24.Merawat Ameira

968 46 4
                                    

Sebelum membaca jangan lupa untuk follow dulu ya☺
Selamat membaca....
-
-
-
-


Keadaan Ameira kini mulai stabil, semalam Afnan menjaga Ameira dengan telaten. Meskipun awalnya Afnan diusir Ameira.

Waktu kini sudah menunjukkan pukul 05:00 pagi dan Ameira terbangun karena ia merasakan lengannya begitu berat, seperti ada seseorang yang meniduri lengannya.

Ameira kaget saat melihat kepala Afnan yang tertidur diatas lengannya, pantas saja lengannya berat. Ameira mencoba bergerak pelan-pelan, namun pergerakan itu malah membuat Afnan terusik dan bangun.

"Sorry gue ketiduran, tangan lo pegel ya?" Ujar Afnan sembari memijit lengan Ameira.

"Nggak kok Kak, kak Afnan dari kapan dikamar aku bukannya-" Ameira menarik lengannya dan mempertanyakan sejak Kapan Afnan berada dikamarnya namun Afnan langsung memotong ucapan Ameira.

"Gue cuman mau mastiin lo baik-baik ajah, kalau gue gak tungguin terus terjadi sesuatu sama lo gue gak bakal tau. " Jelas Afnan.

"Makasih Kak".

Ameira berusaha untuk bangun dan Afnan dengan sigap membantu Ameira, " Mau kemana?" Tanya Afnan kepada Ameira.

"Aku mau wudhu udah adzan subuh kan".

"Sini gue bantu, atau mau gue gendong?" Tawar Afnan kepada Ameira yang langsung ditolak.

"Gak usah Kak aku bisa jalan sendiri"

"Yakin?".

"Iya Kak" Baru saja jawab pertanyaan Afnan dengan percaya diri. Tiba-tiba Ameira terjatuh saat mencoba untuk berdiri dari duduknya.

"Nah jatuhkan"

"Udah deh gue bantuin lo gak usah nolak" Ucap Afnan dan akhirnya membantu Ameira berdiri dan memapahnya.

Keduanya kini sudah selesai melaksanakan sholat subuh dan ini juga menjadi yang pertama bagi Ameira sholat berjamaah bersama Afnan.

Sebelumnya memang Ameira selalu melaksanakan sholat sendiri meskipun ia sudah memiliki imam, sepertinya hal ini tidak akan terjadi 2 kali. Apalagi jika Ameira mengingat kembali surat perjanjian itu.

Sebelum Ameira beranjak dari sejadah lengannya sudah lebih dulu ditahan Afnan membuat Ameira kembali duduk.

"Kenapa Kak?".

Afnan mengulurkan tangannya kepada Ameira,
"Disalimin tangannya kali malah diem" Celetuk Afnan yang menunggu  Ameira untuk menyaliminya tapi Ameira malah diam tak bergerak sedikitpun.

"Buruan pegel nih" Titah Afnan yang langsung disalimi oleh Ameira dengan cepat.

Setelah menyalimi Afnan, Ameira kembali bersiap untuk beranjak dari duduknya namun lagi-lagi Afnan menahannya membuat Ameira kembali duduk dihadapan Afnan.

"Kenapa lagi?" Tanya Ameira.

Tanpa berkata apapun Afnan mencium kening Ameira singkat dan itu berhasil membuat Ameira terdiam begitu lama.

Ameira tidak percaya dengan apa yang dilakukan Afnan kepadanya. Afnan memperhatikan Ameira yang masih membeku karena ulahnya.

"Baru dijidat belum di pipi tapi efeknya udah bisa sampai bikin lo membeku ya" Goda Afnan membuat Ameira kembali menyadarkan dirinya.

"Kak Afnan apa-apaan sih gak sopan" Ujar Ameira dengan sedikit nada kesal.

"Lah gak sopan gimana maksudnya?"

"Ya gak sopan main nyium tanpa izin"

"Emang ada suami kalau mau nyium istrinya harus izin dulu?"

Terdiam beberapa detik,tapi benar juga apa yang dibilang Afnan lagiankan Ameira itu istrinya Afnan. "Gak sih tapi-" Ameira menggantungkan ucapannya.

WAKTU untuk SABINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang