48. KEKHAWATIRAN BERLEBIH

620 34 0
                                    

Sebelum membaca jangan lupa untuk follow dulu ya☺
Selamat membaca....

-
-
-
"Jika kekhawatiran itu hadir apa ini adalah sebuah perasaan sayang?"
-
-
-

"Pagi" Sapa Afnan setelah turun dari kamarnya kepada Ameira.

"Pagi Kak" Jawab Ameira ragu, rasanya ada yang aneh saat Afnan menyapanya di pagi hari seperti ini, mungkin karena ada Tante Sella. Pikirnya.

Sepertinya Afnan menyapa Ameira pagi ini ingin menunjukkan kepada Tante Sella kalau hubungan mereka baik-baik saja, mungkin juga Afnan ingin menampilkan keharmonisan di depan Tante Sella.

"Aduhh pasutri baru saling sapa di pagi hari sosweet banget sih, Gak sekalian morning kissnya Nan" Goda Tante Sella yang senang melihat kedua pasangan muda yang saling sapa di pagi hari.

"Apaan sih Tan gam jelas" Balas Afnan dengan wajah datarnya.

"Gak usah malu-malu gitu kali, kalau mau morning kiss Tante bakal tutup mata kok" Ucap Tante Sella sembari menutup matanya dan memberikan celah pada jari-jarinya dan tetap bisa mengintip.

"Dari pada Tante banyak ngomong mending fokus aja sama masakan Tante,jangan kebanyakan ngomong yang ada nanti gosong tuh makanannya" Ucap Afnan yang sudah mulai merasa kesal.

Sebenarnya inilah perilaku Afnan saat bersama dengan Tantenya, saat mereka bertemu selalu saja mereka berdebat panjang lebar entah itu masalah kecil atau pun tidak.

Afnan sebenarnya tidak ingin menanggapi tapi ia selalu tidak tahan dengan omongan ataupun omelan Tantenya itu, sampai akhirnya Afnan pasti akan menjawab.

Bisa dibilang Afnan akan irit bicara dengan orang-orang tertentu, begitupun sebaliknya Afnan akan menjadi banyak bicara dengan orang-orang terdekatnya walaupun itu adalah suatu perdebatan lebih tepatnya.

Ameira yang memperhatikan hanya bisa diam, ini pertama kalinya Ameira melihat interaksi yang begitu dekat antara Tante Sella dengan Afnan.

"Kak Afnan lucu juga ternyata kalau lagi sama Tante Sella" Batin Ameira sembari melirik sekilas Afnan yang masih berdebat dengan Tante Sella.

"Dih, makanan yang Tante masak gak akan pernah gosong. Tante mah ahli dalam memasak, Mas Fajar ajah selalu nambah kalau makan masakan Tante" UcaUcap Tante Sella membanggakan dirinya.

"Kayanya Mas Fajar itu khilaf  Tan, dia itu terpaksa makan masakan Tante" Balas Afnan yang tidak senang dengan ucapan Tantenya yang membanggakan dirinya.

"Enak aja, Mas Fajar itu bukan Khilaf emang beneran suka sama masakan Tante. Apalagi Tante masaknya pake cinta dan kasih sayang" Ujar Tante Sella tidak mau kalah.

"Dihh Alayyy" Afnan bergidik mendengar penuturan Tante Sella.

"Alahh sekarang bilang begitu, padahal kamu juga suka masakan Ameira yang di kasih Cinta dan kasih sayang. Iyakan Ra" Ucap Tante Sella yang membuat Ameira gugup.

"Ahh" Gugup Ameira, sebenarnya Ameira memasak pun Afnan kadang-kadang memakannya.

"Emang lo kalau masak pake Cinta?" Tanya Afnan kepada Ameira.

"Ha-emm" Mendapatkan pertanyaan mendadak seperti itu dari Afnan membuat Ameira bingung sendiri harus menjawab apa.

"Ya pasti dong, kalau gak pake Cinta rasanya gak akan mungkin enak" Sela Tante Sella.

WAKTU untuk SABINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang