Sekarang rasanya agak sedikit berbeda ketika berangkat kuliah di antar oleh laki-laki itu.
Padahal sudah setiap hari seperti agenda rutinan kegiatan itu terjadi. Mungkin karna saat ini statusnya tidak hanya menjadi keponakannya tapi juga pacar rahasianya.
Duh, jantung Zea selalu akan lari ketika melihat senyum menawan pacar barunya, Padahal kemarin-kemarin ogah banget. Cinta mengubah segalanya menjadi indah ya? Bak taik kucing yang menyamar menjadi coklat dan baygon seperti kue kuping gajah. Semembegokan itu?
Bian sedari tadi menggelengkan kepalanya sembari tersenyum kecil melihat gadis disampingnya. Cantik sih oke, fashionable apalagi. Tapi masa iya penampilan sudah serupa tuan putri tapi kelakuannya tak tahu malu seperti itu.
"Udah dapet berapa kilo emasnya, cantik?" sindir Bian.Sontak sang empu langsung menoleh dengan cengiran tak tau malunya iya menjawab, "nih udah dapet seraup, mau?" Zea menyodorkan telunjuknya ke arah Bian, yang seketika berjingkat jijik.
"Masya Allah punya pacar gini amat ya, gue" ringis Bian pelan, seraya mengelus dadanyam
Zea mendengarnya makin cekikikan. Siapa suruh mengganggu ritual khusuknya. Padahal tadi Zea sudah sembunyi-sembunyi loh, hadap kaca mobil sembari menutupi wajah bagian sampingnya.
"Harusnya lo itu bersyukur, laki-laki mana yang pernah liat seorang gadis bak model kayak gue ngupil? GAK ADAA.. SERIUS GUEE" ucap Zea heboh.
Bian mendengus, jadinya kan dia merasa antara di spessial kan dan tidak diadilkan oleh pacarnya. Spessial, karna hanyalah dia sendiri yang mengetahui ke absurdan perempuan itu, dan tidak adil karna hanya dia yang tahu buruknya.
Menurut pikiran bijak Bian, harusnya Zea mengkoar-koarkan hobi ngupilnya ke cowok lain, biar sekalian banyak yang ilfeel. Jadinya pacarnya itu aman dari buaya-buaya haus cecan.
Tapi itu gila.
Bian mulai somplak.
Sekali lagi, cinta amat sangat membegokan.
Zea melotot, hidungnya pun kembang kempis seperti kucing mencium keberadaan tikus. "Omay omayy!! Bau sampah apa ini! Iuuuuh"
Perempuan berlesung itu menatap lelaki disampingnya horor, dan saat itu juga langsung dibalas dengan ekspresi tak berdosanya.
Zea terkejut.
Laki-laki yang sangat dielu-elukan kaum hawa itu membuat dirinya tak habis pikir.
"Bau taik! udah gak pup berapa hari lo!"
Cengiran menawan Bian keluar, "kelepasan."
"Kenapa gak ditahan siii"
"Ditahan itu penyakit, gue barusan nyari pahala dengan meringankan beban para dokter" ucap Bian santai dengan pandangan terfokus ke depan.
Padahal diam-diam Bian tersenyum bangga karna telah berhasil menyelesaikan misi yang kata temannya bisa membuat seseorang berjodoh.
Konyol.
Bian percaya saja dengan mitos kentut di depan pacar bisa menjadikannya berjodoh. Tapi tidak masalah. akan ia sebut itu sebagai salah satu bentuk usaha untuk memiliki.
***
"Rara amandel cuyungkuhhh! Sini lo" panggil seorang gadis dengan rambut berwarna pink disebagian helai.
Yang dipanggil menoleh dengan raut muka kusutnya. Ya, siapa lagi yang bisa merubah nama orang lain dengan seenaknya kalau bukan Zea Fahreya, kawan tak berotaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Story With Uncle
HumorCinta tak harus memiliki? Omong kosong. Nyatanya hati kecilmu menginginkan untuk bisa memilikinya. Itulah yang dirasakan Zea Fahreya, gadis yang terjebak dengan perasaan cinta yang salah terhadap Omnya. Lalu, bagaimana ketika takdir mempersatukan me...