Lily terbangun dengan rasa pegal hampir di seluruh bagian tubuhnya. Terutama bagian tubuh bawahnya yang terasa pegal,pedih dan nyeri secara bersamaan. Ia meregangkan otot-ototnya yang terasa sangat kaku lalu dengan malas ia mulai membuka mata karena merasakan hawa dingin yang merayapi tubuhnya. Suasana di luar sepertinya masih gelap, karena jam dinding di kamarnya baru menunjukkan pukul 03.00 dini hari. Itulah yang bisa ia simpulkan ketika hanya ada cahaya temaram di ruang kamarnya. Ia mengedarkan pandangan kesekeliling dan kembali memejamkan mata dengan wajah merona karena malu saat bertemu tatap dengan sepasang mata hazel yang sedang mengamati dirinya. Sebelumnya Lily tidak sadar bahwa sejak tadi Nathan terus memperhatikan segala gerak dan guratan ekspresi di wajahnya dengan senyuman manis yang begitu tampan, bahkan Nathan sudah memandangi Lily saat gadis itu masih terlelap tadi sampai Lily terbangun. Nathan terlalu bahagia karena apa yang baru saja ia alami. Ia bahkan tak berani tidur karena takut jika semuanya akan menghilang esok hari saat ia bangun dari tidurnya
"Nathaann,,,jangan di lihatin iicchhh,," rengek Lily merasa malu dan tak mau membuka matanya karena akan melihat ekspresi Nathan yang sedang tersenyum saat memperhatikan dirinya. Ia bahkan menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan untuk menghindari tatapan Nathan.
"Kamu ngerengek gitu godain aku lagi bukan?" Tanya Nathan sambil terkekeh melihat sikap Lily,dan malah sengaja menggoda gadis itu dengan kata-katanya
"Siapa yang godain kamu, enak aja huuu,,," celetuk Lily tak terima, namun ia masih saja meringkuk sambil sibuk menutupi wajahnya tanpa sadar bahwa tubuhnya kini tak tertutup sehelai benang-pun karena selimut yang ia pakai sudah terjatuh di lantai. Nathan tertawa mendengar ucapan Lily dan ia sadar jika Lily mungkin merasa kedinginan, Nathan lalu meraih selimutnya yang terjatuh di lantai dan menutupi tubuh mereka berdua dengan selimut itu. Kemudian ia merengkuh tubuh Lily menenggelamkan gadis itu dalam dekapannya.
"Nanti kamu masuk angin sayang kalau nggak pake selimut, emang lupa ya kalau kita belum pakai baju" gumam Nathan sambil mengeratkan pelukannya di tubuh Lily,namun Lily yang baru teringat dengan keadaannya saat itu terkesiap dan menegang menyadari kebodohannya "sshhh,,,udah nggak usah tegang gitu,tarik napas sayang,relaks. Kalau kamu terlalu tegang,nanti yang di bawah sana makin tegang juga loh,," Nathan mengecup puncak kepala Lily setelah mengatakan itu,namun Lily yang baru mengerti dengan maksud dari kata-kata Nathan karena merasakan sesuatu menggajal dan mendesak di bagian perutnya yang menempel di tubuh lelaki itu segera membuka mata dan menurun kan tangan yang menutupi wajahnya untuk bisa menatap manik hazel Nathan dengan penuh tanya
"Aku kira sebelumnya kamu nggak pernah tertarik sama aku. Ternyata cuma karena aku tegang aja kamu bisa ikutan tegang. Kenapa selama ini kamu kelihatan kaya nggak tergoda gitu sama aku?" akhirnya pertanyaan yang selama ini Lily pendam terucap juga. Nathan sempat terdiam dan sedikit berfikir mencerna pertanyaan Lily, namun di luar dugaan,Nathan justru tertawa karena pertanyaan itu sambil mengacak puncak kepala Lily gemas
"Hahahaa,,ada-ada aja kamu.Kok kamu bisa mikir begitu?" Tanya Nathan setelah tawanya reda walaupun senyuman yang terlihat geli masih terukir jelas di wajahnya membayangkan pemikiran Lily selama ini tentang sikapnya.
"Ya soalnya kamu kelihatannya nggak tertarik gitu sama aku" jawab Lily sesuai dengan apa yang ia kira selama ini,dengan wajah yang terlihat kesal karena tanggapan Nathan sebelumnya
"Apa karena aku nggak pernah minta making love ke kamu gitu?" Tanya Nathan sambil terus memperhatikan mimik wajah yang Lily buat. Dan benar saja tebakannya karena Lily menjawab pertanyaan yang ia ajukan dengan menganggukkan kepala lengkap dengan bibir manyunnya yang menggemaskan "hahaha,,,,ngaco' kamu sayang" Nathan kembali memeluk tubuh Lily semakin erat, namun Lily malah terlihat semakin kesal karena bukan jawaban yang ia dapat,tapi malah Nathan yang terus menertawakan dirinya " dengerin ya sayangku" ucap Nathan sambil membelai kepala Lily lembut dan penuh kasih sebelum melanjutkan kata-katanya
"selama ini aku nggak mau kamu mikir kalau aku cinta sama kamu cuma karena seks. Aku mau kamu tau kalau tanpa itu pun aku akan tetap mencintai kamu sepenuh hati. Aku juga nggak mau kamu nilai aku sama seperti apa yang banyak orang ketahui tentang diri aku. Kalau bicara soal ingin atau nggaknya aku bercinta sama kamu,bagaiman aku nggak ingin kalau setiap kali denger kamu panggil nama aku atau saat aku ngebayangin wajah kamu saja udah bikin gairah aku naik. Kamu tau nggak kalau selama ini sebenarnya aku selalu berusaha nahan diri untuk nggak ngikutin nafsu aku kalau kita lagi bermesraan?" Lily mengankat wajanya memperhatikan wajah Nathan saat lelaki itu bertanya padanya,ia menggeleng ragu,yang membuat Nathan tersenyum dan kembali melanjutkan kata-katanya " Aku nggak mau nilai aku jelek di mata kamu seperti yang selama ini orang nilai tentangku " Nathan menangkup kedua sisi wajah Lily dengan tangannya dan membuat bola mata Lily menatap langsung kemanik matanya yang sedang menyiratkan cinta yang begitu besar untuk gadis itu"Maaf kalau sikapku selama ini justru bikin kamu ngerasa nggak diinginkan atau apapun. Tapi percayalah sayang, kalau aku sangat menginginkanmu melebihi apapun di dunia ini. Tolong percaya padaku dan jangan pernah ragukan cintaku. Aku mohon" tutur Nathan menghakhiri penjelasan panjang lebarnya yang membuat Lily terkesima dan tak mampu lagi berkata-kata. Ia mengecup bibir Nathan sekilas lalu menyerukkan wajahnya ke lekukan leher Nathan dan memberi kecupan dalam di sana

KAMU SEDANG MEMBACA
Cure Of The Heart
RomanceCerita DEWASA,,!!! Saya harap, bijaklah dalam membaca. Terimakasih. Karya ini adalah murni dari hasil memeras otak saya sendiri. Jadi tolong hargai dengan tidak meng-coppy dan menyebarkannya tanpa izin dari saya. Buatlah dirimu berharga dengan mengh...