubuhnya pun tinggi. Itu kenapa sekarang Afnan melarang Ameira untuk masuk Kampus.

"Libur beberapa hari gak akan bikin nilai lo jelek kok, jadi mahasiswi gak perlu rajin-rajin amat. Lagian libur lo juga karena lo sakit bukan bolos" Ujar Afnan panjang lebar.

Ameira hanya terdiam, ia tidak bisa menyela satu katapun karena Afnan terus berbicara.

"Ouh iya kalau lo butuh apa-apa lo bisa panggil Bi Inah, gue juga udah bilang sama Bi Inah buat bikinin lo sarapan"

"Satu lagi, tangan lo gak apa-apakan?" Tanya Afnan yang membuat Ameira mengeryit.

"Tangan aku baik-baik aja kok kak" Jawab Ameira seadaan karena memang tangan Ameira tidak apa-apa.

"Kalau tangan lo sakit atau lo ngerasa tangan lo mulai sakit, lo langsung telpon gue aja. Soalnya semalam gue lihat tangan lo lebam, mungkin lo gak sadar kejedot atau kena apa gitu tangan lo, biasanya kalau luka yang gak disadari itu suka sakitnya terakhir" Cerocos Afnan.

"Jadi kalau lo ngerasa tangan lo sakit lo langsung kabarin gue Oke" Lanjut Afnan, hari ini Afnan benar-benar banyak sekali bicara bahkan Ameira sama sekali tidak bisa membuka suaranya karena saking banyaknya Afnan bicara hari ini.

Disatu sisi dia senang tapi disisi lain Ameira mulai khawatir, dia tidak tahu Afnan akan menyadarinya kapan tapi cepat atau lambat pasti Afnan akan mengetahuinya.

Ameira harap Afnan tidak menyadarinya dalam waktu dekat ini, Ameira tidak mau Afnan memperlakukan Ameira dengan sangat baik hanya karena kasihan kepada Ameira. Ameira ingin merasakan kasih sayang Afnan tanpa Afnan tahu kalau Ameira tengah sakit.

"Kak aku baik-baik aja, kalau Kak Afnan terus ngomong yang ada Kak Afnan telat ke kampus" Ujar Ameira berusaha untuk tetap terlihat tenang.

"Oke gue pergi, inget kalau lo ada apa-apa hubungi gue" Ucap Afnan yang terus mengingatkan Ameira.

"Iyah Kak" Jawab Ameira sembari menyalimi tangan Afnan sebelum laki-laki itu benar-benar pergi.

Setelah Afnan pergi Ameira melihat tanggal didalam ponselnya udah hampir 1 bulan ini ternyata Ameira belum melakukan check up kembali, sepertinya sekarang ia harus melakukan check up apalagi ini adalah kesempatan yang bagus agar tidak ada yang curiga dengan Ameira.

Ameira mulai bersiap-siap untuk pergi ke rumah sakit untuk melakukan check up. Ameira harus memanfaatkan hal ini karena kalau tidak akan susah untuk Ameira melakukan Checkup.

"Non mau kemana?" Tanya Bi Inah yang melihat Ameira turun dari tangga dengan pakaian yang rapih.

"Aku mau ke rumah Bunda Bi" Jawab Ameira berbohong, sebenernya Ameira tidak mau berbohong seperti ini tapi kalau tidak berbohong Bi Inah akan curiga dan memberitahukan kepada Afnan.

WAKTU untuk SABINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang