27. Binar cinta

141 11 1
                                    

Ronal meneteskan air matanya  saat mendengar penuturan Lily  yang penuh tanya itu,ia bahkan tak sempat berpikir demikian sebelumnya hingga gadis itu menyadarkan dirinya. Sementara Miranda yang sudah tak bisa berkata-kata  lagi,hanya diam dan terisak dalam tangisnya

"Apa kalian tau,jika Nathan bahkan menangis saat meminta pada Saskia untuk mengatakan keberadaanku? Bisakah kalian memahami seperti apa dia yang sebenarnya setelah tau dia masih bisa menangis hanya demi gadis sepertiku? Bagaimana bisa kalian merubah laki-laki  berhati lembut itu menjadi orang yang begitu di takuti di luaran sana? Ia bahkan lebih layak dicintai daripada apa yang sekarang semua orang pikir tentangnya" tambah Lily  mengingat bagaimana reputasi yang di bangun Nathan  didepan halayak ramai dan mempertanyakan pendapat kedua orang tua lelaki itu tentang anaknya sendiri

"Semua salah tante Lily,maafkan tante" tutur Miranda disela isakan tangisnya "tante terlalu di butakan dengan keyakinan tante sendiri hingga menutup mata dan telinga tak mau mendengarkan penjelasan siapapun termasuk pamanmu. Tante juga melampiaskan kemarahan tante pada Nathan bahkan sejak dia masih sangat belia. Maafkan tante Lily" lanjutnya menambahkan.

"Bukan aku yang harusnya kalian mintai maaf,tapi Nathan. Kalian bahkan tega membuatnya tak bisa memilih masa depan karena ego yang kalian kedepankan. Aku masih sulit percaya bahwa paman Ron  dan tante Mia yang ku kenal dulu bisa berbuat demikian" Lily menyeka airmatanya lalu berdiri di hadapan mereka yang sedang duduk memperhatikan. "Sekarang aku mohon,tolong biarkan aku yang mengobati luka menahun yang ada dihatinya itu. Aku yang akan memberinya kebahagiaan. Dan jika kalian ingin menentang hubungan kami,katakan alasannya sekarang sebelum aku tak menerima alasan dalam bentuk apapun. Dan 'ku harap kalian tidak akan pernah mengganggu kami lagi" tukas Lily  menyudahi argumen mereka. Ia Menetapkan keinginannya tanpa menerima bantahan,dan hal itu membuat Saskia  tersenyum karena keberanian yang Lily tunjukkan saat mengambil keputusan. Merasa maksudnya sudah tersampaikan,Lily hendak beranjak pergi dari sana sebelum miranda menahan dirinya

"Tunggu sayang,tunggu  sebentar" sela Miranda yang kemudian bangun dan berlari kekamarnya untuk mengambil sesuatu. Wanita itu kembali dengan sebuah kotak dalam genggamnya kemudian menyodorkan kotak itu kehadapan Lily  "Tolong kenakan ini di hari bahagia kalian, dan tante sangat berharap kami bisa hadir saat itu" Miranda membuka kotak yang ternyata berisikan sebuah cincin emas putih bertahtakan berlian yang bersanding dengan sebuah cincin emas putih yang terlihat lebih sederhana. Ia menyerahkan kotak beludru itu ke dalam genggaman  Lily.  Lily terpaku sesaat. Ia tak menyangka mereka akan merestui hubungannya dengan Nathan begitu saja,berbanding terbalik dengan apa yang ia pikirkan sebelum berangkat tadi. Lily beralih menatap Ronal dan Miranda bergantian dan kedua orang itu tersenyum dalam tangis saat tatapan mereka saling bertemu

"Kalian tidak menentang hubungan kami?" Tanya Lily  penasaran dengan ekspresi  yang Ronal dan Miranda buat

"Kami sangat bahagia jika kamu mau menerima Nathan  dan juga menjadikan kami keluargamu Lily" jawab Ronal  yang kini membelai kepala Lily  dengan kasih sayang

"Aku kira kalian akan,," ucapan Lily  terpotong karena Miranda memeluknya lagi dan mencium keningnya penuh sayang

"Bagaimana mungkin kami mau menerima gadis lain jika pilihan Nathan  adalah kamu sayang. Bukankah sejak dulu kamu tahu jika kami ingin menjadi orangtuamu juga" tutur miranda sambil tersenyum menatap wajah Lily  yang seperti kebingungan

"Maafkan paman Lily, paman ingin menebus semua kesalahan yang pernah paman lakukan. Tolong beritahu paman apa yang harus paman perbuat" Tanya Ronal  yang kini sudah bergantian memeluk tubuh Lily  erat,dan sukses membuat Lily  terisak dipelukannya

"Paman jahat,jadi nebusnya harus banyak nggak cukup sekali" rengek Lily  di pelukan Ronal  sambil memukul-mukul pelan dada bidang Ronal  membuat ronal terkekeh karena sikap Lily "Pertama,paman harus bertemu om Ray dan melamarku dulu,selanjutnya aku pikirkan nanti" lanjut Lily  yang masih sesenggukan dalam pelukan Ronal  membuat semua orang di sana tertawa setelah tangisan-demi tangisan yang tercurah di hari itu.

Cure Of The HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang