2 | Trauma

2.9K 219 16
                                    


Gadis yang masih bergelung dalam selimut itu mengernyit ketika merasa ada tetesan air mengenai wajahnya. merasa terganggu, dia mengerjapkan mata nya dan betapa terkejutnya ia ketika membuka mata. Dia melihat seseorang memunggungi dirinya, ah kenapa ada pria dikamarnya. Apa dia sedang diculik ? Tunggu. Ini bukan kamar nya.

"Aaaa siapa Lo? om bian tolong! zea diculik!" teriak zea keras, sampai orang yang memunggungi nya tersentak dan langsung membalikan badannya.

Bian berdecak kesal. "Kebanyakan nonton drama nih anak"

"om bian? Kirain gue tadi penculik loh" ia baru sadar kalau kemarin dia pergi kerumah oma nya lalu ketiduran dimobil, dan bian lah yang memindahkannya.

"Bangun tidur bukannya baca do'a, malah teriak-teriak"

"Do'a mau makan?" Sahut zea lingling.

"Do'a masuk wc-- ya kan lo baru bangun! berarti harusnya do'a apa?"

Masih dengan setengah sadar, zea menggaruk pipinya "apa?"

"Allahuakabar!"

Zea cengengesan, "pagi-pagi udah marah-marah si om. cepet tua loh"

"Lo kali yang cepet tua, bangun suka siang. Cantiknya keburu dipatok ayam loh" Ucapnya lalu menarik selimut zea.

Zea cemberut karna selimutnya tiba-tiba ditarik. Padahal kan dia masih ingin melanjutkan mimpi yang sempat tertunda barusan. mana dalam mimpi dia sedang ditembak cogan.

" ah elah apasih om pagi-pagi, ngantuk nih" ketus nya.

"Sarapan dulu" perintah bian sambil berlalu pergi.

Oke 5 menit lagi lah. Gak apa-apakan? Batinnya bermonolog.

"Gaada tidur lagi! klo dalam 5 menit lo belum sampai, lo harus terima konsekuensinya!" Teriak bian dibalik pintu.

"Anjir, udah kaya cenayang lo, tau dari mana klo gue mau bocan lagi!"

*

Setelah sarapan zea ingin mengajak bian keliling komplek, soalnya sudah sangat lama gak jalan bareng sama om nya.

Di ingat-ingat sudah hampir 12 tahun dia tidak kemari, mama nya tentu saja sering mengajaknya, tapi dia selalu menolak.

"Om bian!" Panggilnya ketika melihat bian hendak masuk ke kamarnya.

Bian mengangkat sebelah alis nya.

" jalan-jalan yuk om. Keliling komplek. Soalnya kangen banget sama suasana disini." gadis berambut sepunggung itu berkata dengan binar semangat.

"Males" jawabnya datar.

"Singkat, padat, nyakitin. Tipe-tipe orang yang cepet menua"

"Asal menuanya sama lo sih, gue mau"

"Lo ngarep jadi suami gue?" Tanya zea

"Menua barengan artinya gak harus nikah,zea"

"Terus?"

"Lo jadi babu dirumah tangga gue sampai tua" paparnya dengan ringan.

Seketika ucapan bian barusan menyulut emosinya, lalu membawa tangannya untuk memukul bahu bian dengan brutal.

"Haha.. aduh-aduh sakit zea! Kan itu juga menua bersama. Salah gak gue?"

"Arggh kesel banget tau gak" zea cemberut, lantas menyilangkan tangannya didada

Bian tertawa melihat wajah kesal zea.

"Dasar om bijel!"

" bahasa bayi apalagi tuh"

"OM BIAN JELEK" pekiknya kesal, lalu pergi dengan kaki yang dihentak-hentakan

My Love Story With UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang