"Lily,maukah kamu datang ke acara makan malam keluarga saya,? Saya mengundang kamu karena saya sudah menganggap kamu seperti anak saya sendiri" tanya Ronal pada Lily yang saat itu sedang menyantap makan siangnya. Beberapa hari belakangan ini Ronal memang sering menghampiri Lily di kantornya saat jam makan siang tiba,hanya untuk sekedar makan siang saja dengan gadis itu, Ronal rela meluangkan waktu di hari-hari sibuknya
"Tapi emang nggak apa-apa pak? Sepertinya itu acara keluarga, dan kalau boleh tau sebenarnya dalam rangka apa acara makan malam itu di adakan?" Tanya Lily yang penasaran kenapa Ronal gigih dengan memintanya untuk hadir di tengah-tengah keluarga besarnya
"Sebenarnya acara inti besok malam adalah menentukan tanggal pernikahan anakku. Tapi atas permintaan keluarga pihak wanita,mereka ingin mengundang keluarga besar untuk menyaksikannya" jawab Ronal sedikit ragu untuk mengatakannya saat menatap bola mata Lily yang begitu teduh
"Oouuhh,,bapak udah mau punya menantu,dan berarti anak bapak yang laki-lakinya,,eemmm,,," Lily manggut-manggut seperti mengerti lalu setelah menelan makanannya ia mengetukkan telunjuknya kepelipis seperti sedang berpikir "Baiklah,,,saya akan datang" kata Lily enteng tanpa beban seraya mengembangkan senyuman di bibirnya
Melihat itu ronal tersenyum namun senyumnya menyembunyikan rasa bersalah yang perlahan kian mengiris hatinya "maafkan paman nak,paman hanya tidak mau kamu semakin menderita" bisik Ronal di dalam hati,mencoba menguatkan dan meyakinkan diri bahwa apa yang di lakukannya adalah hal yang benar.
"Terimakasih Lily,besok saya akan suruh supir untuk menjemputmu jam tujuh malam"
"Siap pak,," jawab Lily masih dengan entengnya tanpa dia tau apa yang akan dia hadapi
Sudah seminggu Lily kembali ke Jakarta karena masa trainingnya sudah selesai. Lily kembali di tempatkan di kantor pusat yang ada di jakarta oleh perusahaan tempatnya bekerja. Tapi sejak sekembalinya dia ke jakarta,dia belum pernah bertemu Nathan lagi sejak terakhir kekasihnya itu pamit untuk kembali ke jakarta lebih dulu
Flash back on,,
Nathan sedang berbicara di sambungan telpon ketika Lily datang menghampirinya di teras rumah Lily yang sudah hampir satu minggu ini menjadi tempat tinggal Nathan. Nathan betah di sana. Selain karena keberadaan Lily, juga karena suasana di rumah itu mengingatkan Nathan dengan masa kecilnya yang bahagia. Dia sangat mengenal tempat itu karena beberapa kali ia pernah berkunjung sebelumnya.
Lily duduk di kursi santai sambil serius membaca novelnya saat ia merasakan lengan kokoh Nathan merengkuh tubuhnya dari samping. Lelaki itu bahkan bertumpu pada lututnya untuk menyejajarkan tingginya dengan Lily yang sedang duduk. Gadis itu duduk dengan nyaman tanpa mau mengganggu Nathan yang saat itu sedang sibuk membicarakan tentang pekerjaan di telepon. Tapi Nathan tidak bisa begitu. Pikirannya selalu teralihkan setiap kali melihat Lily di dekatnya,dia segera menyudahi panggilan itu karena fokusnya sudah terbagi dengan Lily yang mendominasi
"Sayaang,," panggil Nathan manja sambil mengecup puncak kepala Lily mesra,ia melangkahkan kakinya dibelakang tubuh Lily, mengambil ruang yang Lily berikan dengan menggeser tubuhnya sedikit kedepan. Nathan duduk di belakang Lily dalam satu kursi dengan melingkarkan tangannya di perut Lily dan merengkuh tubuh gadis itu dalam dekapannya. Nathan meletakkan kepalanya di pundak Lily membuat dirinya senyaman mungkin dengan posisi mereka.
"Hhmm,," jawab Lily sekenanya karena ia sedang fokus dengan novelnya.
"Honey,," panggil Nathan lagi karena Lily belum mau mengalihkan pandangan padanya
"Iya,," masih tetap fokus dengan novelnya Lily mencoba menjawab dengan kata-kata
Merasa tak di acuhkan oleh Lily, Nathan mempererat rengkuhannya pada tubuh Lily dengan tangan nakalnya yang mulai Masuk kedalam kaos kebesaran yang Lily pakai dan meraba bagian depan tubuh Lily dengan belaian. Bibirnya mulai bergerak menggoda Lily dengan sentuhan sensual yang ia berikan. Nathan menjelajahi telinga Lily dan bermain di sana menggunakan lidahnya, mengecup dan menjilati bagian belakang telinga Lily sambil sesekali mengulum daun telinganya dengan tangannya yang sudah mulai memijat lembut payudara Lily yang mulai menegang

KAMU SEDANG MEMBACA
Cure Of The Heart
RomanceCerita DEWASA,,!!! Saya harap, bijaklah dalam membaca. Terimakasih. Karya ini adalah murni dari hasil memeras otak saya sendiri. Jadi tolong hargai dengan tidak meng-coppy dan menyebarkannya tanpa izin dari saya. Buatlah dirimu berharga dengan mengh...