12. Jagoan?

725 28 1
                                    

Sebelum membaca jangan lupa untuk follow dulu ya☺
Selamat membaca....
-
-
-
-

Pagi ini Kampus Universitas Arthanda dihebohkan dengan pertengkaran antara TroubleMakers Kampus dengan  Ketua Geng Motor Kampus.

Dilapangan Kampus kini sudah di penuhi kerumunan Mahasiswa yang menonton pertengkaran kedua orang itu.

Bahkan banyak pula Mahasiswa yang memvidiokan kegiatan Baku hantam antara TroubleMakers kampus dengan Ketua Geng Motor Kampus itu.

Apalagi Mahasiswa laki-laki yang memihak dan memberi dukungan antara TroubleMakers atau Ketua Geng Motor.

Semua yang melihat pertengkaran itu hanya menjadikan itu sebuah tontonan tanpa ingin memisahkan perkelahian keduanya.

"STOOPP" Teriakan itu terdengar lantang dari seseorang yang tak lain adalah Ketua BEM kampus yaitu Raif.

Tapi, sayang teriakan Raif tak dihiraukan oleh kedua orang yang kini masih saja baku hantam.

"GUE GAK AKAN PERNAH BIARIN HIDUP LO TENANG " Ujar Lelaki yang diyakini adalah Ketua Geng Motor kampus.

"ANJING LO" Bentak sang Lawan dengan penuh emosi yang tanpa ragu meninju sudut bibir lawannya.

"LO BAHKAN YANG LEBIH ANJING"

"GUE UDAH PERINGATIN LO, JANGAN  LO LIBATIN DIA BANGSAT"

"LO TAKUT SEMUANYA KEBONGKAR"

"BACOT"

Percakapan antara keduanya membuat Mahasiswa yang melihatnya nampak bingung, sebenarnya apa yang sedang mereka bahas.

Banyak orang yang menebak-nebak kalau mereka memiliki masalah pribadi yang begitu besar dan banyak orang yang menebak kalau permasalahan mereka karena perempuan yang mereka sukai,Dan masih banyak lagi tebakan-tebakan lain.

Dilain tempat Safa dan Ana menghampiri Ameira yang berada di perpustakaan. "Ameeiiiiii gaswaaaattt" Teriak Ana membuat Ameira yang sendari fokus dengan buku bacaannya menutup kedua telinganya.

"Suttt jangan teriak ini perpus" Tegur penjaga perpustakaan kepada Ana yang hanya dibalas dengan cengiran Ana.

"Ikut kita sekarang" Safa langsung menarik lengan Ameira keluar Perpustakaan diikuti oleh Ana.

"Safa ada apa sih?" Tanya Ameira yang menahan lengan Safa yang menariknya.

"Kak Afnan"

"Terus?" Jawab Ameira bingung.

"Ihh Ameii suami lo itu lagi baku hantam" Celetuk Ana.

Safa yang kaget dengan ucapan Ana langsung membungkam mulut Ana, " Gak usah teriak dodol" Pekik Safa.

Untung saja tidak ada orang lain selain mereka yang berada disana, Ana yang masih dibungkam mulutnya mencoba untuk melepaskan lengan Safa yang masih betah bertengger didepan mulutnya.

"Iihh lepas tangan lo bau tau" Omel Ana saat sudah melepaskan lengan Safa.

"Ana tadi bilang Kak Afnan berantem?" Tanya Ameira kembali memastikan ucapan Ana.

"Iya Kak Afnan berantem katanya sama Ketua geng motor" Jawab Safa.

"Sekarang Kak Afnan dimana?" Tanya Ameira menanyakan keberadaan Afnan.

"Masih baku hantam dilapangan kayanya" jawab Ana, tanpa memperdulikan  kedua temannya Ameira pun berlari menuju lapangan tempat dimana katanya Afnan bertengkar.

Ameira menerobos semua kerumunan sampai ia kini berada di depan melihat jelas perkelahian kedua lelaki itu dan melihat siapa yang bertengkar dengan Afnan.

WAKTU untuk SABINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang